Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Pochettino Antusias Sambut Duel dengan Giardiola

Akmal Fauzi
27/4/2021 21:10
Pochettino Antusias Sambut Duel dengan Giardiola
Mauricio Pochettino dan Pep Guardiola(AFP)

PELATIH Paris Saint-Germain (PSG), Mauricio Pochettino mengaku tertantang menghadapi salah satu pelatih terbaik di dunia, Pep Guardiola. 

Duel melawan Manchester City dalam semifinal leg pertama Liga Champions, Kamis (29/4) dini hari WIB menjadi pembuktian kedua pelatih untuk meraih trofi Si Kuping Lebar untuk pertama kalinya.

Pochettino dan Guardiola sebelumnya pernah saling berhadapan. Momen tersebut terjadi saat mereka masih menjadi pelatih Barcelona dan Espanyol.

Pep Guardiola juga pernah menjadi lawan di Liga Inggris selama lima tahun Mauricio Pochettino di Tottenham. Pelatih asal Argentina itu membawa Spurs ke final Liga Champions dua tahun lalu, menyingkirkan Manchester City milik Pep Guardiola di perempat final.

“Bagi saya dia yang terbaik. Saya mengagumi dia dan menganggap dia mengerjakan tugas yang fantastis,'' kata Pochettino.

“Dia pelatih yang luar biasa, selalu memikirkan strategi dan rencana main berbeda-beda. Saya senang menghadapi dia dan tim-tim yang dia persiapkan,” tambahnya.

PSG berharap mampu mengulangi raihan edisi sebelumnya. Di musim 2019/2020 lalu, mereka nyaris saja merengkuh trofi perdana Liga Champions. Namun, usaha Keylor Navas dan kolega digagalkan Munchen yang memaksa PSG menyerah 0-1 di partai final.

Sementara, Manchester City yang baru saja meraih Piala Liga 2020/2021 akan mendapatkan ujian sesungguhnya di Liga Champions. Musim ini menjadi catatan kedua kali bagi City lolos hingga fase semifinal.

The Citizens sempat melangkah hingga 4 besar pada edisi 2015/2016. Namun, kala itu, mereka dikandaskan oleh Real Madrid dengan agregat 0-1.

“Mereka (PSG) sangat terorganisir di lini belakang, tapi ini adalah semifinal Liga Champions. Jika Anda bermain melawan Chelsea, Madrid, atau tim lain, laga akan selalu berjalan sulit," kata Guardiola.

Guardiola merasa timnya tak punya pemain penentu kemenangan seperti layaknya Kylian Mbappe, Neymar Jr, Lionel Messi maupun Cristiano Ronaldo.

Guardiola menilai seluruh skuad Manchester City mempunyai kualitas di atas rata-rata, membuat timnya tidak perlu bergantung hanya dengan satu pemain saja setiap kali ingin menghadapi pertandingan besar.

"Kami, mungkin tak mempunyai satu pemain pun yang bisa menjadi penentu kemenangan seperti Messi, Ronaldo, Mbappe atau Neymar," ujar Guardiola.

Kedua tim sudah pernah bertemu tiga kali. Manchester City meraih satu kemenangan dan dua laga lainnya berakhir imbang.

Terakhir kali tim bertemu pada tahun 2016, di mana gol tunggal gelandang Belgia Kevin De Bruyne berhasil memberikan kemenangan bagi Manchester biru. Mereka pun lolos ke babak semifinal berkat keunggulan agregat 3-2 dari PSG. (Thesun/Goal/OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya