Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
Sejak Juni, pasukan pemerintah telah meningkatkan penyerangan terhadap kelompok pemberontak yang mendominasi wilayah Idlib.
Ia merujuk pada tuduhan yang diajukan terhadap empat warga negara Iran atas dugaan rencana penculikan Masih Alinejad.
Aksi protes tersebut meletus secara spontan di beberapa kota pada hari Minggu ketika Kuba mengalami krisis ekonomi terburuk dalam 30 tahun
Jurnalis dan aktivis yang berbasis di AS, Masih Alinejad, yang merupakan keturunan Iran dan kritikus blak-blakan terhadap pemerintah Teheran, menjadi target penculikan.
Al Alalam TV, layanan bahasa Arab resmi Iran, juga melaporkan bahwa tentara Afghanistan telah memasuki wilayah Iran melalui penyeberangan perbatasan untuk melarikan diri dari Taliban.
Pertemuan itu disebut untuk membahas isu yang menjadi kepentingan Afghanistan dan Taliban. Tepatnya, setelah AS menarik pasukan dari kawasan timur.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Selasa (6/7) melaporkan Iran bermaksud memperkaya uranium hingga 20%.
Kedua negara akan menjajaki kerja sama pengembangan dan produksi vaksin, dimana Iran dinilai berhasil memproduksi vaksin Covid-19 buatan dalam negeri.
Pada prinsipnya itu akan menjadi kunjungan ke fasilitas pengayaan Natanz untuk memeriksa bahwa inspektur memiliki akses ke kaskade sentrifugal yang digunakan untuk pengayaan uranium.
Orang-orang di jalan-jalan Teheran menyuarakan frustrasi mereka dengan situasi tersebut.
Kitab suci Islam Al-Qur'an mengatakan bahwa menuntut eksekusi terpidana menjadi hak keluarga korban.
Ia menegaskan dalam wawancara dengan AFP bahwa penggunaan hukuman mati seperti itu bukanlah simbol pelanggaran hak asasi manusia.
Pada saat bersamaan, mereka berharap menghidupkan kembali kesepakatan 2015 mengenai program nuklir Iran yang digagalkan oleh mantan presiden AS Donald Trump.
Dalam laporan kepada Dewan Keamanan PBB, Guterres juga mendesak Amerika Serikat untuk memperpanjang keringanan terkait perdagangan minyak dengan Republik Islam Iran.
Dengan teriakan, "Kematian bagi Amerika," dan "Pembalasan bagi para martir," anggota Hash berkumpul di Lapangan Kebebasan dekat Zona Hijau dengan keamanan tinggi di ibu kota Irak.
Serangan kedua terhadap target pro-Iran sejak Presiden AS Joe Biden menjabat digambarkan oleh Pentagon sebagai pembalasan.
Iran memiliki pesawat tak berawak (drone) yang mampu terbang sejauh 7.000 kilometer (lebih dari 4.000 mil). Hal itu disampaikan oleh komandan pasukan Garda Revolusi pada Minggu (27/6).
Departemen Kehakiman AS mengatakan telah menyita 33 situs media yang dikendalikan pemerintah Iran, serta tiga dari kelompok Irak, Kataeb Hezbollah.
Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi berjanji pemerintahnya akan memulai vaksinasi Covid-19 yang cepat untuk membantu mengembalikan perekonomian di negaranya.
IRIB menuduh AS menekan kebebasan berekspresi dan bergabung dengan Israel serta Arab Saudi untuk memblokir media pro-perlawanan yang mengungkap kejahatan sekutu AS di wilayah tersebut.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved