Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

DeepSeek: Momen "Sputnik" untuk Perlombaan Kecerdasan Buatan, Sebuah Peringatan untuk Industri AS

Thalatie K Yani
28/1/2025 08:54
DeepSeek: Momen
Presiden Donald Trump menyebut peluncuran ini sebagai "panggilan bangun" untuk industri AS, menekankan pentingnya fokus pada efisiensi dalam persaingan AI.(Deepseek)

PADA Senin, dunia teknologi diguncang peluncuran DeepSeek, sebuah chatbot asal China yang merontokkan US$1 triliun dari indeks teknologi AS terkemuka. Banyak yang menyebutnya sebagai "momen Sputnik" dalam perlombaan kecerdasan buatan (AI) global, sebuah peringatan serius bagi Amerika Serikat untuk memperkuat posisi mereka.

Munculnya DeepSeek, pesaing utama OpenAI dengan ChatGPT-nya, langsung memicu dampak besar di pasar saham global. Indeks Nasdaq Composite, yang berfokus pada teknologi, turun 3,1%, menghapus lebih dari US$1 triliun dari nilai pasar yang sebelumnya tercatat sebesar US$32,5 triliun. Ini menunjukkan potensi gangguan besar yang dibawa inovasi AI asal Tiongkok.

Trump: "Kita Harus Fokus pada Persaingan AI"

Presiden Donald Trump memberikan pernyataan yang tegas tentang DeepSeek, menyebutkan bahwa kehadiran DeepSeek adalah "panggilan bangun" untuk industri AS. “Kita harus fokus secara tajam pada persaingan untuk menang,” ujarnya. Trump menambahkan bahwa meskipun DeepSeek menggunakan lebih sedikit sumber daya, hal ini justru dapat memberikan keuntungan karena biaya yang lebih rendah. "Saya melihat ini sebagai sesuatu yang positif," kata Trump, menekankan pentingnya efisiensi dalam pengembangan AI.

DeepSeek berhasil mengembangkan model-model AI canggih dengan menggunakan chip yang lebih sedikit dibandingkan dengan pesaingnya, seperti Nvidia. Model ini, menurut penelitian yang diterbitkan, memiliki biaya pengembangan yang jauh lebih rendah—hanya US$5,6 juta—dibandingkan dengan model AI dari perusahaan AS yang dapat menghabiskan antara US$100 juta hingga US$1 miliar.

DeepSeek Mencapai Keberhasilan Tanpa Teknologi Terkini dari AS

DeepSeek, yang didirikan Liang Wenfeng, seorang pengusaha Tiongkok, mengklaim  mereka dapat menghasilkan model-model AI yang lebih efisien tanpa mengandalkan chip paling canggih dari Nvidia. Meskipun chip H100 Nvidia dilarang untuk diekspor ke Tiongkok, DeepSeek memanfaatkan chip H800 yang lebih sederhana, yang ternyata cukup efektif dalam membangun model-model AI yang kompetitif.

Keberhasilan DeepSeek ini tentu menimbulkan kekhawatiran di AS mengenai efektivitas upaya pemerintah untuk membatasi akses Tiongkok terhadap teknologi tinggi. Marc Andreessen, kapitalis ventura AS, bahkan menyamakan momen ini dengan peluncuran satelit Sputnik oleh Uni Soviet, yang mengejutkan dunia pada era Perang Dingin.

Perlombaan AI: Masa Depan Teknologi yang Harus Dinilai Ulang

Peluncuran DeepSeek juga memicu pertanyaan besar: apakah investasi besar-besaran dalam infrastruktur AI di AS selama beberapa tahun terakhir benar-benar memberikan hasil yang sebanding? Analis di Goldman Sachs memperingatkan bahwa sektor teknologi harus lebih hati-hati dalam menilai potensi keuntungan dari investasi yang terus meningkat dalam teknologi AI.

Dengan model-model AI yang semakin terjangkau dan dapat diakses, DeepSeek menunjukkan bahwa inovasi tidak selalu bergantung pada sumber daya besar. Inilah yang harus menjadi perhatian bagi Amerika Serikat jika ingin mempertahankan keunggulannya dalam perlombaan kecerdasan buatan global. (The Guardian/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya