Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

KPK Ungkap Modus Gratifikasi dan Pencucian Uang Rita Widyasari

Candra Yuri Nuralam
06/7/2024 09:25
KPK Ungkap Modus Gratifikasi dan Pencucian Uang Rita Widyasari
Ilustrasi(Medcom)

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan modus kasus gratifikasi dan pencucian uang yang dilakukan mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari (RW). Dia disebut memainkan ukuran metrik per ton dalam tiap pengiriman batu bara di wilayahnya.

“Di perkara RW, ini terkait dengan masalah metrik ton. Jadi RW selaku bupati Kukar waktu itu mendapat gratifikasi sejumlah dana dari beberapa perusahaan. Itu dari hasil eksplorasi kan bentuknya metrik ton batu bara,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di Jakarta, Sabtu (6/7).

Asep menjelaskan Rita mematok harga tertentu untuk pengiriman tiap metrik per ton batu bara. Harga itu ditetapkan dengan mata uang asing.

Baca juga : KPK Periksa Pengusaha Batu Bara Said Amin Terkait Sumber Dana Mobil Rita Widyasari

"Tiap kantor membawa jutaan ton sekali jalan. Itu ada nilainya antara US$3,3 dolar sampai US$5 dolar per metrik ton. Nah, bisa dibayangkan karena perusahaan itu bisa jutaan metrik ton menghasilkan hasil eksplorasinya,” ujar Asep.

Asep enggan memerinci total pasti uang yang sudah diterima Rita. Namun, ia mengatakan, dana yang dinikmati diputar ke sejumlah orang yang menjurus ke arah pencucian uang.

“Kita dalam rangka TPPU-nya saudara RW ini kemudian juga di perkara pokoknya gratifikasi terkait metrik ton ini ke mana pun aliran dana itu ya kita akan cari, kemudian kita akan melakukan upaya paksa berupa penggeledahan dan lain-lainnya,” ucap Asep.

Baca juga : Sudah Banding, KPK Belum Terima Salinan Putusan Kasus Rafael Alun

Sebelumnya, KPK membeberkan barang bukti kasus gratifikasi dan pencucian uang Rita Widyasari. Sebanyak 104 kendaraan disita penyidik.

“Kendaraan bermotor berupa 72 mobil dan 32 motor,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Minggu, 9 Juni 2024.

Dalam kasus ini, KPK turut menyita tanah dan bangunan milik Rita yang tersebar di enam lokasi. Sejumlah uang dalam bentuk rupiah dan asing juga diambil sementara oleh penyidik.

“Uang dalam mata uang rupiah senilai Rp6,7 miliar dan dalam mata uang USD dan mata uang asing lainnya senilai total kurang lebih Rp2 miliar,” ujar Tessa.

KPK sangat meyakini adanya penerimaan gratifikasi dan pencucian uang yang dilakukan Rita selama menjabat. Ratusan dokumen dan bukti elektronik menguatkan tuduhan itu. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya