Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HUJAN meteor Epsilon Perseid adalah salah satu fenomena langit yang menarik perhatian para astronom dan pengamat bintang.
Meskipun tidak sepopuler hujan meteor lainnya seperti Perseid atau Geminid, Epsilon Perseid memiliki karakteristik unik dan sejarah yang menarik.
Baca juga : Ini Perbedaan Meteoroid, Meteor, dan Meteorit Menurut Ilmu Astronomi
Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang hujan meteor ini dan asal-usulnya dari komet misterius.
Epsilon Perseid berasal dari debu yang ditinggalkan oleh komet 109P/Swift-Tuttle. Komet ini adalah sumber utama hujan meteor Perseid, yang berlangsung setiap tahun pada bulan Agustus. Epsilon Perseid sendiri muncul pada bulan April dan diperkirakan terjadi akibat interaksi Bumi dengan sisa-sisa dari komet yang sama.
Hujan meteor Epsilon Perseid biasanya terjadi antara tanggal 1 hingga 15 April, dengan puncaknya sering terjadi pada tanggal 8 April. Para pengamat bintang disarankan untuk mencari tempat yang gelap dan jauh dari polusi cahaya untuk mendapatkan pengalaman terbaik dalam mengamati meteor ini.
Baca juga : Fakta Ilmiah Puncak Hujan Meteor Perseid 2023 dan Asal Usul Namanya
Meteor dari hujan Epsilon Perseid biasanya memiliki kecepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan meteor dari hujan lainnya. Kecepatan rata-rata meteor ini berkisar antara 30 hingga 40 kilometer per detik. Meskipun jumlah meteor yang terlihat tidak sebanyak hujan meteor lainnya, meteor Epsilon Perseid sering kali memiliki ekor yang cerah dan panjang.
Hujan meteor ini dikaitkan dengan komet yang memiliki orbit yang lebih kompleks. Komet 109P/Swift-Tuttle diperkirakan memiliki periode orbit sekitar 133 tahun. Dengan orbit yang begitu panjang, debu yang dihasilkan oleh komet ini tidak hanya memberikan kontribusi pada hujan meteor Perseid, tetapi juga pada hujan meteor lainnya seperti Epsilon Perseid.
Penelitian tentang Epsilon Perseid dan komet sumbernya telah dilakukan oleh berbagai astronom. Salah satu studi yang relevan dipublikasikan dalam jurnal Icarus, di mana peneliti menjelaskan bagaimana pemodelan orbit komet dapat membantu dalam memahami pola hujan meteor yang muncul di Bumi.
Baca juga : Catat! Ini Puncak Hujan Meteor Quadrantid 2023
Hujan meteor, termasuk Epsilon Perseid, memberikan wawasan penting tentang komposisi dan sejarah sistem tata surya kita. Dengan mempelajari sisa-sisa dari komet, astronom dapat memahami lebih baik proses pembentukan planet dan dinamika objek-objek kecil di ruang angkasa.
Hujan meteor Epsilon Perseid adalah fenomena menarik yang berasal dari komet misterius 109P/Swift-Tuttle.
Meskipun tidak sepopuler hujan meteor lainnya, Epsilon Perseid memiliki keunikan tersendiri dalam hal waktu dan karakteristik meteor.
Pengamatan terhadap hujan meteor ini memberikan kesempatan bagi para astronom dan pengamat bintang untuk memahami lebih dalam tentang sistem tata surya kita. (Z-10)
Warna-warni langit mulai terlihat pertama kali pada Minggu (11/8) malam waktu setempat hingga Senin (12/8) pagi.
Fenomena cahaya hijau yang berdenyut di langit timur laut AS dan Kanada pada 1 Februari ternyata berasal dari meteor bolide, menurut American Meteor Society (AMS).
BERDASARKAN data international Meteor Organization (IMO) yang diakses dari http://imo.net, dalam Mei ini setidaknya terdapat dua hujan meteor yang sedang aktif.
DUA puncak hujan meteor akan terjadi pada 28-29 Juli 2021, yakni Alfa Capricornid dan Delta Aquarid.
Hujan meteor perseid aktif sejak 17 Juli hingga 24 Agustus 2021. Puncaknya akan terjadi pada tengah malam ini hingga dini hari nanti 12-13 Agustus 2021.
Salah satu fenomena yang diperkirakan terjadi pada akhir Juli 2022 adalah hujan meteor Alpha-Capricornids dan Delta-Aquariids.
Hujan meteor Geminid, fenomena langit menakjubkan yang terjadi setiap Desember. Ini 5 destinasi untuk melihat meteornya yang berwarna-warni dan melimpah.
Quarantid ialah fenomena langit yang terjadi tiap tahun sejak 26 Desember hingga 16 Januari. Biasanya puncak dari fenomena ini akan terjadi pada 2-3 Januari.
HUJAN meteor Perseid mewarnai langit pada Sabtu, 12 Agustus 2023 hingga Minggu, 13 Agustus 2023 dini hari. Berikut fakta-fakta ilmiahnya.
PERSEUS adalah nama pahlawan mitologi kuno Yunani yang dijadikan nama salah satu meteor, yakni Perseid. Seperti apakah sosok Perseus?
DI dunia astronomi, selain meteor terdapat juga meteoroid dan meteorit. Lalu, apa perbedaan antara meteoroid, meteor, dan meteorit? Berikut penjelasannya.
Bulan Juli 2024 akan menawarkan sejumlah fenomena astrlonomi yang menarik bagi para pengamat langit. Kira- kira fenomena astronomi apa saya yang akan menghiasi langit?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved