Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
UNTUK pertama kalinya pasca pemilihan presiden (pilpres), Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri menyebut nama Presiden Joko Widodo. Megawati menyebut nama sekaligus menyentil kepemimpinan Jokowi yang dianggap tidak sejalan dengan apa yang diwariskan para pendiri bangsa.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai disebutnya kembali nama Jokowi oleh Megawati itu merupakan tanda bahwa hubungan antara keduanya semakin retak dan semakin panas. Ada perbedaan pandangan dan visi misi yang membuat keduanya tidak lagi bisa bersatu.
“Intinya Megawati masih kecewa pada Jokowi. Apalagi setelah keputusan Mahkamah Agung (MA) yang meloloskan Kaesang jadi calon gubernur. Ini tentu jadi kritikan keras. Kritikan yang terus menerus disampaikan oleh PDIP, termasuk oleh Megawati pasca pilpres yang lalu,” kata Ujang kepada Media Indonesia, Jumat (5/7).
Baca juga : Jokowi Enggan Komentari Kritikan Megawati
“Ini makanya hubungan antara Jokowi dan Megawati sampai hari ini, detik ini, bahkan ke depan akan panjang dan sulit untuk bisa bersatu. Sulit untuk bisa kembali bersua,” tambah Ujang.
Ujang mengatakan kekecewaan Megawati terhadap Jokowi sangat dalam. Sehingga cukup sulit untuk memprediksi apakah kedua tokoh bangsa itu bisa duduk dan bersatu kembali.
“Ini maknanya, ya hubungan Jokowi dan Megawati tidak akan baik-baik saja. Sedang panas, sedang menafikan satu sama lain. Saya melihatnya Megawati menyindir Jokowi karena memang Jokowi bukan dianggap bagian dari PDIP dan bukan bagian dari dirinya lagi. Sehingga dia kritis terus. Semua kekurangan diungkapkan dari Jokowi,” pungkasnya. (Z-8)
KETUA DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengomentari tunjangan perumahan senilai Rp50 juta per bulan untuk anggota DPR RI
Keputusan Prabowo memberikan amnesti pada Hasto Kristiyanto dan abolisi pada Tom Lembong harus dibaca menggunakan asumsi yang tepat
, Politikus PDIP Guntur Romli memastikan absennya Megawati pada upacara HUT ke-80 RI bukan karena adanya masalah dengan Presiden Prabowo Subianto
Hasto menjelaskan Megawati telah berkunjung ke Istana Kepresidenan Jakarta, yakni pada Sabtu (16/8), untuk mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Hasto menyampaikan pernyataan tersebut ketika ditanya jurnalis mengenai adanya pertemuan Megawati dengan Prabowo setelah pemberian amnesti.
PDIP mengungkap alasan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kembali menunjuk Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen).
PRESIDEN ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi membagikan momen bersama Presiden Prabowo Subianto, Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh
Prabowo juga menyambut dengan senyuman dan sempat mengepalkan tangan.
Istana telah siap menyelenggarakan Upacara HUT ke-80 RI. Peringatan hari kemerdekaan itu diharapkan menjadi momentum mengenang jasa pahlawan.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani menegaskan Presiden Joko Widodo akan menghadiri Sidang Tahunan MPR serta sidang gabungan DPR dan DPD tahun 2025
Undangan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI untuk para mantan Presiden RI sedang dalam proses finalisasi,
Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), belum mengonfirmasi kehadiran mereka dalam Sidang Tahunan MPR
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved