Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Usut Tuntas agar Kasus Penembakan WNI di Malaysia Tidak jadi Preseden Buruk

Fachri Audhia Hafiez
28/1/2025 10:44
Usut Tuntas agar Kasus Penembakan WNI di Malaysia Tidak jadi Preseden Buruk
ilustrasi(freepik)

WAKIL Ketua Komisi I DPR Dave Laksono minta agar kasus penembakan terhadap warga negara Indonesia (WNI) oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) dibuka secara transparan. Dengan demikian, itu tidak akan menodai hubungan kedua negara dan jadi preseden buruk. 

"Jangan sampai jadi preseden yang buruk untuk menutupi kasus yang mengakibatkan orang meninggal," kata Dave melalui keterangan video, Selasa, 28 Januari 2025.

Dia mendesak aparat berwenang Malaysia untuk menyampaikan informasi terkait insiden itu secara tuntas. Seluruh unsur pemerintah Indonesia juga diminta tegas menyikapi kasus tersebut.

"Baik itu dari Kementerian PMI, Kementerian Luar Negeri, Bakamla atau pun Angkatan Laut dan juga kepolisian untuk terlibat juga dalam pengusutan kasus ini," ujar Dave.

Dave menilai  insiden penembakan itu berpotensi menodai hubungan kedua negara. 

"Bilamana memang ada pelanggaran hukum yang dimana para aparat dari Malaysia, diwajibkan untuk menggunakan kekerasan, itu harus ada keterbukaan dan kejelasan sejauh mana situasinya dan eskalasi setinggi apa, hingga harus sampai ada penembakan yang mengakibatkan meninggalnya satu orang WNI kita," ucap Dave.

Seperti diberitakan, satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya luka akibat ditembak oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat, 24 Januari 2025.

Menurut keterangan Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, WNI itu mencoba menyerang petugas APMM saat berpatroli sehingga petugas terpaksa melepaskan tembakan demi keamanan. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya