Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Siapa Bisa Menahan Haaland

Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola
17/9/2022 07:10
Siapa Bisa Menahan Haaland
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Seno)

PENYERANG muda asal Norwegia Erling Braut Haaland semakin tegas menunjukkan kualitas sebagai mesin gol yang andal. Ibaratnya tidak ada hari tanpa gol yang ia persembahkan untuk klub barunya, Manchester City.

Haaland bukan hanya produktif mencetak gol, melainkan juga indah. Termasuk yang Rabu malam lalu ia cetak ke gawang klub yang pernah ikut membesarkannya, Borussia Dortmund, dalam laga Liga Champions.

Bukan hanya kemenangan 2-1 yang membuat pendukung the Citizens terpuaskan. Namun, mereka juga kebingungan untuk menentukan gol mana yang lebih spektakuler tercipta, gol John Stones ataukah gol Haaland.

Pelatih Josep Guardiola tidak terlalu mau memusingkan mana gol yang lebih indah diciptakan anak asuhnya. Pep Guardiola merasa puas dengan penampilan tim asuhannya yang mampu bangkit dari ketertinggalan dan tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan yang dimainkan di musim sekarang ini.

"Kami baru bisa menang di saat-saat terakhir. Saya tidak menyukai kemenangan seperti ini," ujar Pep. “Kami bermain buruk di babak pertama. Kami terlalu pasif dan tidak banyak melakukan serangan. Kami baru berubah setelah Phil Foden, Bernardo Silva, dan Julian Alvarez masuk."

Ia berharap tim asuhannya terus bisa mempertahankan performa tidak terkalahkan. Termasuk Sabtu malam ini saat Manchester City harus bertandang Ke Stadion Molineux untuk menghadapi Wolverhampton Wanderers.

 

Harapkan Haaland

Pep semakin merasa yakin dengan penampilan Haaland. Pemain berusia 22 tahun itu merupakan ujung tombak murni yang diharapkan. Pemain berambut panjang itu memiliki sprint yang tinggi dan sulit dikejar lawan apabila mendapatkan bola daerah.

Haaland sangat menyadari kekuatannya itu. Tidak usah heran apabila ia tidak mau terlalu cepat masuk ke kotak penalti lawan. Ia biarkan ada ruang antara kiper dan pemain belakang lawan sehingga ketika bola daerah disodorkan Kevin de Bruyne dari tengah atau Phil Folden dari sayap, ia bisa lebih cepat daripada pemain lawan untuk mendapatkan bola.

Naluri pemain berbakat asal Norwegia itu sangat tajam dalam melihat peluang. Belum lagi kaki kirinya yang kuat membuat kesulitan bagi kiper lawan untuk bisa menahan tendangannya.

"Haaland membuat saya teringat akan Johan Cruyff. Gol yang diciptakan ke gawang Dortmund sama dengan yang dicetak Cruyff bagi Barcelona saat menghadapi Atletico Madrid. Ia mencetaknya dengan bagian luar kaki kirinya. Sebuah gol yang istimewa," puji Guardiola.

Guardiola mengajarkan kesabaran kepada Haaland. Pemain muda itu sering ingin terburu-buru untuk menyelesaikan serangan saat masih bermain di Dortmund. Akibatnya, banyak peluang yang ia buang secara sia-sia. Yang lebih fatal, sikap yang terburu-buru itu membuat dirinya sering mengalami cedera.

Di Bundesliga, Haaland tidak pernah bisa mengalahkan penyerang kawakan dari Bayern Muenchen Robert Lewandowski sebagai pencetak gol terbanyak. Pasalnya, ia sering duduk di bangku cadangan karena cedera yang dialaminya.

Dengan 12 gol yang dicetak dalam delapan pertandingan pertama musim ini, bukan tidak mungkin Haaland akan bisa mengulangi prestasi di musim 2019/2020 ketika ia mencetak 44 gol. Menjadi tantangan, siapa yang bisa menahan laju Haaland sekarang ini?

Itulah pertanyaan yang harus bisa dijawab pelatih Wolves Bruno Lage malam ini. Siapa pemain yang akan ia tugasi untuk menjaga pergerakan Haaland agar pemain tamu itu tidak leluasa menjebol gawang anak asuhannya.

Sejauh ini, Haaland tidak pernah dikawal secara khusus sehingga leluasa untuk menyambut bola daerah yang disodorkan kepadanya. Dengan penampilan terakhir Rabu lalu, semua tim lawan pasti akan memberikan perhatian khusus kepada penyerang the Citizens itu.

 

Nunes atau Neves

Apabila Wolves tidak mau semakin tenggelam di klasemen bawah, Lage harus berani menugasi Matheus Nunes atau Ruben Neves untuk mengawasi pergerakan Haaland. Pengorbanan satu pemain gelandang membantu pertahanan penting untuk membuat dua center-back Nathan Collins dan Max Kilman fokus mengamankan sekitar kotak penalti.

Dengan Manchester City yang selalu menguasai bola dan mengendalikan permainan, memang tidak mudah bagi Wolves untuk keluar dari tekanan tim tamu. Apalagi the Citizens dikenal cepat dalam memindahkan lapangan permainan sehingga memaksa pertahanan lawan menjadi longgar.

Ancaman dari Manchester City tidak hanya terletak pada Haaland, tetapi juga lapangan tengah yang agresif. Baik De Bruyne maupun Ilkay Guendogan bisa berperan sebagai second striker yang bisa mengancam gawang lawan.

Belum lagi dua pemain sayap baik itu Foden dan Silva atau Jack Grealish atau Riyad Mahrez yang mampu melakukan penetrasi ke kotak penalti. Empat pemain belakang the Citizens secara bergiliran juga selalu membantu untuk menyerang.

Kondisi Wolves semakin berat karena banyak pemain mereka sedang bergulat dengan cedera. Penyerang Sasa Kalajdzic harus duduk di bangku cadangan karena cedera yang dialami. Pilihan yang bisa dilakukan Lage ialah mencoba pemain barunya, Diego Costa, atau Raul Jimenez yang mulai pulih dari cedera.

Wolves yang di musim lalu sering mengejutkan sekarang kehilangan ketajaman. Itu terlihat dari baru tiga gol yang bisa diciptakan dalam enam pertandingan. Dipinjamkannya Adama Traore ke Barcelona sangat berpengaruh terhadap daya gempur Wolves.

Tugas berat dihadapi pemain kawakan Joao Moutinho yang harus menjadi jenderal di lapangan tengah. Pedro Neto dan Daniel Podence harus mau turun untuk menjemput bola sekaligus membantu lapangan tengah ketika tim berada dalam tekanan.

Dengan Manchester City yang cepat melakukan perpindahan modal dan permutasi di antara pemain, memang pertahanan wilayah akan jauh lebih lebih efektif dilakukan Wolves untuk mengimbangi permainan lawan. Apabila semua pemain disiplin dalam menjalankan tugas dan tidak mudah terpancing keluar, Wolves akan bisa memberikan perlawanan.

Apalagi Costa ketika tampil untuk Chelsea dikenal sebagai single fighter. Ia mampu untuk bertarung sendiri dan bisa diandalkan dalam memanfaatkan serangan balik.

Pertahanan Manchester City bukan tanpa kelemahan terutama ketika ditinggal Ruben Dias, Aymeric Laporte, dan Kyle Walker yang diterpa cedera. Guardiola memilih untuk bermain menyerang dan menguasai bola selama mungkin agar kelemahan timnya di belakang bisa tertutupi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik