Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta jajaran inspektorat di daerah aktif melakukan monitoring dan evaluasi (monev) realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Upaya ini dapat dilakukan melalui kerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Sekretaris Daerah (Sekda), serta Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Realiasi belanja daerah harus diusahakan naik secara konsisten.
Tito pun berpesan jangan sampai realisasi belanja hanya dihabiskan pada tiga bulan terakhir tahun anggaran. “Realisasi belanja upayakan trennya itu naik konsisten, tidak eksponensial," jelas Tito, Rabu (27/7).
Baca juga: Sri Mulyani: Serapan Anggaran PC-PEN Sangat Lambat
"Artinya tidak melengkung. Jangan tiga bulan pertama kecil, tiga bulan kedua kecil, tiga bulan ketiga kecil, lalu tiga bulan terakhir langsung menanjak tajam sekali,” imbuhnya.
Jajaran inspektorat di daerah, lanjut dia, perlu memberi masukan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang realisasi belanjanya masih rendah. Inspektorat diminta mendalami penyebab rendahnya realisasi belanja, sehingga dapat mendukung upaya mengatasi persoalan.
Menurut Tito, realisasi belanja daerah penting dan menjadi atensi Presiden Joko Widodo. Pasalnya, realisasi belanja pemerintah termasuk APBD, merupakan bagian dari faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Baca juga: Presiden: Jangan Pakai APBN, APBD untuk Beli Barang Impor
Melalui realiasi belanja daerah, jumlah peredaran uang di tengah masyarakat akan meningkat. Sehingga, berdampak terhadap daya beli dan konsumsi rumah tangga. “Daya beli masyarakat sangat ditentukan dengan adanya aktivitas ekonomi," katanya.
"Baik ekonomi yang didorong oleh pemerintah, maupun yang didorong oleh swasta. Yang didorong oleh pemerintah adalah realisasi belanja pemerintah, realisasi APBD, berikut APBN,” sambung Tito.
Realisasi belanja juga diharapkan menstimulus sektor swasta yang perekonomiannya sempat terpuruk akibat pandemi covid-19. Ini termasuk mendukung pelaku UMKM. Pihaknya pun mengimbau pemerintah daerah mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).(OL-11)
Agar Pemprov DKI mencari sumber-sumber pendanaan lainnya, seperti mendapatkan sponsor atau melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta
Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI untuk Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2024.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam meningkatkan investasi di provinsi yang dipimpinnya
PEMERINTAH tengah berproses untuk menghentikan praktik open dumping di 343 TPA di seluruh Indonesia. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol menyebutkan penutupan ini akan dilakukan bertahap
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp3,4 triliun dalam APBD 2025 untuk mendukung program prioritas yang berdampak langsung pada masyarakat.
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada 2024 di 24 daerah akan menimbulkan sejumlah konsekuensi.
PENELITI dari Center of Reform on Economics (CoRE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyebut defisit pada awal tahun ini sebagai sinyal kemunduran kinerja fiskal yang perlu diwaspadai.
Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan efisiensi anggaran melalui Instruksi Presiden No.1 Tahun 2025, yang mengharuskan kementerian dan lembaga memangkas belanja negara.
EFISIENSI belanja negara di sejumlah pos kementerian/lembaga harus dilakukan dengan cermat. Jangan sampai keputusan untuk menghemat anggaran tersebut memberikan dampak yang negatif
Pras menjelaskan Presiden Prabowo telah menekankan pemerintah perlu melakukan penghematan secara optimal. Dengan selektif dalam mengeluarkan program kerja.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengimbangi kebijakan efisiensi anggaran dengan meningkatkan inklusivitas perekonomian. Itu dinilai dapat menambal kontribusi belanja negara yang hilang
PEMERINTAH menargetkan mampu melakukan belanja di Desember 2024 sebesar Rp517,85 triliun agar alokasi belanja negara dalam APBN terpenuhi. Itu merupakan selisih realisasi belanja negara
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved