Jose Mourinho, untuk pertama kali dalam sepanjang karir kepelatihannya, kalah di laga final kompetisi Benua Biru. Catatan buruk itu ia torehkan saat menakhodai AS Roma di partai puncak Liga Europa melawan Sevilla.
Pelatih asal Portugal itu pun mengaku sangat sedih atas kekalahan tersebut. Namun, itulah esensi dari pertandingan. Tidak semua orang akan pulang dengan rasa bahagia.
"Akan ada reaksi yang berbeda dari sebuah pertandingan. Ada yang menangis, ada yang bahagia. Kenyataannya sekarang, kami sangat sedih entah dengan atau tanpa menangis," ujar Mourinho selepas laga yang digelar di Puskas Arena, Hungaria, Kamis (1/6) dini hari WIB.
Baca juga: Yassine Bono, Kiper yang Hobi Mencuri Perhatian Dunia
Kendati harus merelakan rekor tidak pernah kalah di final, ia tetap berterima kasih kepada anak-anak asuhnya yang bermain baik di sepanjang musim ini.
"Saya sudah memenangkan lima laga final, dan saya kalah di final yang satu ini. Namun, saya tetap akan pulang dengan bangga. Anak anak sudah memberikan yang terbaik," sambungnya.
Baca juga: Sevilla Kembali Jadi Raja Liga Europa setelah Kalahkan AS Roma Lewat Adu Penalti
Catatan Kemenangan Mourinho di Final Kompetisi Eropa
Mourinho sebelumnya selalu menang di laga final pentas Eropa.
Kemenangan pertama ia raih saat melatih FC Porto di 2003. Kala itu, ia membawa klub Portugal itu menjuarai Liga Europa.
Kedua, setahun berselang, lagi-lagi bersama FC Porto, Mourinho menjuarai Liga Champions.
Final ketiga ia lakoni saat meracik Inter Milan. Di 2010, ia membawa tim tersebut memenangi trofi Liga Champions.
Keempat, tujuh tahun berselang, ia membawa Manchester United ke final Liga Europa dan menjadi juara.
Final terakhir yang ia juarai adalah pada tahun lalu, saat memimpin AS Roma di final Liga Konferensi. Ia membuat AS Roma merasakan trofi kompetisi Eropa pertama. (AFP/Z-11)
