Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
ERICK Thohir bergerak cepat untuk melanjutkan langkahnya bersih-bersih di tubuh PSSI. Ketua Umum PSSI itu menggandeng firma audit ternama, Ernst & Young, untuk melakukan audit forensik terhadap federasi sepak bola Indonesia tersebut.
Keputusan Erick Thohir menjalin kerja sama dengan Ernst & Young Indonesia tidak terlepas dari peristiwa tidak adanya bonus uang tunai bagi juara Liga 1.
Pengamat sepak bola nasional Sigit Nugroho mendukung langkah tegas yang diambil Erick Thohir dalam melakukan bersih-bersih di tubuh federasi sepak bola Indonesia itu akibat buruknya pengelolaan keuangan di PSSI.
Baca juga: PSSI akan Diaudit, Erick Thohir Gandeng Ernst & Young
Menurut Sigit, rencana dilakukan audit keuangan PSSI saat ini sangat tepat. Meski begitu, perlu keberanian besar agar rencana tersebut berjalan karena ada potensi langkah Erick Thohir itu akan dibatasi oleh Exco.
“Saya kira kalau benar berani mau membongkar bagus. Itu momentumnya tepat sekali. Tetapi, apakah dia berani menghadapi fakta jika nanti ternyata yang terlibat sebagian merupakan tim sendiri? Sistem kekuasaan PSSI yang didominasi mayoritas Exco berpotensi membatasi ruang gerak Ketum,” kata Sigit Nugroho kepada wartawan, Minggu (23/4).
Dikatakan Sigit, langkah Erick Thohir bersih-bersih PSSI bisa saja menemui kendala dari Exco yang selalu kompak mempertahankan posisi mereka, sekaligus membatasi gerak Erick Thohir.
Baca juga: Erick Thohir: PSSI Sudah Berusaha soal Naturalisasi Justin Hubner
Tetapi, Sigit meminta agar mantan bos Inter Milan itu tidak takut, sebab publik ada di belakang Erick untuk melakukan pembenahan sepak bola nasional.
“Saya dan beberapa rakan sebenarnya punya cara untuk membantu Pak Erick bersih-bersih tetapi kalau diungkap sekarang mereka akan pasang double cover,” jelasnya.
Menurut Sigit, Erick Thohir, selaku orang nomor satu di PSSI, menemukan momentum yang tepat melakukan audit keuangan PSSI secara menyeluruh, bahkan hal tersebut sebetulnya bisa saja dilakukan pascadirinya terpilih menjadi ketua umum PSSI, Februari kemarin.
“Menurut saya, sudah waktunya Pak Erick Thohir melakukan audit secara menyeluruh, bahkan kalau perlu begitu ia terpilih sebagai ketua umum PSSI. Tapi semua paham dia harus bermanis-manis dulu dengan para pengusungnya,” ungkapnya
Dikatakan Sigit, rencana Erick Thohir melakukan audit keuangan PSSI ini pernah dilakukan pengurus PSSI sebelumnya, namun hal tersebut hanya berjalan singkat dan skalanya sangat kecil yakni Piala Presiden.
Sementara, menurut Sigit, untuk skala besar seperti Liga 1 itu sangat tidak transparan hingga terjadi polemik saat PSM Makassar keluar sebagai juara Liga 1 BRI 2023-2023.
“Sebelumnya, PSSI pernah menggandeng lembaga audit internasional Pricewater House Cooper, tetapi hanya untuk Piala Presiden 2015, 2017, dan 2019. Padahal itu skalanya terlalu kecil perlu diperluas,” ujarnya.
“Saat ini dari sponsorship Liga 1 saja dananya bisa tumbuh hingga Rp500 miliar atau setengah triliun. Kasus hadiah juara PSM saya baca sudah diselesaikan Pak Erick dengan hadiah senilai Rp2 miliar, tetapi sepertinya itu hanya dana taktis dari ketua umum. Beberapa kali PT LIB mengaku tidak punya dana lagi,” tambahnya.
Lebih jauh Sigit mengatakan, transparansi dalam sebuah organisasi sangat perlu apalagi organisasi sebesar PSSI. Namun, Sigit yakin betul PSSI sejauh ini masih baik dalam pengelolaan keuangan, tetapi yang menjadi kekhawatiran publik adalah masih ada orang-orang lama di tubuh PSSI yang sering terlibat praktik curang.
“Transparansi kan memang bagian dari sistem akuntansi apalagi untuk lembaga sebesar PSSI, saya masih yakin catatan pengelolaan PSSI tidaklah terlalu buruk, yang dikeluhkan stakeholder sepak bola Indonesia kan praktik curang yang perlu ditengarai melibatkan pengurus teras klub dan wasit. Apalagi sebagian oknum kini masuk di kabinet Pak Erick,” ungkapnya.
Sigit pun yakin betul Erick Thohir memiliki kemampuan dalam memperbaiki PSSI dengan segudang pengalamannya di dunia sepak bola. Apalagi, kata Sigit, Erick Thohir sudah pernah mengelola klub sebesar Inter Milan saat keuangan klub tersebut dalam masalah.
“Terkait transparansi keuangan rasanya otomatis akan berjalan dengan format yang ditentukan oleh Pak Erick, pengalaman sebagai bos grup bisnis besar dan sebagai Menteri cukuplah untuk itu, yang utama adalah pengendalian atas terulangnya lagi praktik-praktik tidak sehat dalam Liga itu dulu step pertama baru diambil langkah-langkah susulan,” tutupnya. (RO/Z-1)
Tim Persib Bandung melakukan pawai dari Balai Kota Bandung ke Gedung Sate yang diikuti ribuan warga.
Pada leg pertama di Bandung, Persib mengandaskan perlawanan Madura United dengan kemenangan telak 3-0.
Pelatih Persib Bojan Hodak menyatakan timnya dalam kondisi baik dan termotivasi meraih hasil maksimal di laga perdana.
MESKI hanya mampu bermain imbang, 1-1 melawan Barito Putera, euforia atas pencapaian Persib juara Liga 1 membuat ribuan bobotoh memadati berbagai titik di Kota Bandung, Jumat (9/5) malam.
SETIDAKNYA 3 ribu personel aparat gabungan diterjunkan oleh Polrestabes Bandung untuk mengamankan laga pamungkas antara Persib Vs Persis Solo.
INDONESIA memiliki sejarah panjang kompetisi liga sepak bola, bahkan sejak sebelum merdeka.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada para pelaku UMKM di kawasan Stasiun Lambuang, Bukittinggi.
Jika akuisi itu benar terjadi, Erick akan mendapatkan dana sebesar 150 juta euro atau setara Rp2,4 triliun.
Inter Milan gagal merekrut Dybala. Pemain asal Argentina memilih berlabuh di Juventus pada musim 2015/16.
Erick Thohir kini menjadi salah satu pemilik baru Persis Solo.
Erick Thohir mempunyai pengalaman internasional dalam hal mengurus klub sepakbola. Klub raksasa Serie A, Inter Milan adalah buktinya."
Video percakapan Erick dengan sopir pikap di Pertashop, Kendal, diunggah lewat akun Instagram miliknya. Erick pun tak ragu merayu sang sopir agar mendukung Persis Solo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved