Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PEMERINTAH Iran, Sabtu (16/9), mencegah keluarga Mahsa Amini menggelar upacara untuk memperingati setahun meninggalnya perempuan tersebut bahkan menetapkan ayah Amini sebagai tahanan rumah.
Hal itu dilakukan pemerintah Iran saat aksi demonstrasi sporadis terjadi di berbagai wilayah negara itu meski di bawah pengawalan ketat polisi.
Amini, perempuan Kurdi berusia 22 tahun, meninggal dunia beberapa hari usai ditahan polisi agama Iran karena dianggap melanggar aturan berpakaian yang diberlakukan sejak Revolusi Islam 1979.
Baca juga: Iran Siaga Jelang Peringatan Wafatnya Mahsa Amini
Keluarga Amini menyebut perempuan itu meninggal karena pukulan di kepala namun hal itu dibantah pemerintah Iran.
Kemarahan akibat kematian Amini memicu aksi demonstrasi selama berpekan-pekan dengan perempuan Iran melepaskan hijab mereka sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintah Iran di bawah pimpinan Ayatollah Ali Khamenei.
Ayah Mahsa Amini, Amjad, ditahan pada Sabtu (16/9) pagi, saat meninggalkan rumahnya di Saqez sebelum dibebaskan usai diperingati untuk tidak menggelar upacara untuk mengenang putrinya di makamnya.
Baca juga: Gedung Putih Bantah Beri Tebusan ke Iran
"Amjad Amini dijadikan tahanan rumah. Petugas melarang dia mengunjungi makam putrinya," ungkap Iran Human Right (IHR).
Kantor berita Iran, IRNA, membantah menahan ayah Amini namun kemudian melaporkan mereka telah menggagalkan upaya pembunuhan terhadap dirinya.
Aksi demonstrasi yang dipicu oleh kematian Amini kehilangan momentum setelah beberapa bulan akibat tindakan represif polisi Iran yang telah menyebabkan 551 demonstran tewas dan lebih dari 22 ribu lainnya ditahan.
Pemerintah Iran mengklaim puluhan polisi tewas dalam aksi yang mereka sebut sebagai kerusuhan yang dipicu oleh kekuatan asing dan media jahat. (AFP/Z-1)
Mohammadi adalah seorang aktivis hak asasi manusia dan fisikawan terkemuka Iran yang telah berjuang melawan penindasan terhadap perempuan di Iran.
Jelang satu tahun kematian Mahsa Amini, Pemerintah mengeluarkan peringatan bagi mereka yang ingin menyalahgunakan nama perempuan yang meninggal 16 September itu.
Jejaring Hak Asasi Manusia Kurdistan (KHRN) mengatakan makam, yang menampilkan nama Amini dalam bahasa Kurdi, Zhina, telah dirusak pada Minggu (21/5) pagi.
Unggahan teranyar Alidoosti di media sosial adalah pada 8 Desember, hari yang sama ketika Mohsen Shekari, 23, menjadi orang pertama yang dihukum mati terkait aksi demonstrasi di Iran.
Iran menghukum 400 orang dengan vonis masing-masing hingga 10 tahun karena protes kematian Mahsa Amini. Mereka yang ikut menggelar aksi tersebut di Provinsi Teheran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved