Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AUDIENSI antara Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan sejumlah pimpinan daerah dan adat di wilayah Provinsi Papua Barat diwarnai ajang curhat. Selain mengeluhkan kondisi infrastruktur, para pimpinan pemerintahan dan adat di di kawasan Bomberai Raya (Papua Barat bagian tengah) meminta pemerintah melalui Wapres menyetujui usulan mereka untuk pembentukan Provinsi Bomberai Raya.
“Kita warga adat Bomberai Raya meminta agar wilayah kami dijadikan provinsi sendiri Papua Barat Tengah,” pinta Bupati Fakfak Untung Tamsil saat berdiskusi dengan Wapres di Kaimana, Papua Barat, hari ini.
Menurut Untung, permintaan pembentukan daerah otonomi di wilayah Bomberai merupakan sesuatu yang logis. Hingga lebih dari 20 tahun perjalanan kebijakan Otonomi Khusus Papua, banyak kondisi infrastruktur di wilayah Bomberai masih tertinggal dibanding wilayah lain di Provinsi Papua Barat.
“Fakfak kota tertua di Papua Barat saja, masih ada wilayah yang mendapatkan listrik dan air bersih,” ungkapnya.
Sementara untuk infrastruktur jalan, tambahnya, kondisinya lebih mengenaskan lagi. Untuk bertemu Wapres di Kaimana saja, dirinya harus menggunakan kapal laut. “Kita harus melewati ombak tinggi agar bisa bertemu Wapres,” ujarnya.
Pendapat serupa diungkapkan Bupati Teluk Wondama Hendrik Syake Mambor yang sempat mengalami kesulitan agar bisa bertemu Wapres. Dirinya harus menyewa pesawat dari Teluk Wondama ke Kaimana dengan biaya Rp100 juta untuk 4 penumpang.
“Kalau dimekarkan, kita bisa membangun infrastruktur yang membuat biaya transportasi menjadi lebih murah,” jelasnya.
Baca juga: Perppu Pemilu Dalam Proses Finalisasi
Sementara itu, Ketua Dewan Adat Kaimana Johan Werfete menyebutkan, masyarakat yang hidup di pedalaman Bomberai berharap pemerintah bisa membangun infrastruktur jalan. “Sehingga kita bisa merasakan apa itu pembangunan,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ma’ruf mengaku bakal membahas usulan pemekaran tersebut dengan jajarannya. “Usulan yang disampaikan akan jadi catatan dan menjadi pembahasan kami,” katanya.
Ma’ruf menekankan perlunya pembangunan infrastruktur untuk menumbuhkan semangat daerah. Apalagi di Papua, tambah Ma’ruf, dirinha melihat banyak potensi daerah yang perlu dikembangkan.
“Seperti wisatanya bisa dikembangkan, saya lihat pantainya indah. Di Kaimana juga indah,” ungkapnya.
Sebagai Badan Pengarah Papua (BPP), Ma’ruf meminta pemerintah daerah melengkapi rencana induk terkait percepatan pembangunan di Papua. “Nanti disesuaikan dengan keinginan dan prioritas di daerah,” pungkasnya. (OL-4)
PASUKAN Komando Operasi (Koops) Habema berhasil melumpuhkan dua Anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya yang sebelumnya menyerang serta membunuh 2 pekerja.
Pendalaman keterangan saksi juga penting untuk memastikan posisi dan pembelian jet pribadi itu. Terbilang, kendaraan udara itu diyakini ada di luar negeri.
Papua tengah disorot akibat tambang nikel di Raja Ampat yang kaitannya dengan sumber daya alam dan masalah kesejahteraan. Perlu pendekatan bukan hanya keamanan menyelesaikan masalah Papua
KETUA Fraksi Golkar M. Sarmuji menyebut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia diserang oleh pengusaha 'hitam' yang merasa dirugikan oleh kebijakannya. Itu berkaitan dengan tambang nikel di Raja Ampat
Komnas HAM merespons serius situasi di Papua dalam kerangka dan tujuan tunggal, yaitu untuk mewujudkan Papua Tanah Damai melalui berbagai upaya rekonsiliasi dan perdamaian.
Dorong upaya-upaya rekonsiliasi untuk mewujudkan perdamaian di Bumi Cenderawasih.
WACANA Kota Tangerang untuk memisahkan diri dari Provinsi Banten dan bergabung membentuk calon provinsi baru lewat pemekaran wilayah menyeruak.
Solo diwacanakan untuk diusulkan menjadi daerah istimewa. Menanggapi itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan istana membutuhkan waktu mempelajarinya
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan tidak mempermasalahkan pemekaran Jawa Tengah menjadi empat provinsi selama pemekaran itu memberikan dampak positif.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur Lepi Ali Firmansyah bersama pimpinan DPRD lainnya, Susilawati, bertemu dengan Aanya Rina Casmayati, anggota DPD RI Perwakilan Jawa Barat
Rancangan besar tersebut, kata Bima Arya, untuk melihat kebutuhan ideal jumlah daerah di Indonesia baik itu provinsi, kota, ataupun kabupaten.
Subang Utara memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya tergarap optimal. Pemekaran wilayah diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved