Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Polri Akui Prosedur Pengamanan Stadion Tidak Adopsi Aturan FIFA

Akmal Fauzi
06/10/2022 18:53
Polri Akui Prosedur Pengamanan Stadion Tidak Adopsi Aturan FIFA
Suasana pasca tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.(ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

WAKIL Komandan Korps Brimob Irjen Setyoboedi Moempuni Harso mengakui selama ini prosedur pengamanan pertandingan sepak bola di Indonesia berbeda dengan regulasi keamanan yang dibuat oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).

Polri akan mengevaluasi secara menyeluruh terkait prosedur pengamanan pertandingan sepak bola agar tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur tidak terulang.

"Selama ini memang ada prosedur pengamanannya sendiri. Kami akan evaluasi secara menyeluruh dengan stakeholder terkait," kata Setyo usai rapat koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan PSSI terkait evaluasi tragedi Kanjuruhan di Jakarta, Kamis (6/10).

Dalam rapat itu juga jadi perwakilan suporter, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan perwakilan klub Liga 1. Setyo mengatakan masukan-masukan yang disampaikan akan dijadikan pedoman untuk prosedur pengamanan dalam satu pertandingan sepak bola.

"Masukan yang diberikan ini akan jadi produk nantinya, akan jadi dasar untuk Polri melakukan pengamanan," kata dia.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meminta PSSI untuk sosialisasi aturan FIFA ke Polri dan pemerintah daerah yang selama ini tidak berjalan baik.

Baca juga: Didesak Mundur dari PSSI, Iwan Bule: Tanggung Jawab Saya Beri Santunan

"Jadi setiap pertandingan harus ada persyaratan minimum yang disediakan di tempat, sehingga saat ada insiden, penanganan bisa ada di tempat. Lalu kepada Polri juga telah diberi masukan oleh PSSI baik aturan FIFA maupun PSSI sendiri yang terkait pengamanan," kata Zainudin.

Zainudin juga memaparkan terkait rencana pemerintah untuk melakukan audit secara menyeluruh salah satunya mengenai fasilitas stadion yang dimiliki pemerintah daerah.

"Sesuai arahan Bapak Presiden khususnya, saat beliau ke Stadion Kanjuruhan, akan melakukan audit menyeluruh terhadap stadion-stadion yang digunakan klub dari Liga 1, 2 dan 3. Tapi tentu kami prioritaskan yang telah digunakan. Setelah itu diperluas ke yang belum digunakan," kata Zainudin.

"Terutama hal-hal yang sangat serius yakni tentang pintu keluar dan masuk dan tempat-tempat lainnya yang perlu perhatian khusus," lanjutnya.

Zainudin menjelaskan bahwa hasil yang diterima dari rapat tadi sangat terlihat masih banyak kekurangan khususnya terkait aturan hak dan kewajiban suporter sebagaimana Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.

"Mungkin belum tersosialisasi dengan baik kepada para suporter dan penonton kita dan ini jadi tugas dari PSSI dan elemen itu agar bisa bersosialisasi ke depan agar tidak terjadi lagi hal yang sekarang kita saksikan," jelasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya