Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pertemuan Dua Singa yang Terluka

Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola
20/8/2022 07:10
Pertemuan Dua Singa yang Terluka
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Seno)

TIADA yang instan dalam sepak bola. Pelatih Erik ten Hag pasti menyadari hal itu. Waktu dua bulan jauh dari memadai untuk membangun Manchester United menjadi sebuah kekuatan sepak bola yang pantas kembali disegani.

Namun, dua kali kalah dalam dua pertandingan pembukaan dan kebobolan sampai enam gol jelas merupakan sebuah mimpi buruk bagi pelatih asal Belanda itu. Ten Hag pasti tidak pernah membayangkan hasil polesannya selama dua bulan akan begitu jelek.

'Setan Merah' kini berada di urutan paling buncit Liga Primer. Meski perjalanan masih jauh, tidak pernah Manchester United terjerembap begitu dalam. Sepertinya tidak ada lagi tanda-tanda mereka anggota dari kelompok Big Six Liga Primer.

Kalau Ten Hag sekarang ini merasa khawatir, sangatlah wajar. Bukan hanya anak-anak asuhannya seperti pemain pemula yang baru tampil di kompetisi kelompok elite, melainkan juga karena pertandingan ketiga yang harus dimainkan Senin (22/8) malam di Old Trafford mengharuskan mereka untuk bertemu 'musuh besar', Liverpool.

Apalagi bayang-bayang kekalahan di musim lalu masih begitu melekat. Di Theater of Dreams, mereka dipecundangi the Reds 0-5. Belum pernah mereka mengalami kekalahan begitu telak dari klub kota tetangganya itu.

Kapten kesebelasan Harry Maguire pasti bersyukur apabila Senin malam nanti dibangkucadangkan. Maguire tiba-tiba menjadi 'musuh' pencinta 'Setan Merah' setelah kekalahan terburuk itu. Rumahnya bahkan diancam dibom karena dianggap sebagai biang dari aib tersebut.

Salah-salah Ten Hag akan menjadi pelatih paling singkat menangani Manchester United bila kembali menelan pil pahit. Kalau itu sampai terjadi, Ten Hag pasti mengerti peringatan yang disampaikan pelatih seniornya di Ajax, Louis van Gaal, untuk tidak menangani ‘Setan Merah’.

 

 

Alarm bahaya

Kekalahan telak 0-4 dari Brentford pekan lalu sungguh merupakan alarm bahaya bagi Manchester United. Kesalahan demi kesalahan bisa begitu mudah dilakukan semua pemain, sehingga dalam 35 menit pertama, empat gol bersarang di gawang David de Gea.

Kiper asal Spanyol yang biasanya menjadi tembok penyelamat ‘Setan Merah’, ikut-ikut menjadi titik kelemahan. Operan kepada Christian Eriksen bisa dicuri Mathias Jensen dan dengan satu sentuhan pemain yang sama-sama Eriksen berasal dari Denmark itu membuat De Gea tidak berdaya.

Dua hari ini Ten Hag harus berpikir keras untuk mencari komposisi terbaik tim yang bisa diturunkannya untuk menyelamatkan muka ‘Setan Merah’. Sebelas pemain terbaik ini bukan hanya dibutuhkan untuk mencegah jangan sampai lebih banyak gol bersarang di gawang tim asuhannya, melainkan juga guna mencegah jangan sampai ‘Setan Merah’ mengalami mental breakdown.

Kalau itu sampai terjadi, Manchester United akan bernasib seperti Tottenham Hotspur di musim lalu. Dalam kondisi seperti itu, pilihannya tinggal dua, pecat pelatihnya atau rombak seluruh tim yang ada.

Pilihan yang diambil pemilik klub biasanya ialah memecat pelatih karena hanya memerlukan satu orang yang harus dikorbankan. Spurs di musim lalu beruntung mendapatkan pelatih asal Italia, Antonio Conte, sehingga mereka bisa lolos dari jurang degradasi dan bahkan mampu menembus empat besar untuk lolos ke Liga Champions Eropa.

Manchester United tidak pernah akan merombak seluruh tim karena usulan tersebut pernah disampaikan pelatih Ralf Rangnick. Pelatih sementara ‘Setan Merah’ asal Jerman itu menilai pemain yang ada sekarang tidak akan mampu menjadi tim juara dan sebaiknya dijual saja.

Namun, keluarga Glazer sebagai pemilik Manchester United sekarang ini murni investor yang sekadar mencari untung. Ia mengambil alih ‘Setan Merah’ melalui hostile takeover, MU dikenal utang sampai 500 juta pound sterling dan akhirnya dipaksa melepas kepemilikannya ke keluarganya.

Pendukung ‘Setan Merah’ sejak lama meminta keluarga Glazer untuk keluar. Namun, pengusaha asal Amerika Serikat itu bergeming. Bahkan, sekarang di tengah isu pemilik Grup Ineos, Sir Jim Ratcliffe, berniat untuk mengambil alih Manchester United, mereka tidak memberikan jawaban.

Padahal, Ratcliffe yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Inggris merupakan pengusaha sukses dengan core business di bidang produk-produk kimia. Sebagai orang Manchester, Ratcliffe siap menguyurkan uang untuk membangun kembali ‘Setan Merah’ seperti ia sudah buktikan untuk mendanai klub Ligue 1 Prancis Nice, tim F1 Mercedes, tim balap sepeda, rugbi, hingga kapal layar.

“Ratcliffe berniat untuk membeli Manchester United. Ini bukan masalah berapa besar uang yang harus dikeluarkan, melainkan betapa pentingnya klub ini bagi masyarakat Manchester dan saatnya untuk dibangun kembali,” ujar juru bicara orang kaya Inggris berusia 69 tahun itu.

 

 

Terluka

Ten Hag pantas berhati-hati Senin malam nanti karena Liverpool yang akan dihadapi bukan ‘Tim Merah’ yang mereka kalahkan 4-0 saat tur musim panas di Thailand. Liverpool yang datang kali ini ialah singa yang sedang terluka setelah dipaksa dua kali bermain imbang.

Tim asuhan Juergen Klopp yang datang kali ini bisa jadi Liverpool yang pernah mempecundangi ‘Setan Merah’ 5-0 di musim lalu. ‘Tim Merah’ tidak mau lagi kehilangan poin dalam upayanya menghidupkan kembali persaingan dengan Manchester City.

Klopp meminta anak-anak asuhannya untuk lebih tenang dan sabar dalam bermain. Pelatih asal Jerman itu bahkan mengingatkan penyerang muda asal Uruguay Darwin Nunez untuk mengendalikan temperamennya agar tidak mudah terprovokasi lawan.

Nunez kehilangan kendali diri saat tampil menghadapi Crystal Palace, pekan lalu. Penyerang berusia 23 tahun itu langsung menandukkan kepalanya ke wajah pemain belakang Palace, Joachim Andersen, yang mendorong badannya. Nunez tak hanya diganjar kartu merah, tapi juga dilarang tampil tiga pertandingan.

Roberto Firmino menjadi pilihan untuk bisa tampil mengisi tempat Nunez. Bersama Luis Diaz dan Mohamed Salah, Klopp berharap ketajaman penyerangnya bisa kembali seperti di musim lalu.

Absennya Thiago Alcantara dan Jordan Henderson yang masih dibalut cedera membuat Klopp bergantung kepada Fabinho dan Naby Keita di lapangan tengah. Satu lagi pemain yang bisa dipilih untuk menggalang memenangi pertarungan di jantung permainan ialah pemain kawakan James Milner atau pemain muda Fabio Carvalho atau Curtis Jones.

Ten Hag menyadari kelemahan utama dari tim asuhannya ada di lapangan tengah. Apabila tidak segera dibenahi, Liverpool akan leluasa mengendalikan permainan. Dalam latihan beberapa hari terakhir ini di Carrington, ia mencoba membenahi barisan gelandang. Eriksen dan Fred yang dianggap tidak efektif dibangkucadangkan dan sebagai gantinya Donny van de Beek dan Scott Mc- Tominay ditempa untuk lebih efektif dalam bertarung.

Di barisan belakang, Ten Hag mencoba menduetkan Raphael Varane dan Lisandro Martinez untuk menjaga jantung pertahanan. Pemain muda asal Feyenoord Tyrell Malacia dipersiapkan untuk mengisi posisi Luke Shaw di bek kiri. Adapun Aaron Wan-Bissaka atau Eric Bailey akan mengisi tempatnya Diogo Dalot.

Pertemuan antara dua singa yang sedang terluka akan penuh emosi karena siapa yang kalah akan semakin terbenam di papan bawah. ‘Setan Merah’ mencoba mengubah juga barisan depan dengan memasukkan Anthony Elanga untuk menggantikan Jadon Sancho guna membantu Bruno Fernandes dan penyerang kawakan Cristiano Ronaldo mempersembahkan kemenangan pertama di musim ini.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya