Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
BADAN Pusat Statistik melaporkan adanya peningkatan nilai impor Indonesia sebesar 3,77%. Rinciannya, dari US$21,35 miliar pada Juli 2022, kemudian menjadi US$22,15 miliar pada Agustus 2022 (month to month/mtm).
Diketahui, performa impor tersebut didorong oleh kenaikan kinerja impor nonmigas sebesar 9,23% (mtm) menjadi US$18,45 miliar. Lalu, penurunan kinerja impor migas sebesar 16,92% (mtm).
Peningkatan kinerja impornon migas pada Agustus 2022 disebabkan oleh naiknya impor komoditas mesin dan peralatan mekanis HS84, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya HS85, dan bahan bakar mineral HS27.
Baca juga: Nilai Ekspor RI pada Agustus 2022 Naik 9,17%
"Sedangkan penurunan kinerja impor migas dikarenakan turunnya impor minyak mentah dan hasil minyak," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Kamis (15/9).
Lebih lanjut, dia menjelaskan nilai impor tertinggi berdasarkan penggunaan barang pada Agustus 2022 terjadi pada impor bahan baku/penolong, yakni sebesar US$16,76 miliar, atau tumbuh 0,35% (mtm).
Kinerja Itu didorong oleh impor komoditas serelia HS10 yang naik sebesar 47,29% (mtm), komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya HS85 naik 7,16% (mtm). Lalu, barang besi dan baja HS73 naik sebesar 43,34% (mtm).
Untuk nilai impor terbesar berikutnya terjadi pada impor barang modal, yakni mencapai US$3,54 miliar, atau naik 18,14% (mtm). Komoditas yang mendorong peningkatan impor barang modal ialah mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya HS84 naik 17,55% (mtm).
Baca juga: Surplus Neraca Perdagangan Agustus Kuatkan Rupiah
Kemudian, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya HS85 naik 16,33% (mtm). Sedangkan, nilai impor barang konsumsi tercatat US$1,85 milar, atau naik 12,27% (mtm). Peningkatan itu didorong kenaikan impor buah-buahan HS08 sebesar 61,50% (mtm), susu, mentega, dan telur HS04 naik 87,27% (mtm).
Lalu, daging hewan HS02 naik sebesar 40,56% (mtm). Setianto menyebut kinerja impor Agustus juga tercatat mengalami peningkatan hingga 32,81%, jika dibandingkan dengan Agustus 2021 (year on year/yoy), yang tercatat hanya US$16,68 miliar.
Dengan demikian, secara total, nilai impor Indonesia pada periode Januari-Agustus 2022 mencapai US$159,68 miliar, atau naik 29,84% (yoy) dari sebelumnya, yakni sebesar US$122,98 miliar.(OL-11)
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Surplus neraca perdagangan Indonesia masih mencatat angka besar, namun sejumlah risiko mulai mengintai kelanjutannya. Pada Maret 2025, surplus dagang Indonesia mencapai US$4,33 miliar.
Kebijakan tarif impor AS itu akan mengganggu neraca pembayaran Indonesia, khususnya neraca perdagangan dan arus investasi. Ini mengingat AS adalah mitra dagang utama Indonesia.
EKONOM Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menuturkan penurunan surplus neraca perdagangan pada Februari 2025 dibandingkan Januari lebih disebabkan oleh peningkatan impor.
NERACA perdagangan Indonesia masih resilien di tengah pelemahan ekonomi global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ssebesar US$3,45 miliar atau senilai Rp55,81 triliun pada Januari 2025.
Bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS adalah Indonesia bisa membuka akses market ke pasar global dan potensi meningkatkan kualitas neraca dagang luar negeri.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
AWAL April 2025, Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook menyebutkan pada tahun 2024 lebih dari 60,3% penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.
BANK Dunia resmi mengubah standar garis kemiskinan global dengan meninggalkan purchasing power parity (PPP) 2017 dan saat ini menggunakan PPP 2021.
DINAMIKA geopolitik global mewarnai beragam pemberitaan media arus utama atau media sosial kita.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved