Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ERICK Thohir bergerak cepat untuk melanjutkan langkahnya bersih-bersih di tubuh PSSI. Ketua Umum PSSI itu menggandeng firma audit ternama, Ernst & Young, untuk melakukan audit forensik terhadap federasi sepak bola Indonesia tersebut.
Keputusan Erick Thohir menjalin kerja sama dengan Ernst & Young Indonesia tidak terlepas dari peristiwa tidak adanya bonus uang tunai bagi juara Liga 1.
Pengamat sepak bola nasional Sigit Nugroho mendukung langkah tegas yang diambil Erick Thohir dalam melakukan bersih-bersih di tubuh federasi sepak bola Indonesia itu akibat buruknya pengelolaan keuangan di PSSI.
Baca juga: PSSI akan Diaudit, Erick Thohir Gandeng Ernst & Young
Menurut Sigit, rencana dilakukan audit keuangan PSSI saat ini sangat tepat. Meski begitu, perlu keberanian besar agar rencana tersebut berjalan karena ada potensi langkah Erick Thohir itu akan dibatasi oleh Exco.
“Saya kira kalau benar berani mau membongkar bagus. Itu momentumnya tepat sekali. Tetapi, apakah dia berani menghadapi fakta jika nanti ternyata yang terlibat sebagian merupakan tim sendiri? Sistem kekuasaan PSSI yang didominasi mayoritas Exco berpotensi membatasi ruang gerak Ketum,” kata Sigit Nugroho kepada wartawan, Minggu (23/4).
Dikatakan Sigit, langkah Erick Thohir bersih-bersih PSSI bisa saja menemui kendala dari Exco yang selalu kompak mempertahankan posisi mereka, sekaligus membatasi gerak Erick Thohir.
Baca juga: Erick Thohir: PSSI Sudah Berusaha soal Naturalisasi Justin Hubner
Tetapi, Sigit meminta agar mantan bos Inter Milan itu tidak takut, sebab publik ada di belakang Erick untuk melakukan pembenahan sepak bola nasional.
“Saya dan beberapa rakan sebenarnya punya cara untuk membantu Pak Erick bersih-bersih tetapi kalau diungkap sekarang mereka akan pasang double cover,” jelasnya.
Menurut Sigit, Erick Thohir, selaku orang nomor satu di PSSI, menemukan momentum yang tepat melakukan audit keuangan PSSI secara menyeluruh, bahkan hal tersebut sebetulnya bisa saja dilakukan pascadirinya terpilih menjadi ketua umum PSSI, Februari kemarin.
“Menurut saya, sudah waktunya Pak Erick Thohir melakukan audit secara menyeluruh, bahkan kalau perlu begitu ia terpilih sebagai ketua umum PSSI. Tapi semua paham dia harus bermanis-manis dulu dengan para pengusungnya,” ungkapnya
Dikatakan Sigit, rencana Erick Thohir melakukan audit keuangan PSSI ini pernah dilakukan pengurus PSSI sebelumnya, namun hal tersebut hanya berjalan singkat dan skalanya sangat kecil yakni Piala Presiden.
Sementara, menurut Sigit, untuk skala besar seperti Liga 1 itu sangat tidak transparan hingga terjadi polemik saat PSM Makassar keluar sebagai juara Liga 1 BRI 2023-2023.
“Sebelumnya, PSSI pernah menggandeng lembaga audit internasional Pricewater House Cooper, tetapi hanya untuk Piala Presiden 2015, 2017, dan 2019. Padahal itu skalanya terlalu kecil perlu diperluas,” ujarnya.
“Saat ini dari sponsorship Liga 1 saja dananya bisa tumbuh hingga Rp500 miliar atau setengah triliun. Kasus hadiah juara PSM saya baca sudah diselesaikan Pak Erick dengan hadiah senilai Rp2 miliar, tetapi sepertinya itu hanya dana taktis dari ketua umum. Beberapa kali PT LIB mengaku tidak punya dana lagi,” tambahnya.
Lebih jauh Sigit mengatakan, transparansi dalam sebuah organisasi sangat perlu apalagi organisasi sebesar PSSI. Namun, Sigit yakin betul PSSI sejauh ini masih baik dalam pengelolaan keuangan, tetapi yang menjadi kekhawatiran publik adalah masih ada orang-orang lama di tubuh PSSI yang sering terlibat praktik curang.
“Transparansi kan memang bagian dari sistem akuntansi apalagi untuk lembaga sebesar PSSI, saya masih yakin catatan pengelolaan PSSI tidaklah terlalu buruk, yang dikeluhkan stakeholder sepak bola Indonesia kan praktik curang yang perlu ditengarai melibatkan pengurus teras klub dan wasit. Apalagi sebagian oknum kini masuk di kabinet Pak Erick,” ungkapnya.
Sigit pun yakin betul Erick Thohir memiliki kemampuan dalam memperbaiki PSSI dengan segudang pengalamannya di dunia sepak bola. Apalagi, kata Sigit, Erick Thohir sudah pernah mengelola klub sebesar Inter Milan saat keuangan klub tersebut dalam masalah.
“Terkait transparansi keuangan rasanya otomatis akan berjalan dengan format yang ditentukan oleh Pak Erick, pengalaman sebagai bos grup bisnis besar dan sebagai Menteri cukuplah untuk itu, yang utama adalah pengendalian atas terulangnya lagi praktik-praktik tidak sehat dalam Liga itu dulu step pertama baru diambil langkah-langkah susulan,” tutupnya. (RO/Z-1)
Persita kini telah diperkuat oleh empat pemain baru, yaitu Tegar Infantrie, Matheus Alves, Pablo Ganet, dan Rayco Rodriguez.
Jika animo masyarakat meningkat dan sponsor memberikan dukungan lebih besar, format turnamen bisa diperluas di masa mendatang.
Pengalaman bermain Imanol Garcia di Eropa, khususnya di kompetisi sepak bola Spanyol tentunya menjadi pertimbangan Persik untuk menggaetnya di musim ini.
Cahya Supriadi, saat ini tengah menjalani pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia dan berlaga di Kejuaraan ASEAN U-23 2025. Setelah itu baru dia akan bergabung dengan PSIM.
Sousa tak ragu memberikan pujian kepada Mauricio, pelatih yang menggantikan Carlos Pena sebagai juru taktik Persija.
Keputusan untuk tidak merekrut semua kuota juga mempertimbangkan kebutuhan taktis dan komposisi ideal tim.
Garuda Muda memastikan langkah ke final usai menang 7-6 atas Thailand setelah penendang terakhirnya, Burapha, gagal menembus gawang Muhammad Ardiansyah dalam laga semifinal.
Pujian terhadap mentalitas Hokky juga datang dari sang kapten tim, Kadek Arel.
Final kali ini menjadi penampilan ketiga timnas U-23 Indonesia di ajang yang sebelumnya bernama Piala AFF U-23.
KETUA Umum PSSI Erick Thohir memastikan proses naturalisasi dua calon pemain tim nasional Indonesia masih menunggu kelengkapan dokumen resmi
Erick berharap suporter tetap hadir mendukung perjuangan tim nasional secara langsung di stadion.
Erick Thohir mengungkapkan telah menghubungi dua pemain Timnas Indonesia U-23, Hokky Caraka dan Jens Raven, menjelang laga krusial kontra Thailand dalam semifinal Piala AFF U-23 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved