Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TIONGKOK berusaha untuk menegaskan dirinya sebagai pemain utama di luar angkasa, dengan berupaya menemukan air di bulan. Namun, penemuan air di bulan bukanlah hal baru.
Tahun lalu, ilmuwan Tiongkok menemukan air dalam sampel tanah dari probe bulan Chang’e-5, sementara NASA dan pesawat luar angkasa India sebelumnya juga telah melihat apa yang mereka yakini sebagai air di permukaan bulan.
Namun, beberapa ilmuwan percaya hanya es, yang berpotensi mendukung misi bulan di masa depan sebagai sumber air bagi astronot.
Pencarian es bulan merupakan bagian dari persiapan Tiongkok untuk membangun basis penelitian di kutub selatan bulan, kata para ahli luar angkasa Tiongkok kepada stasiun penyiaran negara CCTV.
"Ada beberapa gua yang sangat dalam di kutub selatan bulan, dan kami pikir mungkin ada air di sana," kata Wu Weiren, kepala desainer Proyek Eksplorasi Bulan Tiongkok, kepada CCTV. "Kami berharap detektor terbang dapat melakukan inspeksi langsung ke satu atau dua gua setelah mendarat."
Penemuan deposit es bisa membantu mendukung kehidupan manusia di bulan suatu hari nanti, kata para ahli Tiongkok, sambil menambahkan hal ini akan secara signifikan mengurangi biaya misi luar angkasa – dan menyarankan kemungkinan adanya kehidupan ekstraterestrial.
Ahli lain sebelumnya mengatakan kepada CNN meskipun penemuan air di bulan membuka pintu untuk eksplorasi di masa depan, kita belum bisa menggunakan temuan tersebut untuk menanam tanaman di bulan atau mengekstrak air minum; ini bergantung pada banyak faktor seperti seberapa melimpah air tersebut, dan bentuk kimia yang dimilikinya.
Badan Antariksa Nasional Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir telah melaksanakan serangkaian misi robotik bulan yang semakin kompleks, termasuk pengembalian sampel bulan pertama dari sisi jauh bulan tahun lalu.
Tiongkok berusaha menjadi negara kedua yang mendaratkan astronot di bulan, dengan mengatakan misi berawak pertama mereka akan dilaksanakan "pada 2030."
Dalam rencana tersebut, misi Chang’e-7 yang dijadwalkan pada 2026 bertujuan melakukan survei paling rinci di kutub selatan bulan, menggunakan orbiter, pendarat, rover – dan detektor terbang.
Robot terbang ini dapat menekuk kakinya dan mendarat dengan cara yang mirip dengan manusia yang melompat dari ketinggian, kata para ahli Tiongkok kepada media negara, meskipun laporan tidak menjelaskan berapa banyak kaki yang dimilikinya.
Perangkat ini diharapkan untuk melakukan setidaknya tiga lompatan dari area yang disinari matahari ke kawah yang terlindung untuk melakukan analisis rinci dan mungkin menentukan lokasi, jumlah, dan distribusi es, tambah para ahli tersebut.
Studi menunjukkan es bulan terdapat di area paling gelap dan paling dingin di kutub, di bayangan kawah di mana sinar matahari tidak pernah mencapai karena kemiringan poros bulan. Suhu tertinggi di area ini tidak pernah melebihi -250 derajat Fahrenheit.
Tang Yuhua, wakil kepala desainer misi Chang’e-7, mengatakan kondisi keras tersebut akan menguji robot terbang tersebut dengan sangat berat.
"Untuk bekerja dalam waktu lama di bawah kondisi seperti ini adalah tantangan besar," katanya kepada media negara. (CNN/Z-3)
SUNGAI adalah indikator kemajuan. Pemulihan dan penataan aliran sungai merupakan pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Kerusakan ginjal bisa memberi dampak kesehatan serius bagi organ tubuh lainnya seperti jantung, hati, dan bahkan otak.
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
Batu ginjal terbentuk dari endapan mineral, garam, dan zat sisa lainnya yang mengkristal akibat kebiasaan kurang minum.
Sebuah studi mengungkap air mungkin terbentuk jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap air sudah mulai terbentuk di alam semesta lebih awal dari yang diperkirakan, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Saksikan konjungsi Bulan, Saturnus, dan Venus pada 23 Mei 2025 sebelum matahari terbit. Fenomena langit ini akan terlihat jelas di arah timur dan dapat diamati dengan mata telanjang.
Peneliti mengidentifikasi kawah South Pole-Aitken di bulan menyimpan sisa mantel muda dan laut magma purba.
Penelitian terbaru terhadap sampel dari sisi jauh bulan yang dikumpulkan misi Chang’e 6 mengungkapkan bagian dalam sisi jauh bulan mengandung lebih sedikit air.
Ilmuwan dari Indian Institute of Science (IISc) menemukan bakteri tanah bernama Sporosarcina pasteurii dapat digunakan untuk memperbaiki retakan pada batu bata berbahan regolit bulan.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
Misi Chang’e 6 milik Tiongkok berhasil membawa sampel pertama dari sisi jauh Bulan, memberikan wawasan berharga tentang sejarah geologinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved