PENGAMAT Politik UIN Jakarta Adi Prayitno melihat Partai NasDem dan PDI Perjuangan masih mencari titik singgung, yang bisa mengakomodasi kepentingan politik masing-masing.
Hal itu terlihat dari pernyataan Ketua Umum NasDem Surya Paloh yang tanpa kompromi, tetap mendorong tiga nama hasil rakernas pada Juni lalu. Di sisi lain, dia juga menyebut Ketua DPP PDIP Puan Maharani, yang baru saja menyambanginya, masuk ke dalam radar partai.
"Kalau kita bicara capres-cawapres, semua figur yang ada pasti diletakkan dalam meja perundingan. Ketika kedua partai ini menyodorkan nama masing-masing, pasti akan ada titik singgung yang mempertemukan," ujar Adi saat dihubungi, Senin (22/8).
Baca juga: Didatangi Puan, Surya Paloh: Hasil Rakernas Dinamis
Melalui titik singgung itu kemudian menjadi penentu apakah kedua partai politik tersebut bisa berjalan beriringan ke depan. Terutama dalam menghadapi berbagai tahapan Pemilu 2024.
"Kalau NasDem menyodorkan Anies Baswedan sebagai capres, apakah PDIP setuju? Sementara, kita tahu selama ini PDIP menjagokan Puan. Atau, jangan-jangan PDIP mengusulkan Ganjar Pranowo yang juga menjadi jagoan NasDem. Negosiasi seperti ini sangat mungkin terjadi," jelasnya.
Baca juga: Surya Paloh dan Puan Maharani Bertemu, Ini Kata Ganjar Pranowo
"Yang jelas, kedua partai ini akan berkoalisi, kalau ada titik singgung kepentingan politik yang sama sama diterima. Jika tidak, pasti bubar jalan," imbuh Adi.
Kendati demikian, dirinya memiliki pandangan tersendiri terkait langkah NasDem ke depan. Adi memperkirakan NasDem akan sekuat tenaga mempertahankan sejumlah nama yang dikantongi untuk maju ke Pilpres 2024.
"NasDem ini kan punya jagoan sendiri. Mereka tidak mau lagi seperti 2014 atau 2019, yang hanya mengikuti jagoan yang diusung PDIP," tandasnya.(OL-11)