Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMILIHAN Umum (Pemilu) 2024 tinggal menghitung hari, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir berharap Pemilu dilaksanakan aman, damai, bersih, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dalam mengarungi kontestasi pada Pemilu, para peserta Pemilu tidak boleh menghalalkan segala cara demi meraih kekuasaan.
"Pemilu tidak dijadikan pasar politik yang sarat transaksi, dengan orientasi memilih sekadar memilih berdasarkan kepentingan-kepentingan sesaat yang bersifat nilai guna atau pragmatis, baik berupa materi, maupun kursi, dan posisi," ungkap Haedar.
Baca juga : Forum Rektor Muhammadiyah dan Aisyiyah Siap Kawal Pemilu dan Tegakkan Asas Luber Jurdil
Pada masa tenang kampanye, Haedar mengajak seluruh pihak untuk merenungkan kembali untuk menciptakan Pemilu sebagai proses demokrasi yang bermakna, tidak sekadar proses memenangkan kontestasi.
"Pemilu tidak berhenti pada perjuangan kekuasaan atau power struggle tentang siapa menang, siapa kalah," pesan Haedar pada Refleksi Pemilu 2024 melalui siaran pers, Senin (12/2).
Pemilu 2024, sebut Haedar, adalah proses demokrasi untuk memilih para pemimpin Indonesia di lembaga eksekutif dan legislatif, yang akan menentukan merah putihnya Indonesia. Proses Pemilu harus mengikuti proses demokrasi dari, oleh dan untuk rakyat.
Baca juga : Calon Presiden Keren
Guru Besar Sosiologi ini menambahkan harapan, supaya hasil dari Pemilu 2024 ini membawa kemaslahatan terbesar bagi hajat hidup rakyat dan masa depan Indonesia jaya sebagaimana cita-cita pendiri bangsa.
Indonesia didirikan untuk menyejahterakan umum, dan mencerdaskan bangsa. Selain itu juga turut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Oleh karena itu, kepada para kontestan di Pemilu 2024 ini diharapkan untuk memiliki proyeksi visi kebangsaan yaitu terwujudnya Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sehingga cita-cita nasional itu terwujud di dunia nyata, tidak menjadi utopia.
Baca juga : Ketum PP Muhammadiyah: Capres Harus Miliki Jiwa Keagamaan dan Jiwa Nasionalisme yang Kuat
"Pikiran para elit yang berkontestasi tidak boleh terjebak pada kesadaran untuk berkuasa semata, apalagi disertai sikap euforia dan serampangan seolah menjadi pemimpin negara Indonesia itu merupakan pekerjaan gampang,
dan ringan," sambung Haedar.
Mandat rakyat dititipkan untuk memimpin negara ini bukan remeh, ada beban berat di pundak bagi yang terpilih untuk menyelenggarakan kehidupan yang maju di segala bidang sesuai dengan perintah konstitusi dan cita-cita pendiri negara ini. Di mana bukan hanya memajukan secara fisik, tapi juga jiwa, pikiran, serta perilaku.
"Memimpin Indonesia ibarat menahkodai kapal besar di tengah gelombang dahsyat di lautan, sarat masalah dan tantangan. Beban masalah dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini dan ke depan sangatlah kompleks," tuturnya.
Baca juga : Muhammadiyah Ingin Lebih Banyak Nama Capres-Cawapres Pemilu 2024 Dimunculkan
Haedar merinci beberapa permasalahan yang akan dihadapi Indonesia meliputi generasi Indonesia Emas 2045, merawat persatuan di tengah kebhinekaan, menegakan nilai utama kebangsaan, menyelesaikan masalah domestik, dan luar negeri dari hal praktis hingga strategis, mengolah dan menyelamatkan sumber daya alam, serta menjadikan Indonesia benar-benar maju di seluruh bidang kehidupan.
Tidak hanya itu, tantangan yang akan dihadapi oleh pemimpin terpilih juga adalah memajukan Indonesia hingga setara dengan negara maju yang lain, masalah korupsi yang masih menakutkan, hutang negara, kesenjangan sosial, lemahnya penegakan hukum, dinamika daerah, masalah perubahan iklim, politik, dan ekonomi global. (Z-4)
Baca juga : Haedar Nashir: Politik harus Menjadi Pilar Persatuan
KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, syariat lahiriyah dalam momentum Idul Adha ialah menyembelih hewan kurban.
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla menyebut momentum milad sebagai langkah memperkuat totalitas pemuda negarawan.
PIMPINAN Pusat Muhammadiyah telah menetapkan Idulfitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Penetapan tersebut didasari oleh hasil hisab hakiki wujudul hilal
Sebentar lagi umat muslim akan merayakan Idul Fitri. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan poin penting tentang kegembiraan dalam beragama.
PIMPINAN Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bidang Ekonomi, 26-27 Februari 2025, di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Para kepala daerah bersama keluarga, kerabat, dan lingkaran pendukungnya penting menghayati dan memaknai mandat politik itu sebagai amanat dan kepercayaan.
KPU RI melakukan kontrak dengan broker Alfalima Cakrawala Indonesia untuk penyewaan private jet.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) menegaskan bawa penyewaan pesawat jet saat pelaksanaan Pemilu 2024 dilakukan sebagai langkah operasional strategis dalam situasi luar biasa.
PENURUNAN skor dan peringkat Indonesia dalam indeks demokrasi 2024 yang dirilis Economist Intelligence Unit (EIU) menunjukkan adanya proses otoritarianisasi.
TULISAN ini merupakan hasil riset Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Formappi mendorong agar DPR RI lebih memperhatikan Revisi Undang-Undang (UU) Pemilu. Hal itu lantaran RUU Pemilu tidak termasuk dalam prioritas yang akan dibahas DPR pada tahun 2025.
TAHUN 2024 ialah tahun pemilu kolosal. Pemilu legislatif, presiden, dan kepala daerah diborong penyelenggaraannya dalam satu tahun yang sama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved