Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Eksekutif Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati turut memberikan komentar soal ramainya narasi pewajaran adanya praktik politik dinasti karena Indonesia masih kental akan Asian values (nilai Asia) di masyarakat.
Khoirunnisa menyebut narasi itu tidak dapat dibenarkan. Dia berpendapat narasi itu sangat berbahaya dan dapat merusak demokrasi yang dulu pernah mati-matian diperjuangkan di masa reformasi. Menurut Ninis, sapaan akrab Khoirunnisa, hal itu menunjukkan adanya kemunduran dari kesadaran masyarakat soal pentingnya penegakan demokrasi.
“Politik dinasti itu menjadi masalah karena membuat proses rekrutmen politik kita bermasalah. Karena dengan kita menormalisasi politik dinasti, kita mendorong yang demokratis dan terbuka jadi tidak berjalan,” kata Ninis kepada Media Indonesia usai diskusi tentang ‘Evaluasi Pelaksanaan Pemilu 2024’ di Jakarta Pusat, Jumat (7/6)
Baca juga : Perludem: Kredibilitas MK Kembali Dipertanyakan Pasca Putusan Sengketa Pilpres
Ninis mengingatkan apabila politik dinasti dilanggengkan, maka kader partai politik yang selama ini berproses mulai dari bawah, mengikuti proses rekrutmen sesuai prosedur dan mekanisme yang jelas, akan kalah dengan mereka yang memiliki hubungan kerabat atau keluarga.
Privilege atau kesempatan istimewa yang dimiliki kader yang punya hubungan kerabat dengan elite tentu mematikan karier politik orang lain yang selama ini berproses dengan baik.
“Situasi yang lain, parpol kita kan hari ini juga belum berjalan dengan baik. Proses rekrutmen tidak terbuka. Parpol itu kan situasinya ketika proses rekrutmen, mana yang punya modal banyak, yang punya kedekatan dengan elite, diutamakan,” ucap Ninis.
“Jadi tidak sehat. Tidak fair dengan kader yang sudah berpolitik dari bawah, membesarkan partai, bersaing dengan mereka yang punya privilege. Itu jadi susah. Itu bahayanya politik dinasti. Tapi herannya ini kok jadi sesuatu yang dinormalkan,” pungkasnya. (Dis/Z-7)
Perbaikan pengelolaan partai lebih penting dilakukan ketimbang membahas kewenangan partai
Haykal memaparkan, persoalan-persoalan yagn terjadi selama PSU Pilkada 2024 itu antara lain masih adanya praktik politik uang.
Situs Perludem diretas. Laman organisasi masyarakat sipil yang bergerak di bidang pemilu dan demokrasi itu menampilkan iklan judi online.
Perludem memberikan ide agar dibuat dua klasifikasi Pemilu yaitu Pemilu Nasional dan Pemilu Daerah.
PENELITI Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil mengatakan pembahasan pembahasan revisi Undang-Undang (UU) Pemilu harus segera dibahas.
Masalah teknis di TPS dan kinerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang belum mahir, menjadi penyebab utama dari adanya 7 PSU Pilkada yang kembali digugat.
Dalam konteks Indonesia, kebijakan publik sering kali menjadi paradoks yang menyakitkan, alih-alih menyelesaikan masalah justru melahirkan konflik baru.
KETUA Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menegaskan bahwa hak politik Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai warga negara dilindungi oleh undang-undang.
Sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa, demokrasi Indonesia dibangun di atas kesepakatan kebangsaan—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
PPP yang melirik figur di luar partai untuk jadi ketum juga imbas tidak berjalannya kaderisasi. Figur di luar partai yang berduit juga diperlukan untuk kebutuhan partai.
"Dari segi teoretis dan data empiris, pemilu yang baru dilaksanakan ini justru merugikan kualitas demokrasi."
MANTAN Presiden Universitas Harvard, Drew Gilpin Faust, mengajak masyarakat Amerika untuk angkat suara dalam membela nilai-nilai fundamental.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved