Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
DOLAR AS naik tipis pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB (6/10), bertahan di dekat level tertinggi satu tahun yang tercapai pekan lalu, karena para pedagang tetap berhati-hati menjelang laporan penggajian utama pada akhir pekan yang dapat memberikan petunjuk tentang langkah Federal Reserve (Fed) AS selanjutnya.
Pergerakan di pasar valas kemungkinan besar akan tetap lesu selama sisa minggu ini karena investor menunggu data terbaru di pasar tenaga kerja AS yang dapat membantu memberikan petunjuk apakah Fed akan mulai mengurangi pembelian asetnya sebelum akhir tahun, kata para analis.
“Data penggajian non-pertanian (NFP) selalu menjadi penggerak pasar,” kata John Doyle, Wakil Presiden Bidang Perdagangan di perusahaan pembayaran valas Tempus Inc.
"Hasil yang mengecewakan akan memberikan penutup dovish bagi Fed, tetapi pembacaan yang meledak, dipasangkan dengan kenaikan inflasi yang diperburuk oleh krisis energi akan memberi lebih banyak tekanan pada Fed untuk mulai melakukan tapering dan membantu greenback," kata Doyle.
Data penggajian non-pertanian Jumat (8/10/2021) diperkirakan menunjukkan peningkatan berkelanjutan di pasar tenaga kerja, dengan perkiraan 488.000 pekerjaan telah ditambahkan pada September, jajak pendapat Reuters menunjukkan.
Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam rivalnya, naik 0,2 persen pada 93,981, bergerak kembali ke arah puncak Kamis (30/9/2021) di 94,504, tertinggi sejak akhir September 2020.
Baca Juga: Gubernur Kalsel Minta Vaksinasi Covid-19 Pelajar Dipercepat
“Umumnya, dolar AS mencoba menemukan kisaran baru setelah reli yang kuat pada akhir September. Menurut pendapat saya, reli greenback sudah berlebihan dan kita telah melihatnya melemah selama tiga hingga empat hari terakhir,” kata Doyle.
Namun, yang lain memperkirakan greenback untuk melanjutkan pergerakan ke atas.
Dengan The Fed kemungkinan akan segera mulai mengurangi pembelian aset, "kondisi siap untuk penguatan dolar AS yang berkelanjutan setelah kemungkinan koreksi konsolidasi saat ini dalam dolar berlalu," Kepala Strategi Mata Uang Scotiabank, Shaun Osborne, mengatakan dalam sebuah catatan.
Kekhawatiran tentang plafon utang mulai mengguncang investor karena tenggat waktu mendekati Kongres untuk menaikkan batas pinjaman AS untuk menghindari gagal bayar bersejarah pada utang AS.
Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko sedikit berubah pada hari setelah bank sentral Reserve Bank of Australia menegaskan kembali bahwa mereka tidak berharap untuk menaikkan suku bunga hingga 2024.
Sterling naik mendekati level tertinggi tiga minggu terhadap euro, pulih dari aksi jual tajam pekan lalu karena para pedagang mengalihkan perhatian mereka kembali ke prospek kenaikan suku bunga di Inggris.
Mata uang kripto menguat, sehari setelah data dari manajer aset digital CoinShares menunjukkan produk dan dana investasi uang kripto mencatat arus masuk selama tujuh minggu berturut-turut, karena investor institusional menyambut pernyataan yang lebih mendukung dari regulator.
Bitcoin, uang krito terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar, mencapai 50.000 dolar AS untuk pertama kalinya sejak 7 September. (Ant/OL-13)
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 8.000 dalam sepekan mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, dibuka menguat 73,72 poin atau 0,94% ke posisi 7.932,57.
Para ekonom menyamaikan pandangan berbeda mengenai arah kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate) periode Agustus 2025.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 20 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar. Sentimen utamanya akan berasal dari tingkat domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Para ekonom menyamaikan pandangan berbeda mengenai arah kebijakan suku bunga acuan (BI-Rate) periode Agustus 2025.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 19 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 57 poin atau 0,35% menjadi Rp16.302 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.245 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 32,50 poin atau 0,20% menjadi Rp16.230 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.198 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pada hari ini, Kamis (14/8), rupiah dibuka menguat tajam sebesar 102 poin ke level Rp16.100 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved