Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pengamat Sebut Prabowo Ingin Lepas dari Bayang-Bayang Jokowi

Fachri Audhia Hafiez
11/5/2023 09:20
Pengamat Sebut Prabowo Ingin Lepas dari Bayang-Bayang Jokowi
Prabowo Subianto dinilai ingin lepas dari bayanggan Jokowi dengan mendatangi JK dan berencana bertemu SBY.(Dok. JK)

KETUA Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mulai melakukan komunikasi politik menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Teranyar, Menteri Pertahanan itu telah bertemu dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), serta hendak menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pengamat politik Hermawan Sulistyo menilai rencana pertemuan itu sebagai upaya Prabowo melepaskan diri dari bayang-bayang Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terlebih, Prabowo hendak maju dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Iya betul (lepas dari pengaruh Jokowi). Bagian dari upaya desperate untuk tetap bisa maju sebagai capres," kata Hermawan ketika dikonfirmasi, Rabu (10/5).

Baca juga: Golkar Bantah Ada Pembicaraan Airlangga Jadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Muhaimin

Menurut Hermawan, pertemuan dengan SBY itu tidak rasional bagi Prabowo. Pasalnya, Prabowo telah berkali-kali gagal dalam pilpres.

"Itu karena gosokan orang-orang dekatnya saja," kata Hermawan yang juga pengamat keamanan itu.

Baca juga: Golkar-PKB bakal Serahkan Pilihan Kursi Cawapres ke Prabowo?

 

Terlebih, sosok SBY juga tidak dekat dengan Prabowo semenjak masih berdinas di kemiliteran. Hermawan merasa aneh bila kelak SBY bisa mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024.

"Kesaksian Agum Gumelar sangat jelas. SBY adalah salah seorang jenderal anggota DKP yang menandatangani pemecatan (PTDH) Prabowo. Aneh kalau mendukung pencapresan Prabowo," ungkap Hermawan.

Sementara itu, pengamat politik Ujang Komarudin menyebut pertemuan Prabowo dan SBY adalah sebuah keharusan. Dia menyebut pertemuan itu jadi keharusan ketika akan maju dalam pilpres.

"Bertemu dengan tokoh parpol atau tokoh-tokoh bangsa. Ini konteksnya kebutuhan untuk berkomunikasi dengan para tokoh dan king maker," ungkap dia.

Ujang mengungkap Prabowo memang harus banyak menjalin komunikasi dengan sosok seperti SBY dan JK. Sebab, apabila nanti Prabowo maju di Pilpres 2024 dan terjadi dua putaran, hal itu akan menjadi sangat penting.

"Jadi, pertemuan elite politik itu, termasuk Prabowo dan SBY, dan sebelumnya dengan Pak JK, itu bagian daripada ya komunikasi, lobi-lobi, silaturahmi politik, untuk menjajaki segala kemungkinan," papar dia.

Sebelumnya, Prabowo sudah menjalin pertemuan dengan JK. Prabowo pun berencana bertemu SBY dalam beberapa waktu kedepan. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya