Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

IHSG Hari Ini, Selasa 29 Juli 2025: Berpeluang Melemah Jelang Pertemuan The Fed

Andhika Prasetyo
29/7/2025 10:27
IHSG Hari Ini, Selasa 29 Juli 2025: Berpeluang Melemah Jelang Pertemuan The Fed
Ilustrasi(Antara)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,54 poin atau 0,07% ke posisi 803,76.

Meski menguat saat pembukaan, IHSG hari ini diprediksi melemah. Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memperkirakan itu terjadi di tengah pelaku pasar yang bersikap wait and see terhadap pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed.

"IHSG berpotensi membentuk pola shooting star, yang didukung oleh meningkatnya volume jual di area overbought. Hal ini menunjukkan tekanan jual mulai muncul, namun belum ada indikasi reversal dan belum mengubah tren bullish. Adanya gap down di sekitar level 7.550 sampai 7.568. Ini membuat IHSG rentan pullback jangka pendek pada kisaran level 7.550 sampai 7.600 di tengah kondisi yang overbought,” ujar Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

Dari mancanegara, pelaku pasar fokus terhadap pertemuan FOMC Meeting bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed pada 29 dan 30 Juli 2025 pekan ini. Selain itu, pelaku pasar fokus terhadap earning season, perkembangan data ekonomi, serta pertemuan terkait kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok.

Meskipun pasar sudah mengantisipasi The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan pekan ini, namun pasar akan mencari indikasi potensi penurunan suku bunga acuan The Fed pada September 2025 mendatang.

Di sisi lain, pelaku pasar juga akan mencermati laporan pasar tenaga kerja Juli 2025 pada Jumat (01/08), yang diprediksikan ada penurunan penyerapan tenaga kerja.

Pada Jumat (01/08), juga merupakan batas waktu yang ditetapkan oleh Presiden Trump kepada mitra dagang AS untuk mulai membayar tarif. Pada Senin (28/7), Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kemungkinan akan menerapkan tarif menyeluruh antara 15% dan 20% pada impor ke AS dari negara-negara yang belum merundingkan perjanjian perdagangan terpisah. (Ant/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya