Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
HUJAN meteor tahunan Perseid, salah satu yang paling populer dan paling mudah diamati di belahan Bumi Utara, akan kembali menghiasi langit mulai 17 Juli hingga 23 Agustus 2025, dengan puncaknya terjadi pada malam 12 hingga dini hari 13 Agustus.
Namun sayangnya, tahun ini pertunjukan langit tersebut diprediksi akan kurang spektakuler. Penyebabnya adalah bulan hampir purnama yang akan menerangi langit malam, sehingga hanya meteor paling terang yang mungkin terlihat.
Pada malam puncak, bulan dalam fase gibbous akhir akan terbit sekitar dua jam sebelum tengah malam dengan pencahayaan 84% — cukup terang untuk mengurangi kontras langit dan menyulitkan pengamatan meteor, bahkan di lokasi minim polusi cahaya.
Meski puncak hujan meteor akan terganggu cahaya bulan, masih ada jendela waktu terbaik untuk melihat meteor: antara 18–28 Juli, ketika langit relatif gelap karena:
Bulan sabit yang lemah akan terbenam lebih awal sebelum langit benar-benar gelap.
Setelah tanggal 28 Juli, bulan akan memasuki fase waxing crescent dan secara bertahap semakin terang hingga mengganggu pengamatan.
Pasca puncak, peluang melihat meteor masih ada. Bulan kembali ke fase kuartal akhir pada 16 Agustus, dan walau jumlah meteor mulai menurun, langit yang lebih gelap akan meningkatkan visibilitas bagi yang ingin menikmati sisa-sisa "pertunjukan cahaya" dari angkasa.
Hujan meteor Perseid berasal dari debu dan partikel kecil yang ditinggalkan oleh Komet Swift-Tuttle (109P). Ketika Bumi melintasi jalur partikel ini, serpihan-serpihan kecil itu terbakar di atmosfer dengan kecepatan tinggi — sekitar 60 km per detik — menghasilkan kilatan cahaya yang indah dan cepat.
Perseid dikenal sebagai hujan meteor yang cepat dan terang, dan meski kondisi tahun ini tidak ideal, pengamatan saat bulan belum terbit atau di awal musim tetap memberi kesempatan untuk melihat beberapa bintang jatuh paling terkenal di tahun ini. (Live Science/Z-2)
Pada 12-13 Agustus 2025, langit Indonesia akan dihiasi oleh hujan meteor Perseid yang bisa disaksikan di berbagai wilayah, termasuk belahan selatan Bumi.
Hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada 12-13 Agustus 2025 dengan peluang melihat hingga ratusan bintang jatuh.
Fenomena ini berlangsung dari pertengahan Juli hingga akhir Agustus dan akan mencapai puncaknya pada malam 12 Agustus hingga menjelang fajar 13 Agustus 2025.
Agustus 2025 menghadirkan langit malam yang memikat bagi para pengamat bintang. Dari hujan meteor menawan hingga konjungsi langka antarplanet
Fenomena langit yang spektakuler akan terjadi pada 29 hingga 30 Juli 2025, ketika dua hujan meteor akan terlihat berbarengan di langit malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved