EINTRACHT Frankfurt membuat kejutan dengan menyingkirkan Barcelona di perempat final Liga Europa. Barcelona kalah 2-3 (agregat 3-4) pada laga leg kedua yang berlangsung di Stadion Camp Nou, Jumat (15/4) dini hari WIB.
Pada laga itu, Frankfurt unggul lebih dulu 2-0 di babak pertama. Filip Kostic mencetak keunggulan pertama di menit keempat lewat tendangan penalti. Selang dua puluh menit kemudian, Rafael Borre menggandakan skor tim tamu.
Frankfurt menampilkan pertahanan sekaligus serangan-serangan balik yang efektif dalam menciptakan peluang. Usai turun minum, Kostic mencetak gol lagi di menit ke-67 untuk membawa timnya unggul 3-0.
Baca juga: Kalah dari Frankfurt, Barcelona Tersingkir dari Liga Europa
Adapun Blaugrana baru bisa mengejar ketertinggalan melalui dua gol telat dari Sergio Busquets dan Memphis Depay di menit-menit akhir.
Pelatih Barca Xavi Hernandez merasa kecewa berat tim asuhannya tersingkir dan dipermalukan di Camp Nou. Dia mengakui skuatnya tidak mampu menampilkan level permainan yang terbaik pada leg pertama ketika imbang 1-1 maupun saat leg kedua.
"Saya sangat kecewa, saya seorang pemenang, saya benci kekalahan," ujarnya seusai laga.
Xavi menilai faktor kelelahan tidak bisa dijadikan alasan atas kekalahan itu. Ia menilai para pemainnya tidak cukup baik memanfaatkan peluang dan bermain di bawah standar yang diinginkannya.
Meski kecewa, Xavi tetap percaya kepada timnya yang kini fokus membangun gaya permainan. Kekalahan itu pun menjadi pelajaran berharga baginya yang berambisi mengembalikan bentuk terbaik Barca.
"Saya telah melalui perjalanan ini sebagai pemain, membangun gaya permainan, dan kekalahan ini tidak akan menghentikan saya. Tidak mungkin. Memperbaiki segalanya adalah hanya soal waktu dan kesabaran," ucapnya.
Pelatih Frankfurt Oliver Glasner memberi sanjungan tinggi kepada skuatnya. Dia menilai penampilan tim asuhannya luar biasa meski di akhir laga sempat membuat kesalahan tidak perlu hingga kemasukan dua gol.
"Semua orang yang bisa berada di sini (Camp Nou) malam ini tidak akan pernah melupakan malam ini. Ini bentuk emosional yang Anda miliki dalam sepak bola dan tidak dapat Anda beli dengan uang apa pun di dunia," ujarnya. (AFP/UEFA/OL-1)