Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Ilustrasi: Yopi Cahyono
LANGIT berkelambu abu-abu menggantung di atas Terowongan Kendal, Jakarta. Satu per satu pengunjung tampak ramai berdatangan. Mereka mampir untuk sekadar menikmati berbagai suguhan pada Festival Hari MRT 2022, siang itu.
Tak berapa lama, gemuruh halilintar bertubi-tubi dan bersahut-sahutan dari angkasa. Bunyi-bunyinya begitu terdengar jelas. Di samping terowongan, suara mesin kereta pun masih berlalu-lalang. Setop sejenak menurunkan dan menaikkan penumpang dari Stasiun Sudirman.
Gerimis akhirnya luruh perlahan. Rambut di ubun-ubun saya pun basah sesaat. Cepat-cepat berlari ke Terowongan Kendal. Dulu, sebuah kawasan yang sering menjadi lokasi vandalisme. Kini, dipenuhi mural karya para seniman kontemporer.
Dari pintu masuk lokasi festival, seorang rekan, Theresya Remica Pakpahan, muncul. Ia menjemput saya sambil memegang erat sebuah payung lipat. Jalanan pun basah. “Hujan, namun acara tetap sesuai jadwal ya,” tuturnya ramah, membuka pembicaraan. “Hujan serupa sajak. Biarlah ia turun,” balas saya. Theresya hanya tersenyum simpul.
Di panggung utama festival, Sabtu, (26/3), tepat pukul 12.00 WIB, satu per satu peserta mengambil tempat duduk. Saya bersiap-siap hendak menyampaikan coaching clinic. Tema kali ini bertajuk Puisi Esok Pagi: saat embun pecah di atas dedaunan.
Suara gemuruh halilintar sesekali terdengar. Hujan mengguyur kian deras. Di terowongan, para pengunjung mondar-mandir. Festival Hari MRT kali ini memasuki usia ketiga penyelenggaraan. Program perpuisian hanya bagian terkecil Ruang Komunitas dalam mendukung Jakarta sebagai kota literasi.
Maklum, DKI Jakarta merupakan salah satu dari 49 kota besar di dunia yang terpilih sebagai City of Literature atau Kota Sastra Dunia. UNESCO, sebuah Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengumumkannya sejak 8 November 2021 lalu.
Kegiatan coaching clinic ikut mendukung Festival Hari MRT. Tujuannya ialah menggemakan puisi menuju era pascakontemporer Indonesia bersama masyarakat. Khususnya, mereka yang notabene belum menjadikan puisi sebagai irama kehidupan sehari-hari.
Dalam sesi tersebut, saya memaparkan materi puisi secara sederhana. Menyampaikan kiat-kiat menulis dan membaca karya sastra yang berkualitas di era digital. Puisi adalah kehidupan sehingga dapat ditulis oleh siapapun. Mulai dari petani, buruh pabrik, pekerja kantoran, menteri, sampai dengan presiden.
Dalam waktu 45 menit, moderator membagi waktu dalam tiga bagian. Pertama ialah pemaparan pengalaman saya dalam mengarungi dunia perpuisian di Rusia. Kedua, pemaparan contoh-contoh puisi yang telah tayang di Sajak Kofe. Terakhir, melibatkan peserta untuk ikut menulis puisi secara spontan.
Orang-orang membaca dan menulis kehidupan di Terowongan Kendal.
Siang itu, saya menunjukkan beberapa buku yang laik dibaca. Ini untuk merangsang daya kreatif para peserta agar aktif menulis puisi secara langsung di tempat. Salah satunya buku berjudul Tangisan Elang Musim Dingin, kumpulan puisi 1962-1989, karya penyair Rusia-Amerika Joseph Brodsky, Komite Sastra Leningrad (1990).
Ada cerita menarik di balik mendapatkan buku karya Brodsky tersebut. Saya terima sebagai hadiah dari seorang sahabat penyair Rusia Egor Nikulin di Moskwa pada 2019. Ia menyarankan saya membaca buku tersebut untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Rusia.
Berbekal pengetahuan seadanya tentang puisi-puisi Brodsky, saya pun ‘setel yakin’ bercerita. Brodsky memang penyair kelas dunia. Ia adalah peraih Hadiah Nobel Sastra 1987. Puisi-puisinya banyak dibaca di berbagai negara.
Dalam coaching clinic, saya tidak menyarankan kepada para peserta untuk menjadi penulis puisi atau penyair. Hanya memberikan petuah untuk tetap mengangkat pena demi merangsang daya pikir mereka. Ya, minimal ikut merasakan bagaimana menuangkan ide-ide cemerlang dalam bentuk puisi.
Hampir seluruh peserta menulis keadaan realis. Terutama, ketika mereka melihat suasana Jakarta yang sedang diguyur hujan selama acara berlangsung. Seorang peserta asal Tangerang, Banten, Muhammad Dwi Putra, 31, misalnya. Ia menuliskan sebuah puisi pendek berjudul Hujan.
Bulir air membasahi hari
sejenak aktivitas pun terhenti
membuatku sejenak berteduh diri.
Aduh,
tanggung jawab dipegang
hidup harus dijalankan, sayang.
2022
Peserta lainnya ialah Robi Candra, 33, asal Sumatra Barat. Lelaki berambut cepak itu berprofesi sebagai petugas keamanan di Ibu Kota. Ia mulai bekerja dari pagi sampai sore atau malam sampai pagi. Robi menulis sebuah puisi berjudul Tinta.
Aku kira; senja tak mungkin indah tanpa melihatmu di terowongan ceria. Pelangi tanpa warna-warni, sebab yang kutahu hanyalah tinta hitam di benak.
Aku kira; dawai hujan bernada meriah di stasiun, jauh keramahan. Bulan enggan tiba, sebab yang kutahu hanyalah embun. Orang-orang berteduh di ubun-ubun beton.
2022
Selain dua puisi di atas, ada juga karya seorang peserta lainnya, Nia Yuniarsih Ramlan, asal Jakarta. Ia adalah salah satu pembicara lainnya sebelum sesi saya dimulai. Sehari-harinya, Nia bekerja sebagai seorang ibu rumah tangga dan pendongeng. Berikut puisinya tanpa judul.
Kelabu langit Jakarta ini siang
orang lalu lalang
payung warna warni
Kelabu langit Batavia ini siang
bising deru sais kereta
meredam ragam bunyi
Kutulis sepucuk sajak
krik, krik, krik…
ada cacing di perut bernyanyi.
2022
Tiga buah karya puisi di atas hanyalah contoh hasil coaching clinic. Para peserta menulis secara spontan di lokasi. Sebenarnya, ada beberapa karya puisi dari sejumlah peserta lainnya. Sayangnya, sebagian mereka tidak percaya diri untuk dibedah dan dibacakan. Ada yang menulis hanya sebagai ungkapan hati semata. Ada pula yang tidak menulis, namun materi yang diterima sedapat mungkin akan diajarkan kepada anak-anak mereka di rumah.
Ada pelbagai pengalaman menarik dalam coaching clinic kali ini. Sebagian besar peserta baru pertama kali menulis puisi. Mereka bukan dibentuk atau diberi doktrin untuk menjadi seorang penyair. Itu hanya untuk menyadarkan bahwa puisi adalah kehidupan.
Kegiatan menulis dan membaca puisi sesungguhnya sangat penting sebagai daya berpikir logis dan analitis. Di Rusia, misalnya, ada sebuah lembaga puisi Live Classics. Lembaga puisi dipimpin Marina Smirnova. Sering kali mengadakan pelatihan dan festival. Mulai dari tingkat anak-anak sekolah sampai dengan tingkat penyair profesional.
Kegiatan menulis puisi, sesungguhnya adalah langkah meningkatkan kebiasaan perilaku membaca di masyarakat. Sudah banyak lembaga di Indonesia yang menggelar kegiatan perpuisian serupa.
Menulis puisi ibarat kegiatan mengabadikan secuil kehidupan di sekitar kita. Saya menulis puisi disebabkan berbagai faktor. Antara lain, mengabadikan suatu peristiwa, memotivasi diri sendiri, menangkap bunyi alam, dan menjaga pikiran logis. Ide-ide bertebaran di sekitar kita.
Suara halilintar masih terdengar di wuwungan langit. Sesi diskusi tiba di penghujung waktu. Puisi Esok Pagi: saat embun pecah di atas dedaunan telah dikumandangkan secara sederhana dari Terowongan Kendal.
Menjadi jalan tikus menuju era pascakontemporer Indonesia. Sebagaimana, impian generasi muda kita telah dipasung di Monumen Kapsul Waktu, Merauke, Papua. Kelak puisi-puisi dibuka dan dibacakan kembali pada 2085 mendatang. (SK-1)
Baca juga: Sajak-sajak Acep Zamzam Noor
Baca juga: Remy Sylado dan Indonesia Berpuisi
Baca juga: Sajak-sajak Inggit Putria Marga
Iwan Jaconiah, penyair, esais, wartawan Media Indonesia. Peraih Beasiswa Unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2015) dan Beasiswa Penuh Pemerintah Rusia (2015). Ia adalah pesastra Indonesia pertama peraih Diploma of Honor Award pada helatan X International Literary Festival "Chekhov Autumn-2019" di Yalta, Republik Krimea, Federasi Rusia. Buku terbarunya kumpulan puisi Hoi! (Terbit Press, 2020).
Sepuluh pelatihan itu terbuka bagi siapa saja, tidak hanya untuk ASN Kemenag juga untuk guru sekolah, santri, mahasiswa, dan juga masyarakat umum.
Program Sinergi Mengajar terbukti mampu menjawab isu-isu ketenagakerjaan yang sebelumnya cukup dominan di area tersebut.
Karyawan dibekali pemahaman dan keterampilan dasar dalam memanfaatkan AI secara praktis dan bertanggung jawab.
PELATIHAN membuat makanan dan minuman Toffin Masterclass akan digelar mulai Juni hingga Agustus 2025. Tur lokakarya (roadshow workshop) ini akan berlangsung di 10 kota besar.
Konsentrasi pelatihan masih lebih banyak di kota besar, sementara tenaga kesehatan di daerah masih menghadapi keterbatasan akses dan distribusi yang tidak merata.
Perpani mendorong pengembangan SDM khususnya di bidang kepengawasan pertandingan.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menghadirkan pengalaman berbeda bagi para pengunjung International BNI Java Jazz Festival 2025 melalui aktivitas wondr Treasure Hunt.
Festival kali ini diselenggarakan pada 25 Mei 2025 di Sarinah Thamrin, Jakarta dan juga dalam rangka memperingati Hari Jamu Nasional yang jatuh pada 27 Mei 2025.
Selain pameran seni, kegiatan ini juga meliputi lokakarya, pasar kreator, permainan, dan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan karakter favorit anak-anak.
Pagelaran Suadesa Festival 2025 di Karangrejo, Magelang, Jawa Ttengah, membawa berkah bagi pelaku UMKM lokal.
Kabupaten Padang Pariaman menggelar Festival Juadah 2025 sekaligus dalam rangka membangkitkan gairah UMKM di daerah tersebut.
KABUPATEN Temanggung bersiap menyambut festival Temanggung Sepekan 2025 yang akan digelar selama lima hari mulai tanggal 9 hingga 13 Juli 2025 di Kledung Park
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved