TIM-TIM Liga Primer Inggris, yang berlaga di Liga Europa, Jumat (9/9) dini hari WIB, berkabung atas meninggalnya Ratu Elizabeth II. Berita Ratu Elizabeth II meninggal di usia 96 tahun itu telah tersebar sebelum laga dimulai.
Para pemain Manchester United mengheningkan cipta selama satu menit sebelum kick-off saat menjamu Real Sociedad di Old Trafford.
Para suporter dan juga tim tamu ikut dalam keheningan duka. Papan sponsor digital di Old Trafford dimatikan. Tidak ada pula musik pralaga yang biasanya diputar.
Baca juga: Dunia Olahraga Ikut Berduka dengan Meninggalnya Ratu Elizabeth II
"Manchester United berduka dengan seluruh bangsa menyusul pengumuman dari Istana Buckingham atas meninggalnya Yang Mulia, Ratu. Klub mengakui kontribusinya yang besar, termasuk olahraga, baik di sini di Inggris, di seluruh Persemakmuran, dan di seluruh dunia," ungkap Manchester United dalam sebuah pernyataan resmi.
Arsenal, yang bermain tandang ke markas FC Zurich, di Stadion Letzigrund, Swiss mendengar kabar wafatnya Ratu Elizabeth II bertepatan dengan jeda babak pertama.
Pemain The Gunners mengheningkan cipta selama satu menit sebelum dimulainya babak kedua di laga yang berakhir dengan kemenangan 2-1 di Liga Europa itu.
Suasana berkabung juga terlihat di Stadion London. Penggemar West Ham United menyanyikan 'God save the Queen' saat menang 3-1 melawan tim Rumania FCSB di Liga Konferensi Eropa.
Mantan manajer MU, Chelsea, dan Tottenham Hotspur Jose Mourinho memberikan penghormatan kepada Ratu setelah kekalahan 2-1 Roma di Liga Europa dari tim Bulgaria Ludogorets.
"Saya telah tinggal di Inggris selama bertahun-tahun, keluarga saya ada di sana. Saya rasa tidak ada orang yang tidak menghargai perempuan hebat ini, saya berduka," kata Mourinho.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin mengatakan UEFA dan sepak bola Eropa benar-benar berduka atas meninggalnya Ratu Elizabeth II, salah satu tokoh paling dihormati di dunia.
"Pikiran kami bersama keluarganya dan Presiden Asosiasi Sepak Bola Inggris Pangeran William, serta dengan warga negara Inggris dan Persemakmuran," kata Aleksander Ceferin. (AFP/OL-1)