Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
INDEKS Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (14/9) sore ditutup menguat didukung masih terus berlanjutnya surplus neraca perdagangan Indonesia. IHSG ditutup menguat 27,52 poin atau 0,38% ke posisi 7.305,6. Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,52 poin atau 0,53% ke posisi 1.041,04.
"Dari dalam negeri, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar US$5,76 miliar di Agustus, terbesar dalam empat bulan terakhir dan dibanding US$4,76 miliar pada periode yang sama tahun lalu," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis. Ekspor tumbuh 30,15% (yoy) dan memperpanjang rekor kenaikan secara dua digit selama 18 bulan beruntun, terkerek oleh permintaan global yang solid. Sedangkan impor melompat 32,81% (yoy) di tengah kuatnya permintaan domestik pascapelonggaran kebijakan pembatasan sosial yang berkaitan dengan covid-19.
Indeks saham di Asia sore ini ditutup beragam dengan kecenderungan naik tipis karena investor mempertimbangkan risiko bank sentral AS The Federal Reserve menaikkan sku bunga acuan sebesar 100 basis poin minggu depan untuk menaklukkan lonjakan inflasi. Dibuka menguat, IHSG terus bergerak di zona hijau sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah bergerak di teritori positif sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat dengan properti & realestat naik paling tinggi yaitu 2,14% diikuti keuangan dan perindustrian masing-masing 0,98% dan 0,72%. Sedangkan lima sektor terkoreksi dengan teknologi turun paling dalam yaitu minus 1,15% diikuti barang baku dan transportasi & logistik masing-masing minus 1,13% dan minus 0,54%.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KJEN, INDX, PGLI, PORT, dan OASA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MLPT, ITMA, KRYA, COAL, dan IPPE.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell di seluruh pasar sebesar Rp3,98 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp1,92 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.661.737 kali transaksi. Saham yang diperdagangkan sebanyak 31,95 miliar lembar senilai Rp25,69 triliun. Nilai 268 saham naik, 283 saham menurun, dan 154 tidak bergerak. Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 57,29 poin atau 0,21% ke 27.875,91, indeks Hang Seng naik 83,28 poin atau 0,44% ke 18.930,38, dan indeks Straits Times meningkat 11,35 poin atau 0,35% ke 3.269,37. (Ant/OL-14)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
Pasar global di luar ekspektasi merespons ancaman tarif terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan cukup tenang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved