Sabtu 03 Juni 2023, 05:00 WIB

Peninggalan Yaya Toure untuk Manchester City

Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola | Sepak Bola
Peninggalan Yaya Toure untuk Manchester City

MI/Seno
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola

 

KETIKA 2010 diminta untuk bergabung ke Manchester City, Yaya Toure sangat sadar bahwa kelas klub barunya jauh di bawah klub lamanya, Barcelona. Bersama Barcelona, pemain gelandang asal Pantai Gading itu dua kali ikut mengangkat Piala La Liga dan dua kali mencetak treble. Sebaliknya, the Citizens 35 tahun tidak pernah menjadi juara.

Namun, bujukan pemilik Manchester City, Sheikh Mansour, sulit untuk ia tolak. Keluarga Sultan Qatar itu mengiming-imingi bayaran 24 juta pound sterling atau hampir setengah triliun rupiah agar ia ikut membantu mengangkat prestasi klub miliknya.

Ketika itu Manchester United justru tengah berada di masa kejayaan. Pelatih Sir Alex Ferguson membuat ‘Setan Merah’ seperti tidak pernah terkalahkan. Bukan hanya Manchester City yang dibuat sebagai klub kelas dua, klub-klub sekelas Chelsea, Arsenal, dan Liverpool pun sulit untuk mengimbanginya.

Ibaratnya setiap pekan itu Manchester United merayakan kemenangan. Di mana pun mereka bermain, sulit untuk bisa dikalahkan. ‘Setan Merah’ benar-benar menjadi penguasa Manchester dan juga Inggris.

“Begitu saya menandatangani kontrak dan bergabung di City, yang ada di kepala saya ialah bagaimana mengubah segalanya, membuat sesuatu bisa terjadi dengan sikap mental yang positif, mentalitas untuk menang saat di lapangan, dan saya tunjukkan profesionalisme saya untuk meraih keinginan itu,” ujar Toure mengenang masa 13 tahun yang lalu.

Toure yang kini menjadi pelatih tim junior Tottenham Hotspur beruntung memiliki rekan tim yang sama pengalamannya, Patrick Vieira. Mereka berdua bersama-sama ikut membantu pelatih Roberto Mancini untuk mengubah mentalitas tim.

“Dengan Manchester United yang begitu dominan, tidak ada cara lain kecuali berlatih lebih keras, meningkatkan kualitas diri, dan berupaya bisa lebih baik dari mereka. Memenangi piala pertama kemudian menjadi penting untuk mengangkat moralitas tim,” jelas Toure.

“Saya bersyukur semua pemain mengerti mengapa saya datang dan melihat bagaimana saya berlatih keras setiap hari. Jujur saja saya melakukan semua itu tanpa pernah mengenal lelah. Saya sengaja menaruh target itu setinggi mungkin. Saya ingin semua rekan melihat komitmen saya, keinginan saya,” imbuhnya.

 

Sekali untuk seterusnya

Setelah melalui serangkaian latihan panjang dan pertandingan demi pertandingan dilewati, kesempatan emas untuk menantang Manchester United datang pada pertandingan semifinal Piala FA 2011. Toure masih ingat jelas kesempatan itu terjadi pada 16 April 2011.

Menjelang turun ke lapangan, pelatih Mancini mempersilakan Vieira untuk menyampaikan pesan kepada seluruh pemain. Vieira dinilai paling pantas untuk membangunkan semangat rekan-rekannya karena ia yang paling banyak memiliki pengalaman menang bersama tim nasional Prancis dan Arsenal.

“Saya lupa apa yang disampaikan Vieira ketika itu. Namun, intinya ia mengatakan, ‘Kita akan menghadapi salah satu tim yang paling top. Namun, ini hanya satu pertandingan dan kita tidak perlu merasa malu, apalagi kecil hati. Kalau kita bisa menang, mka dengan latihan keras yang sudah kita lakukan dan berbagai pertandingan yang sudah kita lalui sampai ke titik ini, percayalah peta kekuatan antara City dan United akan berubah’,” ujar Toure menceritakan ulang pesan Vieira.

Pertandingan semifinal berlangsung sangat ketat. Para pemain City bukan hanya mampu mengimbangi permainan ‘Setan Merah’, melainkan juga Yaya Toure membuat satu gol penentu kemenangan yang membawa timnya mampu mengalahkan lawan beratnya dan lolos ke final.

Tidak hanya itu, sebulan kemudian Manchester City mengangkat piala kemenangan pertamanya setelah 35 tahun dengan mengalahkan Stoke City 1-0. Lagi-lagi, Toure menjadi penentu keberhasilan City untuk memenangi pertandingan.

Toure menunjukkan latihan yang serius tidak pernah bisa membohongi hasil. Apabila saat menyingkirkan Manchester United ia mencetak gol dengan kaki kanan, di final pemain Pantai Gading itu mempersembahkan gol dengan kaki kiri.

Setelah keberhasilan itu, peta kekuatan di Manchester berubah total. Di musim kompetisi 2011/2012 Manchester City membuat sejarah besar ketika mempermalukan ‘Setan Merah’ 6-1 di stadion kebanggaan mereka, Old Trafford.

“Kemenangan di Old Trafford jauh lebih berkesan karena itu seperti menampar muka mendukung United. Kami mengalahkan mereka di Old Trafford dan saat Ferguson menjadi pelatihnya. Dalam tayangan ulang, saya bisa melihat bagaimana wajah Ferguson tampak merah dan tidak bisa berkomentar apa-apa, tetapi dari matanya, saya bisa membaca kalau ia mengatakan, ‘Oh sungguh luar biasa’,” kenang Toure.

 

Kondisi yang terbalik

Sabtu malam nanti untuk pertama kalinya dalam sejarah final Piala FA, Manchester City akan bertemu Manchester United di Stadion Wembley. Berbeda dengan 12 tahun yang lalu, sekarang the Citizens yang berada di atas angin dan ‘Setan Merah’ yang menjadi underdog.

Peta kekuatan sudah berbeda dengan satu dekade lalu, yakni dominasi sepak bola Inggris dipegang City sekarang ini. Di tangan pelatih Josep Guardiola, mereka sedang berupaya untuk menyamai prestasi Sir Alex Ferguson yang mencetak treble pada 1999.

Kehadiran Erling Haaland membuat City bisa melanjutkan kejayaan seperti saat ditopang Edin Dzeko, Mario Balotelli, dan Sergio Aguero. Pemain berusia 22 tahun itu di musim pertamanya bersama City sudah menyumbangkan 52 gol.

Malam ini Haaland akan bisa menjadi mimpi buruk bagi kiper David de Gea. Apalagi City memiliki dua pemain sayap, Jack Grealish dan Riyad Mahrez, yang sangat licin. Mahrez yang mencetak hattrick di semifinal merupakan pemain yang paling produktif di ajang Piala FA dengan total 11 gol yang sudah ia ciptakan.

Empat pemain belakang ‘Setan Merah’ harus bekerja ekstra keras menahan gempuran City yang sangat berambisi mencetak treble. Pelatih Erik ten Hag pantas berharap bisa mendapatkan empat pemain andalannya, yakni Diogo Dalot di kanan, Luke Shaw di kiri, serta duet Lisandro Martinez dan Raphael Varane sebagai bek tengah.

Apabila Rodrigo dan kapten kesebelasan Ilkay Gundogan yang menjadi pilar kekuatan City, ‘Setan Merah’ sangat berharap kepada Casemiro untuk menjaga keseimbangan tim. Seperti dua pemain City, Casemiro bukan hanya diandalkan dalam bertahan, melainkan juga mampu menerobos kebuntuan untuk menjebol gawang lawan.

Kevin de Bruyne menjadi kartu as bagi City. Bruno Fernandes masih kalah kelas jika dibandingkan dengan gelandang asal Belgia itu sebagai pengatur serangan. De Bruyne merupakan playmaker yang lengkap karena memiliki daya jelajah tinggi, kuat dengan bola, memiliki kecepatan, visi permainan yang luas, dan kemampuan untuk mengeksekusi peluang yang ada.

Ten Hag perlu memikirkan seorang pemain yang bertugas menjaga pergerakan De Bruyne. Persoalannya, ‘Setan Merah’ tidak memiliki pemain dengan kualitas seperti itu. Yang terbaik yang dimiliki hanyalah Fred. Namun, gelandang asal Brasil itu sering ceroboh dalam bermain.

Persoalan berat lain yang dihadapi ‘Setan Merah’ ialah tidak ada lagi ujung tombak mematikan sekualitas Cristiano Ronaldo, Eric Cantona, Dwight Yorke, Ruud van Nilstelrooy, Wayne Rooney, ataupun Robbie van Persie. Dua yang mereka miliki saat ini hanyalah Anthony Martial atau Wout Weghorst yang pas-pasan.

Apabila satu dekade yang lalu the Citizens butuh kehadiran pemain seperti Vieira yang menyuntikkan keberanian bermain untuk mengubah kekuatan di Manchester, kali ini ‘Setan Merah’ yang memerlukan itu. Tugas itu tertumpu kepada Varane atau Casemiro yang sudah merasakan asam garam kompetisi dan sarat dengan catatan prestasi besar. Mampukah Varane atau Casemiro melakukan itu? Kita lihat saja nanti malam!

Baca Juga

AFP

Newcastle Menang 8-0, Howe: Kami Bagus di Semua Lini

👤Andhika Prasetyo 🕔Selasa 26 September 2023, 06:40 WIB
Pelatih Newcastle United Eddie Howe mengaku sangat puas atas kemenangan telak 8-0 dari Sheffield United pada pekan keenam Liga Primer...
AFP/Paul ELLIS

Tsimikas Perpanjang Kontrak dengan Liverpool

👤Basuki Eka Purnama 🕔Selasa 26 September 2023, 05:45 WIB
Diplot sebagai pelapis bek kiri Andy Robertson, Tsimikas telah tampil di 63 laga dan memberikan 12 assist sejak didatangkan ke Anfield...
AFP/Thomas COEX

Pemain Timnas Putri Spanyol akan Bersaksi di Sidang Kasus Ciuman Rubiales

👤Basuki Eka Purnama 🕔Selasa 26 September 2023, 05:30 WIB
Putellas, bek Irene Paredes, dan penjaga gawang Misa Rodriguez dijadwalkan bersaksi pada 2 Oktober dalam kasus melawan Rubiales yang...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

  • Presiden PKS Buka-Bukaan Soal Pasangan Amin

    Berikut petikan wawancara khusus wartawan Media Indonesia Ahmad Punto, Henri Salomo, Akhmad Mustain, dan Rifaldi Putra Irianto di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya