Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BADAN Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2022 yang berhasil mengalami surplus US$3,83 miliar dengan total ekspor US$20,46 miliar dan impor US$16,63 miliar.
"Kalau kita lihat tren surplus ini terjadi 22 bulan secara beruntun. Semoga tren surplus terjaga di masa berikutnya sehingga pemulihan ekonomi Indonesia bisa terjaga," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara daring, Selasa (15/3).
Margo menambahkan bahwa komoditas nonmigas penyumbang surplus terbesar pada Februari yaitu bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja. Adapun negara penyumbang surplus terbesar yaitu Amerika Serikat, India, dan Filipina.
Perdagangan Indonesia dengan AS mengalami surplus US$1,86 miliar dengan komoditas penyumbang surplus yakni pakaian dan aksesori rajutan dan alas kaki. Lalu surplus perdagangan Indonesia dengan India mencapai US$850,8 juta dengan komoditas penyumbang surplus yakni bahan bakar mineral, serta lemak dan minyak hewan nabati. Sedangkan perdagangan dengan Filipina mengalami surplus US$725,9 juta dengan komoditas penyumbang surplus yakni bahan bakar mineral, serta kendaraan dan bagiannya.
Perdagangan Indonesia juga mengalami defisit dengan sejumlah negara yaitu dengan Tiongkok, Thailand, dan Australia. "Dengan Tiongkok defisit US$909,4 juta. Kalau kita lihat komoditas penyumbang defisitnya yaitu mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya. Kemudian, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya," ujarnya.
Kemudian defisit perdagangan dengan Thailand yakni US$403,6 juta. Komoditas penyumbang defisit terbesar yaitu gula, kembang gula, plastik, dan barang dari plastik. Sedangkan defisit dengan Australia sebesar US$403,6 juta dengan komoditas penyumbang defisit terbesarnya serealia dan bahan bakar mineral.
"Secara kumulatif surplus Januari-Februari 2022 mencapai US$4,79 miliar. Kalau dilihat pada grafik, mulai dari 2017-2021, surplus di Januari-Februari ini lebih bagus dibandingkan tahun sebelumnya," pungkas Margo. (OL-14)
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Surplus neraca perdagangan Indonesia masih mencatat angka besar, namun sejumlah risiko mulai mengintai kelanjutannya. Pada Maret 2025, surplus dagang Indonesia mencapai US$4,33 miliar.
Kebijakan tarif impor AS itu akan mengganggu neraca pembayaran Indonesia, khususnya neraca perdagangan dan arus investasi. Ini mengingat AS adalah mitra dagang utama Indonesia.
EKONOM Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menuturkan penurunan surplus neraca perdagangan pada Februari 2025 dibandingkan Januari lebih disebabkan oleh peningkatan impor.
NERACA perdagangan Indonesia masih resilien di tengah pelemahan ekonomi global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ssebesar US$3,45 miliar atau senilai Rp55,81 triliun pada Januari 2025.
Bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS adalah Indonesia bisa membuka akses market ke pasar global dan potensi meningkatkan kualitas neraca dagang luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved