Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (28/9) dibuka pada level 6.122,49 (-0,36%). Pergerakan masih rawan terkoreksi akibat adanya kekhawatiran akan segera dilakukannya tapering oleh The Fed, kenaikan yield US Treasury serta minimnya sentimen dari dalam negeri.
"Seiring dengan minimnya sentimen positif dari bursa regional dan melihat pergerakan bursa AS yang ditutup mixed semalam, kami memperkirakan IHSG akan melanjutkan pergerakan sideways," kata Head of Equity Research Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma, Selasa (28/9).
Pada penutupan perdagangan semalam, pasar AS bergerak campuran. Indeks Dow Jones naik +0,21%, S&P 500 turun -0,28%, dan Nasdaq -0,52%.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq terkoreksi karena investor beralih ke saham teknologi, dan kenaikan yield US Treasury membebani ekuitas di pekan terakhir kuartal ini. Naiknya harga minyak mentah mendorong saham energi ke kenaikan persentase penutupan terbesar.
Penurunan terjadi pasca kenaikan US treasury yield menjelang rencana the Fed untuk memulai pengurangan pembelian asset pada kuartal mendatang dan menaikkan suku bunga tahun depan. Yield UST 10Y naik ke level 1,48%, begitu juga dengan USD index yang naik +1,08% ke level 93,38. Benchmark yield US Treasury naik, menguntungkan sektor keuangan yang sensitif terhadap suku bunga.
Dari pasar komoditas, harga minyak Brent menguat +2.00% ke level USD 75,4/bbl. Harga batubara naik +7,14% ke level USD 204/ton, nikel -1,64% ke level USD 18.900/Ton, dan CPO naik -1,06% ke level MYR 4,395/ton. Sementara itu, harga emas terpantau melemah -1% ke level USD 1.750/troy ounces). (OL-13 )
Baca Juga: Saham Asia Terseret Kejatuhan Evergrande
Presiden Donald Trump mengatakan sangat kecil kemungkinan untuk memecat ketua The Fed Jerome Powell.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved