Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
INDONESIA mengalami surplus neraca perdagangan sebesar 1,12 miliar dolar AS (sekitar Rp16,62 triliun) dengan China selama periode Januari-April 2022.
Ekspor Indonesia ke Tiongkok selama periode tersebut senilai 22,74 miliar dolar (sekitar Rp337,53 triliun), sedangkan impornya 21,62 miliar dolar (sekitar Rp320,9 triliun).
"Dengan demikian maka Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan China sebesar 1,12 miliar dolar AS," kata Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun di Beijing, Selasa.
Nilai ekspor Indonesia selama periode Januari-April 2022 itu meningkat 34,63 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.
Nilai perdagangan bilateral sebesar 44,36 miliar dolar AS pada Januari-April 2022 itu, menurut Dubes, menunjukkan adanya peningkatan sekitar 34,36 persen dibandingkan Januari-April 2021.
Namun nilai ekspor produk makanan dan minuman olahan Indonesia ke China selama periode tersebut yang hanya 1,46 miliar dolar AS, yakni mengalami penurunan sekitar 23,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang telah mencapai 1,90 miliar dolar AS.
Baca juga: Harga CPO Tinggal Rp8.443 per kg Akibat Anjloknya Permintaan
Penurunan itu dipicu oleh adanya dua aturan baru mengenai impor makanan olahan yang dikeluarkan oleh Badan Kepabeanan China (GACC) yang berlaku per 1 Januari 2022.
Pemberlakuan aturan baru tersebut sempat menghambat proses bongkar muat ratusan kapal dagang dari Indonesia di sejumlah pelabuhan barang di Tiongkok karena tidak dilengkapi dokumen sesuai persyaratan GACC.
"Penurunan ini harus menjadi penyemangat dan tekad bahwa produk makanan dan minuman Indonesia bisa diterima dan berpeluang ditingkatkan pangsa pasarnya di Indonesia," kata Djauhari.
Regulasi baru GACC itu di antaranya adalah bahwa perusahaan makanan dan minuman olahan asing wajib mendaftarkan sarana produksi sebelum produk tersebut diekspor ke China.
Otoritas setempat berdalih regulasi baru itu sebagai upaya melindungi konsumen di China dalam mengonsumsi makanan dan minuman impor. (Ant/OL-4)
PT Merak Chemicals Indonesia (MCCI), produsen Purified Terephthalic Acid (PTA) menyatakan komitmennya untuk memperkuat pasokan bahan baku bagi industri tekstil dan plastik dalam negeri.
Pelaku usaha mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mempermudah perizinan impor dengan menghapus kebijakan kuota.
Industri tekstil nasional tengah mengalami tekanan berat disebabkan massifnya impor produk jadi dari Tiongkok sehingga mengganggu daya saing industri.
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Surplus neraca perdagangan Indonesia masih mencatat angka besar, namun sejumlah risiko mulai mengintai kelanjutannya. Pada Maret 2025, surplus dagang Indonesia mencapai US$4,33 miliar.
Kebijakan tarif impor AS itu akan mengganggu neraca pembayaran Indonesia, khususnya neraca perdagangan dan arus investasi. Ini mengingat AS adalah mitra dagang utama Indonesia.
EKONOM Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menuturkan penurunan surplus neraca perdagangan pada Februari 2025 dibandingkan Januari lebih disebabkan oleh peningkatan impor.
NERACA perdagangan Indonesia masih resilien di tengah pelemahan ekonomi global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ssebesar US$3,45 miliar atau senilai Rp55,81 triliun pada Januari 2025.
Bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS adalah Indonesia bisa membuka akses market ke pasar global dan potensi meningkatkan kualitas neraca dagang luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved