Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengagendakan pemeriksaan terhadap tim laboratorium forensik (labfor) Polri terkait uji balistik atas tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Komnas HAM akan menggali terkait kepemilikan senjata yang digunakan Bhayangkara Dua (Bharada) Richard Eliezer Pudihang Lumiu (E).
"Jadi, agenda hari ini terutama kami akan meminta keterangan terkait uji balistik yaitu soal senjata yang digunakan, terus kemudian peluru dan juga hal-hal lain yang terkait dengan penggunaan senjata maupun peluru itu, misalnya registernya atas nama siapa senjata tersebut," kata komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (5/8).
Kemudian, terkait peluru, Beka mengatakan akan menggali terkait ada tidak peluru pecah. Komnas HAM akan menanyakan kecocokan pecahan peluru tersebut.
Baca juga: Polisi Pastikan akan Hadir di Pemeriksaan Balistik Kasus Brigadir J oleh Komnas HAM
"Kalau ada yang pecah itu apakah kemudian identik, ketemu tidak pecahannya dengan bagian peluru yang lain, terus juga tidak menutup kemungkinan tentu saja soal temuan-temuan lain dari tim khusus kepolisian kayak itu itu agendanya," ungkap Beka.
Beka tidak bisa memastikan jumlah tim labfor yang datang memenuhi undangan Komnas HAM. Hanya, Beka mengatakan sudah ada yang konfirmasi datang pagi ini.
Beka mengatakan agenda hari ini khusus untuk mendengarkan keterangan hasil uji balistik. Namun, dia tidak menutup pintu bagi tim siber yang ingin memberikan keterangan hari ini terkait hasil pemeriksaan telepon genggam.
"Kalau mereka datang dengan tim cyber juga kita akan agendakan. Jadi kami menunggu kedatangan semua tim yang datang dari kepolisian, kalau memang mereka datang bukan hanya balistik dan juga siber kami juga akan minta keterangan sekalian," ujar Beka. (OL-1)
Petugas kepolisian yang berjaga langsung menembakkan air untuk mengurai massa. Merespon halauan polisi, massa aksi kemudian membalas dengan melempari petugas dengan benda keras.
LBH Jakarta menegaskan aparat kepolisian harus menjamin kebebasan berekspresi dan tidak bersikap represif dalam menghadapi gelombang aksi massa dalam unjuk rasa di DPR dan wilayah Jakarta
Polisi berhasil mengidentifikasi Robin Westman, sebagai pelaku penembakan di Gereja Annunciation, Minneapolis.
Terlepas dari ada atau tidak adanya keterlibatan aparat dalam kasus penculikan kacab bank, ISESS menilai kasus ini merupakan bentuk kejahatan kemanusiaan.
Kepolisian Australia mencari seorang pria yang diduga menembak mati dua petugas di Porepunkah, Melbourne.
Rapper Lil Nas X resmi mengajukan pembelaan tidak bersalah atas dakwaan melukai seorang polisi dan menolak ditangkap.
DI bawah guyuran hujan lebat, Pemerintah Kabupaten Yahukimo bersama Forkopimda tetap menggelar upacara Taptu dengan khidmat pada Sabtu (16/08) sore, sebagai rangkaian HUT ke-80 RI
Rangkaian kegiatan peringatan 17 Agustus tahun ini dipusatkan di Monas, serupa dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.
POLRI menggelar Tactical Floor Game (TFG) Operasi Terpusat Merdeka Jaya 2025 di Aula Gedung BPMJ Polda Metro Jaya, Kamis (14/8) untuk persiapan pengamanan HUT ke-80 RI.
Ada korban dari polisi dan masyarakat dalam aksi unjuk rasa di Pati. Ada 38 orang yang saat ini sedang diobati di Rumah Sakit Soewondo. Sebagian besar sudah pulang dari rumah sakit.
Biro Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Divisi Humas Polri AKP Tyan Ludiana Prabowo mengatakan, kegiatan tersebut menjadi penting lantaran peran humas yang kian krusial.
Sejak 8 Agustus 2025, ribuan kilogram beras telah disalurkan kepada masyarakat di berbagai kabupaten/kota di Lampung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved