Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PENDIRI SpaceX, Elon Musk, mengatakan umat manusia perlu memperluas jejaknya ke seluruh tata surya. Musk mengatakan hal itu perlu dilakukan agar manusia tidak punah jika hal buruk terjadi di Bumi.
Namun, kata "jika" itu hanya berlaku dalam jangka pendek; dalam jangka sangat panjang, sesuatu yang buruk pasti akan terjadi. Matahari semakin terang dan panas seiring usianya, dan dalam beberapa ratus juta tahun ke depan, peningkatan energi ini akan mengikis atmosfer Bumi dan mendidihkan lautan kita.
Kemungkinan besar itulah akhir dari kehidupan seperti yang kita kenal. Pukulan terakhir akan datang sekitar lima miliar tahun lagi, saat matahari membesar menjadi raksasa merah dan melahap serta membakar habis Bumi kecil yang malang ini.
Musk menyinggung nasib tragis ini dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan pembawa acara Fox News, Jesse Watters, yang bertanya mengapa orang terkaya di dunia ini begitu terobsesi dengan Planet Merah.
“Itulah salah satu manfaat dari Mars, yaitu sebagai asuransi kehidupan untuk kehidupan secara kolektif,” kata Musk kepada Watters dalam wawancara yang ditayangkan Fox News pada 6 Mei. “Pada akhirnya, semua kehidupan di Bumi akan dihancurkan matahari. Matahari secara bertahap mengembang, jadi pada suatu titik kita memang perlu menjadi peradaban multiplanet, karena Bumi akan dibakar habis.”
Musk memperkirakan Bumi masih punya waktu sekitar 450 juta tahun “sebelum kondisinya terlalu panas hingga kehidupan tak mungkin bertahan.”
Itu adalah waktu yang cukup panjang bagi SpaceX untuk menyelesaikan pengembangan dan pengujian Starship, roket mega yang sepenuhnya dapat digunakan kembali dan diyakini Musk akan membuat kolonisasi Mars menjadi layak secara ekonomi.
Starship, roket terbesar dan terkuat yang pernah dibuat, telah terbang sebanyak delapan kali sejauh ini dan dua kali di tahun 2025. Kedua uji coba pada Januari dan Maret lalu berhasil sebagian. Tahap pertama roket, Super Heavy, berfungsi dengan baik, namun tahap atasnya, Ship, meledak kurang dari 10 menit setelah peluncuran.
SpaceX saat ini sedang bersiap untuk peluncuran Starship berikutnya; perusahaan telah menguji coba mesin Super Heavy dan Ship yang akan digunakan untuk Penerbangan ke-9. Namun, belum ada tanggal peluncuran yang diumumkan. (Space/Z-2)
NASA kembali mencatat tonggak sejarah eksplorasi Mars dengan mengabadikan momen langka: gunung berapi raksasa Arsia Mons yang menembus lautan awan pagi di planet merah
Melalui wahana Mars Odyssey yang diluncurkan pada tahun 2001, badan antariksa Amerika Serikat ini berhasil mengabadikan citra gunung berapi raksasa di Mars
Setelah bertahun-tahun dianggap jejak aliran air asin, misteri guratan gelap yang kerap muncul di lereng curam Mars akhirnya terkuak.
SpaceX tetap menargetkan misi ke Mars tahun 2026 menggunakan roket Starship versi terbaru.
Misi NASA InSight ungkap struktur dalam Mars—kerak tebal, mantel pasif, dan inti cair besar. Apakah Mars masih aktif secara geologis? Simak hasilnya di sini.
SpaceX dan Tesla, dua perusahaan terbesar milik Musk, diketahui menerima miliaran dolar AS dalam bentuk hibah pemerintah dan insentif lingkungan.
Hingga Jumat sore, Musk belum menanggapi secara langsung serangan Trump, lebih memilih mengunggah pembaruan terkait perusahaannya di media sosial.
Kapsul Dragon dari SpaceX memiliki peran vital bagi NASA dalam mengangkut astronot ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengancam t Elon Musk, dengan menyatakan pemerintah akan mencabut semua subsidi dan kontrak semua perusahaan Elon Musk
Starship berhasil mencapai luar angkasa di uji terbang ke-9, tapi gagal lepas muatan dan mendarat. SpaceX tetap catat progres besar lewat penggunaan ulang booster.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved