Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
DOLAR AS memangkas kenaikan baru-baru ini setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kepada Kongres bahwa ekonomi AS "masih jauh" dari level yang ingin dilihat bank sentral.
Setiap pengurangan pembelian aset oleh Bank Sentral AS menyusul pemulihan ekonomi bukan hal negatif bagi pasar saham.
Rata-rata nilai transaksi harian bursa tercatat sebesar Rp12,03 triliun.
Bank Indonesia juga terus memantau arah kebijakan moneter The Fed. Termasuk, rencana melakukan tapering off atau pengetatan likuiditas.
INDEKS Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini diproyeksikan bergerak datar pasca bank sentral AS memutuskan menahan suku bunga acuannya.
TIGA indeks utama Wall Street semuanya merosot pada penutupan perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB (17/6), setelah para pejabat Federal Reserve (Fed) AS membuat investor bingung.
DOLAR AS melonjak ke level tertinggi hampir enam minggu pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB (17/6)
Selain dibutuhkannya tingkat suku bunga yang relatif rendah untuk perekonomian, juga belum ada sinyal kepastian The Fed terkait kebijakan tapering.
HARGA emas kembali turun pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB (15/6), karena beberapa investor kawatir atas rencana kebijakan Federal Reserve (Fed) AS.
Tahun depan, BI juga mempersiapkan kemungkinan bahwa The Fed mulai mengubah kebijakan moneter, hingga mengurangi pembelian intervensi di likuiditasnya.
Kondisi ini disebabkan investor yakin bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Serta, adanya kekhawatiran terhadap lonjakan kasus covid-19.
Risalah The Fed dari pertemuan Maret gagal menawarkan katalis baru untuk menentukan arah pasar dan tetap berhati-hati tentang jalan menuju pemulihan dari covid-19.
Nilai tukar dolar AS naik tipis terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB)
Mayoritas negara berkembang mengalami tekanan di pasar keuangan, akibat kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat dan The Fed.
Diketahui sebelumnya Senat AS menyetujui stimulus bantuan sebesar US$1,9 triliun untuk mengatasi pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi
Investor melakukan wait and see untuk menanti komentar The Fed yang pekan lalu menyatakan tidak menaikkan suku bunga sebelum inflasi mencapai 2%.
Data yang dirilis oleh Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel melonjak dengan rekor 17,7% pada Mei, melampaui kenaikan yang diperkirakan para analis sebesar delapan persen.
Data penjualan ritel mengikuti laporan awal bulan ini yang menunjukkan bahwa ekonomi AS menciptakan 2,5 juta pekerjaan tak terduga pada Mei.
Kebijakan The Fed dini hari tadi yang mengeluarkan kebijakan stimulus baru untuk membantu perusahaan AS melewati pandemi menjadi sentimen negatif bagi dolar.
Ketiga indeks saham utama AS membalikkan kerugian dalam perdagangan sore, setelah keputusan Fed untuk menerapkan pendekatan indeks ke fasilitas kredit korporasi pasar sekundernya.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved