Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Sepak Bola pun Peduli Perubahan Iklim

Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola
18/9/2021 06:00
Sepak Bola pun Peduli Perubahan Iklim
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Seno)

ADA yang istimewa di Stadion Tottenham Hotspur, besok malam. Bukan lantaran pertemuannya dengan juara Liga Champions Chelsea akan penuh dengan persaingan, melainkan pertandingan dua klub asal London itu akan mempertunjukkan kepedulian sepak bola kepada perubahan iklim.

Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris saat berkunjung ke Singapura belum lama ini menyebutkan dunia tidak hanya harus fokus pada penanganan pandemi covid-19. Yang tidak kalah pentingnya ialah bagaimana bersama-sama bersiap menghadapi krisis iklim.

Pemanasan global memang terjadi lebih cepat daripada yang diperkirakan. Pencairan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan terjadi begitu luar biasa. Banyak hewan yang hidup di sana tidak menyangka es yang selama ini kukuh untuk diinjak begitu mudah pecah. Akibatnya banyak beruang es yang mati karena terperosok di tengah lautan es yang mencair dan sulit menggapai tepian.

Banyak tempat di dunia juga mulai merasakan naiknya permukaan air laut. Bahkan, sudah banyak dataran rendah yang hilang dari permukaan. Demikian pula pantai-pantai yang harus terkikis dan kini semakin jauh menjorok ke dalam.

Cuaca pun semakin sulit untuk diprediksi. Negara-negara yang selama ini tidak pernah mengalami banjir tiba-tiba dikagetkan sungai yang meluap. Warga di Jerman, misalnya, merasakan 'tsunami' karena banjir yang datang secara mendadak dari sungai.

Pertemuan Perubahan Iklim di Glasgow pada November mendatang akan mengukuhkan gerakan masyarakat dunia untuk menghindari krisis iklim. Tidak kecuali kalangan dunia olahraga diminta ikut serta melakukan aksi untuk mencegah terjadinya perubahan iklim.

Tottenham Hotspur merupakan klub Liga Primer yang paling terdepan dalam menurunkan pengurangan karbon. Sejak awal 2021, Spurs mencanangkan pertandingan tanpa karbon atau net zero carbon. Caranya semua pengurus, pemain, dan pendukung Spurs diminta untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor ketika ada pertandingan di Stadion Tottenham Hotspur.

Besok malam, semuanya diminta datang dengan berjalan kaki atau naik sepeda. Bahkan para pemain Chelsea diminta menggunakan bus, tidak kendaraan pribadi. Energi yang dipergunakan di dalam stadion akan berasal dari energi terbarukan. Penjualan makanan dan minuman produk pabrikan juga akan dikurangi.

“Ini akan menjadi permulaan untuk menunjukkan bahwa sepak bola pun bisa ikut memainkan peran dalam menjawab tantangan yang sedang kita hadapi bersama, yakni perubahan iklim,” kata bos besar Spurs, Daniel Levy.

 

 

Dibayangi cedera

Levy berharap 'keunggulan' dalam urusan lingkungan hidup diikuti dengan kejayaan di lapangan hijau. The Lilywhites kembali menunjukkan kelasnya sebagai klub elite Liga Primer. Salah satunya ditunjukkan besok malam saat menjamu tetangganya, the Blues.

Di tangan pelatih Nuno Espirito Santo, bunga lily putih itu sempat semerbak harumnya. Tiga kemenangan pertama, termasuk atas juara bertahan Manchester City, membuat pendukung Spurs bisa kembali tersenyum. Namun, menjelang pertemuan dengan Chelsea, klub asal London Utara itu dibayangi cedera pemain. Dimulai dari penyerang andalan Son Heung-min yang cedera saat berlatih untuk tim Korea Selatan saat persiapan menjelang penyisihan Piala Dunia 2022.

Nuno Santo bertambah pusing setelah pertandingan Liga Europa Kamis (16/9) lalu melawan Rennes yang berakhir imbang 2-2. Tidak tanggung-tanggung dua penyerang harus dipapah keluar karena cedera, yakni penyerang sayap Steven Bergwijn dan Lucas Moura. Sebelumnya, center-back Eric Dier harus istirahat juga karena cedera.

Pekan lalu, Spurs dibuat tidak berdaya karena absennya Son saat bertemu Crystal Palace. Kapten kesebelasan Harry Kane sampai begitu frustrasi karena tidak sekali pun bisa mengancam gawang Crystal Palace. Absennya Son membuat Kane tidak mendapatkan pasokan bola matang.

Ketika center-back Japhet Tanganga harus menerima kartu merah karena kartu kuning kedua yang didapatkan pada menit ke-58, Spurs melengkapi nasib nahas yang harus dialami. Dalam 15 menit terakhir pertandingan, kiper Hugo Lloris harus kebobolan tiga kali dan Spurs dipaksa menelan pil pahit kalah 0-3 dari Palace.

Kartu merah Tanganga membuat persoalan baru karena dipastikan ia tidak boleh tampil besok malam. Padahal, Chelsea yang harus dihadapi ialah the Blues yang baru, yang belum terkalahkan sejak ditangani Thomas Tuchel.

Pilihan terbaik yang bisa dilakukan Nuno Santo ialah membentuk sebuah tim yang baru. Pelatih asal Portugal itu bisa mendorong pemain muda Bryan Gil dan Harry Winks untuk bermain dari sayap. Dengan menyerang dari sayap, bukan hanya tiga center-back Chelsea akan dipaksa lebih terbuka, Kane akan bisa pula mendapatkan pasokan bola-bola silang untuk mengancam gawang kiper Edouard Mendy.

Dengan pola 3-4-3, Chelsea mungkin mengandalkan trio Cesar Azpilicueta-Andreas Christensen-Antonio Rudiger sebagai tiga pengawal bagi kiper Mendy. Kalau Spurs bisa lebih menekan, apalagi jika Dele Alli aktif untuk membantu menekan dari lapangan tengah, dua gelandang sayap Chelsea yang diperkirakan diisi Reece James dan Marcos Alonso tidak leluasa untuk keluar menyerang.

 

 

Semakin solid

Chelsea sendiri semakin hari tampak semakin solid. Tuchel benar-benar sudah menemukan tim pilihan terbaiknya. Kalaupun harus merotasi untuk menjaga kebugaran fisik pemain, penggantinya mempunyai kualitas tidak jauh berbeda.

Untuk formasi double-six, misalnya, Tuchel semakin yakin dengan duet N’Golo Kante dan Jorginho. Kalaupun salah satu harus dirotasi, pelatih asal Jerman itu mempunyai Mateo Kovacic yang tidak kalah disiplinnya untuk membantu tiga center-back di belakang.

Di barisan depan, Chelsea mempunyai penyerang yang semakin bisa diandalkan, yakni Romelu Lukaku. Penyerang asal Belgia itu menjelma sebagai penyerang yang semakin menakutkan. Nyaris ia mencetak gol pada setiap pertandingan untuk Chelsea.

Tuchel bisa menempatkan Mason Mount dan Kai Havertz untuk menjadi pemasok bola bagi Lukaku. Atau bisa juga menurunkan Timo Werner, Christian Pulisic, atau Hakim Ziyech sebagai penyerang yang beroperasi dari sayap.

Di tangan Tuchel, Chelsea memang menjadi tim yang begitu kompak. Semua pemain bisa menerima kalaupun tidak diturunkan sebagai starter. Semua percaya bahwa pelatih mereka memberikan kepercayaan kepada pemain yang dianggap bisa memberikan hasil terbaik bagi the Blues.

Kekompakan itulah yang membuat para pemain Spurs tidak cukup tampil dengan biasa-biasa saja apabila ingin kembali ke jalur kemenangan. Duet Olliver Skip dan Pierre-Emile Hojbjerg atau Tanguy Ndombele paling cocok agar Chelsea tidak dengan mudah menguasai lapangan tengah karena berani bertarung.

Spurs harus bermain galak untuk bisa mengimbangi permainan Chelsea. Hanya dengan mematahkan serangan the Blues dari tengah, Lukaku akan kesulitan mendapatkan bola.

Itu sekaligus akan membantu meringankan tugas duet center-back yang mungkin diserahkan kepada Joe Rodon dan Davinson Sanchez untuk mengelola pertahanan. Apalagi jika Sergio Regulion dan Matt Doherty bisa mengawal dengan baik Mount dan Havertz untuk tidak leluasa memanfaatkan lebar lapangan.

Spurs pasti tidak ingin menelan pil pahit dua kali berturut-turut. Apalagi terjadi depan pendukung sendiri. Kiper Lloris merupakan jaminan bagi the Lilywhites untuk tidak mudah kebobolan. Namun, kiper utama Prancis itu akan kesulitan menjalankan tugasnya apabila rekan-rekan di depannya tidak disiplin dalam mengawal pergerakan lawan, khususnya Lukaku yang semakin haus gol.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya