Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
DOLAR AS naik tipis pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB (6/10), bertahan di dekat level tertinggi satu tahun yang tercapai pekan lalu, karena para pedagang tetap berhati-hati menjelang laporan penggajian utama pada akhir pekan yang dapat memberikan petunjuk tentang langkah Federal Reserve (Fed) AS selanjutnya.
Pergerakan di pasar valas kemungkinan besar akan tetap lesu selama sisa minggu ini karena investor menunggu data terbaru di pasar tenaga kerja AS yang dapat membantu memberikan petunjuk apakah Fed akan mulai mengurangi pembelian asetnya sebelum akhir tahun, kata para analis.
“Data penggajian non-pertanian (NFP) selalu menjadi penggerak pasar,” kata John Doyle, Wakil Presiden Bidang Perdagangan di perusahaan pembayaran valas Tempus Inc.
"Hasil yang mengecewakan akan memberikan penutup dovish bagi Fed, tetapi pembacaan yang meledak, dipasangkan dengan kenaikan inflasi yang diperburuk oleh krisis energi akan memberi lebih banyak tekanan pada Fed untuk mulai melakukan tapering dan membantu greenback," kata Doyle.
Data penggajian non-pertanian Jumat (8/10/2021) diperkirakan menunjukkan peningkatan berkelanjutan di pasar tenaga kerja, dengan perkiraan 488.000 pekerjaan telah ditambahkan pada September, jajak pendapat Reuters menunjukkan.
Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam rivalnya, naik 0,2 persen pada 93,981, bergerak kembali ke arah puncak Kamis (30/9/2021) di 94,504, tertinggi sejak akhir September 2020.
Baca Juga: Gubernur Kalsel Minta Vaksinasi Covid-19 Pelajar Dipercepat
“Umumnya, dolar AS mencoba menemukan kisaran baru setelah reli yang kuat pada akhir September. Menurut pendapat saya, reli greenback sudah berlebihan dan kita telah melihatnya melemah selama tiga hingga empat hari terakhir,” kata Doyle.
Namun, yang lain memperkirakan greenback untuk melanjutkan pergerakan ke atas.
Dengan The Fed kemungkinan akan segera mulai mengurangi pembelian aset, "kondisi siap untuk penguatan dolar AS yang berkelanjutan setelah kemungkinan koreksi konsolidasi saat ini dalam dolar berlalu," Kepala Strategi Mata Uang Scotiabank, Shaun Osborne, mengatakan dalam sebuah catatan.
Kekhawatiran tentang plafon utang mulai mengguncang investor karena tenggat waktu mendekati Kongres untuk menaikkan batas pinjaman AS untuk menghindari gagal bayar bersejarah pada utang AS.
Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko sedikit berubah pada hari setelah bank sentral Reserve Bank of Australia menegaskan kembali bahwa mereka tidak berharap untuk menaikkan suku bunga hingga 2024.
Sterling naik mendekati level tertinggi tiga minggu terhadap euro, pulih dari aksi jual tajam pekan lalu karena para pedagang mengalihkan perhatian mereka kembali ke prospek kenaikan suku bunga di Inggris.
Mata uang kripto menguat, sehari setelah data dari manajer aset digital CoinShares menunjukkan produk dan dana investasi uang kripto mencatat arus masuk selama tujuh minggu berturut-turut, karena investor institusional menyambut pernyataan yang lebih mendukung dari regulator.
Bitcoin, uang krito terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar, mencapai 50.000 dolar AS untuk pertama kalinya sejak 7 September. (Ant/OL-13)
Pengamat Celios, Nailul Huda, memprediksi BI akan mempertahankan BI Rate, seiring keputusan The Fed dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung perubahan suku bunga.
Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan untuk kelima kalinya tahun ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79.
Presiden Donald Trump mengatakan sangat kecil kemungkinan untuk memecat ketua The Fed Jerome Powell.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 23 Juli 2025, menguat sebesar 49 poin atau 0,30% menjadi Rp16.271 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 21 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 28 poin atau 0,17% menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.297 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved