Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SIKAP Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak kunjung mengumumkan hasil analisa dari klarifikasi penggunaan jet pribadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dikritik. Lembaga antirasuah dinilai sengaja menyandera putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan membiarkan isu tersebut menjadi bola panas.
“Setuju (Kaesang seakan disandera), KPK malah bermain-main dengan cara menunda-nunda pengumuman ini,” kata Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman kepada Medcom.id, Selasa (1/10).
Boyamin menjelaskan penundaan pengumuman hasil analisis soal penggunaan jet pribadi yang terjadi saat ini riskan menjadi alat tukar untuk pejabat lembaga antirasuah. Sebab, kata dia, sejumlah pejabat KPK kini tengah berkontestasi dalam pemilihan calon pimpinan (capim).
Baca juga : KPK Terlalu Lama Umumkan Hasil Analisis Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang
“Karena apapun, bisa jadi mereka, atau pejabat KPK yang ingin jadi pimpinan KPK periode berikutnya kan, gitu. Jadi, bisa saja ini sebagai upaya tawar menawar bahkan kalau versi saya lho ya,” ujar Boyamin.
KPK didesak mengumumkan hasil analisa tersebut. Sebab, kata Boyamin, masyarakat membutuhkan kepastian atas isu yang sudah ramai tersebut.
“Karena itu justru saya minta KPK segera mengumumkan, terjadi gratifikasi berarti bayar denda, atau ya yang konsekuensiya yang lain kalau memang ada. Kalau tidak ya umumkan tidak saja, jadi, supaya ini segera dapat kepastian,” ucap Boyamin.
Baca juga : Kaesang Pangarep Janjikan Hadiah Jet Pribadi buat Kader PSI
Gugatan
Boyamin mengancam menggugat KPK jika tak kunjung memberikan pengumuman atas hasil analisis yang sudah diselesaikannya. Namun, saat ini MAKI masih mau menunggu.
“Tapi, ya apapun ini memang belum 30 hari, mari kita tunggu 30 hari ke depan, kalau tidak diumumkan ya saya gugat ke pengadilan saja. Karena berarti KPK melalaikan tugasnya,” ujar Boyamin.
Gugatan dinilai penting untuk menggebrak KPK agar mengumumkan hasil analisisnya. Itu, kata Boyamin, untuk menyegah adanya maksud tersendiri dalam klarifikasi penggunaan jet pribadi Kaesang.
Baca juga : Pimpinan KPK Bantah Abaikan Analisis Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang
“Berarti kalau tidak diumumkan berarti ada agenda tersembunyi. Padahal sederhana saja mestinya ini tinggal maunya apa, karena biasanya KPK itu cepat mengumumkan, ini kok malah ditunda-tunda,” kata Boyamin.
Kaesang Pangarep akhirnya buka suara soal penggunaan jet pribadi ke Amerika Serikat, beberapa waktu lalu. Dia mengaku menumpang dengan temannya saat bepergian ke luar negeri dengan pesawat tersebut.
“Saya juga di dalam mengklarifikasi mengenai perjalanan saya di tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat, yang numpang atau bahas bekennya nebeng lah, nebeng pesawatnya teman saya,” kata Kaesang di Kantor KPK C1, Jakarta Selatan, Selasa (17/9).
Kaesang enggan memerinci nama temannya itu. Dia menegaskan kehadirannya ke Kantor KPK bukan dikarenakan dipanggil. “Saya datang ke sini bukan karena undangan, bukan karena panggilan, tapi inisiatif saya sendiri,” ucap Kaesang. (J-2)
PENGAMAT politik Adi Prayitno menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi akan total mendukung dan mengamankan jalan anaknya Kaesang Pangarep dalam perebutan kursi Ketua Umum PSI.
Kaesang mengajukan surat cuti dari Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) setelah resmi mendaftar sebagai calon Ketua Umum (Caketum) PSI.
Jamiluddin menilai isu Jokowi ingin maju menjadi Ketum PSI hanya cek ombak. Ia mengatakan Jokowi ingin tahu seberapa besar para kader PSI masih mendukung dirinya.
sosok Kaesang Pangarep disebut akan sulit mendongkrak suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Pemilu 2029.
Kaesang Pangarep mengeklaim akan banyak tokoh besar yang bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) jika dirinya kembali terpilih sebagai ketua umum.
Kaesang Pangarep memastikan sang ayah, Presiden ke-7 RI Joko Widodo, tidak akan mendaftar sebagai calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025.
Tren tutup muka ini masih menunjukkan bahwa korupsi menjadi aib bagi para tersangka.
Sebanyak Rp33 juta berhasil dikumpulkan pegawai KPK melalui metode zakat. Sementara itu, ada Rp12 juta infak yang juga terkumpul untuk menambah beasiswa yang diberikan.
Pembahasan dengan para pakar itu juga dilakukan untuk meyakinkan KPK dalam bekerja ke depannya.
Informasi terkait aliran dana itu juga didalami dengan memeriksa eks Senior Vice President Investasi Pasar Modal dan Pasar Uang Taspen Labuan Nababan.
KPK menyita Rp231 juta dalam OTT di Sumut. Namun, uang itu cuma sisa atas pembagian dana yang sudah terjadi.
Agus menyampaikan, apa yang dilakukan oleh Menteri UMKM tersebut adalah contoh yang baik dan patut ditiru oleh pejabat lain maupun masyarakat luas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved