Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
Berdasarkan data BPS, neraca perdagangan per Agustus 2022 tercatat surplus, yakni sebesar US$5,76 miliar. Alhasil, Indonesia mencetak surplus selama 28 bulan berturut-turut.
Surplus neraca dagang itu terjadi lantaran nilai ekspor nasional tercatat masih lebih tinggi dari nilai impor.
BPS mencatat performa impor pada periode tersebut didorong kenaikan impor nonmigas sebesar 9,23%. Lalu, terjadi penurunan kinerja impor migas sebesar 16,92%.
Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (14/9) sore ditutup menguat didukung masih terus berlanjutnya surplus neraca perdagangan Indonesia.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (15/9) sore menguat ditopang surplus neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2022.
Pada Agustus 2022, nilai ekspor Indonesia mencapai US$25,56 miliar. Peningkatan tersebut didorong kenaikan ekspor migas sebesar 25,59% dan kenaikan ekspor nonmigas sebesar 8,24%.
Neraca pembayaran adalah perbandingan penerimaan uang antara dua negara (dalam perdagangan dunia)
Adapun windfall profit dari kenaikan harga komoditas unggulan sempat mengerek kinerja ekspor Indonesia. Namun belakangan, pasar global mulai mengindikasikan normalisasi harga komoditas.
Pada Juli 2022, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$4,23 miliar. Rinciannya, kinerja ekspor mencapai US$25,57 miliar, atau lebih tinggi dari impor US$21,35 miliar.
Menlu Retno mengatakan capaian kinerja perdagangan ini mengalami peningkatan yang signifikan, mengingat neraca perdagangan Indonesia defisit dalam tiga tahun terakhir.
Pada Juni 2022, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus US$5,09 miliar, yang memperpanjang rentetan kinerja positif perdagangan dalam 25 bulan terakhir.
Ekspor Indonesia ke China selama periode tersebut senilai 22,74 miliar dolar (sekitar Rp337,53 triliun), sedangkan impornya 21,62 miliar dolar (sekitar Rp320,9 triliun).
Pada Mei 2022, nilai ekspor Indonesia tercatat US$21,51 miliar, atau turun 21,29% dari capaian April 2022 sebesar US$27,32 miliar.
Setianto mengatakan, penurunan impor terjadi di seluruh komponen penggunaannya
Surplus neraca dagang dipengaruhi nilai ekspor yang masih lebih tinggi dibandingkan nilai impor. BPS mencatat ekspor Indonesia sebesar US$21,51 miliar dan nilai impor US$18,61 miliar.
Awal tahun ini, Indonesia masih mencatatkan surplus pada neraca perdagangan dengan Rusia. Berbeda dengan Ukraina, yang sudah tercatat defisit sejak Januari 2022.
Kinerja neraca perdagangan Indonesia pada April 2022 kembali surplus US$7,56 miliar. Angka ini lebih besar dibandingkan surplus April 2021, yakni US$2,29 miliar.
Hal itu didukung surplus neraca perdagangan sebesar US$9,3 miliar, yang sejalan dengan tingginya nilai ekspor karena harga komoditas global.
Pada Maret 2022, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus US$4,53 miliar. Sehingga, memperpanjang tren surplus Indonesia dalam 23 bulan terakhir.
Perdagangan Indonesia dengan AS mengalami surplus US$1,86 miliar dengan komoditas penyumbang surplus yakni pakaian dan aksesori rajutan dan alas kaki.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved