Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENGHADAPI dinamika Politik yang terjadi saat ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (BEM PTMA-I) Zona 3, yang mencakup 26 kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, memberikan catatan kepada penguasa saat ini, termasuk Presiden Jokowi, agar bersikap netral dalam pemilu 2024.
Catatan ini juga ditujukan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), juga para menteri dan pejabat kepala daerah yang masih aktif.
Proses jalannya pesta demokrasi tahun ini diduga diwarnai berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh oknum pejabat pemerintah dan penyelenggara, yang secara terang-terangan melanggar etika dalam kontestasi pemilu 2024.
Baca juga : Institut STIAMI dan KPUD Jakarta Pusat Kolaborasi Deklarasi Dorong Pemilu Demokratis
BEM PTMA-I Zona 3 merespons hal tersebut dengan menyayangkan pelanggaran yang melibatkan tokoh-tokoh penting seperti Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) hingga Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang telah divonis melanggar etika berat oleh Mahkamah Kehormatan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (MKMK) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Andi Roansyah, Presidium Nasional BEM PTMA-I Zona 3, mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya jumlah pelanggaran yang terjadi dalam pemilu kali ini.
Menurut Andi, pelanggaran-pelanggaran tersebut dapat menggerus fondasi kebangsaan dan menjadi ancaman serius terhadap demokrasi di masa depan.
Baca juga : Muhammadiyah Minta Seruan Civitas Academica Direspons Positif
Andi menilai situasi saat ini menunjukkan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara telah kehilangan adab dan etika, yang berpotensi mengancam masa depan demokrasi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sesuai dengan cita-cita yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam menghadapi kondisi tersebut, BEM PTMA-I Zona 3 memberikan beberapa poin ultimatum kepada rezim, sebagai upaya untuk mengembalikan kepercayaan publik pada proses demokrasi dan memastikan keberlangsungan demokrasi yang sehat dan berintegritas.
1. Mendesak Presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan untuk memprioritaskan kepenting bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan, sesuai dengan amanah konstitusi dan sumpah jabatan sebagai presiden.
Baca juga : Forum Rektor Muhammadiyah dan Aisyiyah Siap Kawal Pemilu dan Tegakkan Asas Luber Jurdil
2. Mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk mengawal jalannya proses demokrasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 februari 2024 dengan sungguh sungguh serta berintegritas.
3. Menuntut para elit politik yang tengah berkontestasi dalam Pemilu 2024 untuk kembali kepada nilai-nilai moral kebangsaan yang bersumber dari ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
4. Memastikan Presiden dan para elit politik untuk mengembalikan kehidupan demokrasi yang menjunjung adab dan etika kebangsaan yang bukan hanya bertujuan untuk memperoleh kekuasaan semata, melainkan untuk mewujudkan kesejahteraan umum dan keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia, demi berjalannya proses imtegrasi bangsa yang adil dan beradab.
Baca juga : Muhammadiyah: Pemilu Tidak Boleh Halalkan Segala Cara untuk Raih Kekuasaan
Mahasiswa BEM PTMA-I Zona 3 memberikan peringatan dan ajakan moral kepada seluruh elemen masyarakat, tanpa terkecuali, untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi yang bersih dan berkeadilan, menjunjung tinggi azas LUBER & Jurdil serta kepatuhan pada aturan yang telah ditetapkan.
Harapan mereka kepada seluruh pihak, baik mahasiswa maupun masyarakat umum, dapat turut mengawasi jalannya proses demokrasi pada tanggal 14 Februari 2024 nanti.
Namun, apabila terjadi pelanggaran atau ketidakadilan dalam proses tersebut, aliansi Mahasiswa BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah Zona III (DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten) ungkap akan turun ke jalan untuk menyuarakan kebenaran dan keadilan.
Baca juga : Munculnya Petisi dari Civitas Kampus Harus Disyukuri dalam Demokrasi
Tidak sampai di situ, mereka juga berkomitmen senantiasa menjaga integritas dan keberlangsungan demokrasi di Indonesia. (H-2)
Sahabat-AI juga menjadi wadah pembelajaran bagi talenta muda Indonesia.
STARTUP Indonesia Nosuta membuka jalan bagi mahasiswa kehutanan untuk berkarier di Jepang. Lima belas mahasiswa Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Entrepreneur Week yang berlangsung sepekan diharapkan menjadi pembekalan mahasiswa mengasah soft skill yang dimiliki.
PERDANA Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berduka atas tewasnya 15 mahasiwa yang menjadi korban kecelakaan.
Mereka adalah Nauli Al Ghifari, dan Devit Febriansyah siswa SMAN 1 Bukittinggi, serta Deka Fakira Berna dari SMAN 1 Padang.
WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq mengatakan, kampus yang berkemajuan ialah kampus yang mampu memberikan dampak bagi masyarakat lokal.
MOMEN Mei-Juni penting untuk disegarkan kembali.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, syariat lahiriyah dalam momentum Idul Adha ialah menyembelih hewan kurban.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah & 'Aisyiyah (PTMA) memiliki tantangan strategis untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kenaikan mahasiswa.
Haedar berpendapat, implementasi hal tersebut, yakni sekolah swasta gratis bukan hal yang mudah diimplememtasikan di negara besar dengan penduduk lebih dari 281 juta jiwa.
Pancasila harus betul-betul dijadikan nilai penting yang menjiwai dan sekaligus membentuk pemikiran mendasar dalam kehidupan berbangsa dan penyelenggaraan bernegara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved