Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MANUVER Presiden Joko Widodo yang semakin vulgar menunjukkan keberpihakan pada kubu 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dengan semakin intens turun ke akar rumput, merupakan respon kepanikan terhadap stagnasi elektoral kubu 02 yang sejak awal menargetkan menang satu putaran.
Stagnasi elektoral itu terjadi karena basis pemilih loyal Jokowi di PDI Perjuangan tampaknya mulai terkuras habis sedangkan pemilih lama Prabowo di Pilpres 2014 dan 2019 telah terpecah dan mengalir ke kubu 01 Anies-Imin.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) Ahmad Khoirul Umam mengatakan pernyataan tersebut, Selasa (30/1). "Jika kubu 01 dan 03 bisa melakukan perlawanan secara kompetitif, maka kubu 02 bisa dipaksa untuk bermain di waktu perpanjangan dengan masuk Pilpres putaran kedua," ujarnya, Selasa (30/1).
Baca juga : Elektabilitas Prabowo-Gibran Stagnan, Jokowi Turun Gunung
Kubu 02 saat ini berusaha lebih keras untuk mengonsolidasikan insentif elektoral baru dengan mengoptimalkan pengaruh Jokowi sebagai presiden aktif yang masih memegang kekuasaa.
Selain itu juga dipertanyakan mengenai etika dan aspek legalitas dalam keberpihakannya pada kubu 02. Skema gerilya Jokowi ini tampaknya betul-betul ditujukan untuk menyasar basis pemilih loyal 03. "Sebab, kubu 02 memang kesulitan jika hendak mencuri suara dari kubu 01, karena memang karakter pemilihnya sangat berbeda," imbuhnya.
Baca juga : Muhammadiyah Desak Jokowi Cabut Pernyataan Presiden Boleh Kampanye
Sementara itu karakter pemilih kubu 02 dan 03 saat ini relatif memiliki kesamaan corak, ideologi dan basis akar politik yang serupa. Sehingga bisa dipahami mengapa lingkaran keluarga Jokowi tampil intens menggarap Jawa Tengah dan Yogyakarta, karena memang terjadi kanibalisme elektoral antara 02 dan 03 di wilayah ini.
"Jika sel-sel politik Jokowi dibantu partai-partai pengusung Prabowo-Gibran bisa membredel dominasi PDIP di Jawa Tengah yang menguasai 28 kabupaten/ kota dari total 35 kabupaten/ kota yang ada di Jawa Tengah, maka hal itu bisa menjadi penentu kemenangan di tingkat nasional," paparnya.
Hal ini karena wilayah dengan jumlah DPT besar seperti Jawa Timur kemungkinan akan terbagi secara merata, dan Jawa Barat, Banten dan Jakarta akan menjadi medan pertarungan yang berimbang. Kalaupun ada pihak yang menang, selisihnya tidak tebal. Karena itu, upaya menggerus simpul-simpul kekuatan dan dominasi PDIP di Jawa Tengah akan menjadi salah satu kunci kemenangan Pilpres 2024 ini. (Z-4)
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Atas tujuan apa sebenarnya Mendagri memutuskan Sumut menjadi pemilik baru empat pulau itu? Adakah agenda tersembunyi baik ekonomi atau politik?
Apakah itu juga pertanda inilah akhir episode 'petualangan' politik Jokowi pascalengser dari kursi kekuasaan yang sebelumnya sarat dengan cawe-cawe?
Apa sebenarnya motif Ade Armando menyatakan Gibran adalah wapres terbaik yang dimiliki Indonesia? Tes ombakkah? Atau, jangan-jangan ada tujuan politik tertentu.
Mampukah dia membesarkan PSI yang katanya partai anak muda itu? Atau sebaliknya, setelah tak lagi berkuasa, pengaruhnya bakal meredup untuk membesarkan PSI?
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Apakah teror itu terkait dengan penguasa? Apa pula yang seharusnya dilakukan pemerintah agar pers dan rakyat punya jaminan keamanan dan kebebasan?
Presiden Prabowo Gunakan Hak Pilih di Pilkada 2024
Presiden Terpilih, Prabowo Subianto Sapa Masyarakat
Bagaimana dengan kepentingan rakyat yang punya suara berbeda? Siapa saja yang bakal menduduki kursi-kursi menteri atau badan-badan negara yang kian gemuk itu?
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan penaikan anggaran dalam rangka meningkatkan gaji guru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN), PPPK, dan non-ASN.
Didit Hediprasetyo mengambil inspirasi dari beskap Raden Saleh untuk seragam defile itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved