Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Atensi Presiden soal Kasus Brigadir J, Pengamat: Jangan Sampai Citra Polri Buruk

Meilani Teniwut
22/7/2022 21:01
Atensi Presiden soal Kasus Brigadir J, Pengamat: Jangan Sampai Citra Polri Buruk
Polisi berjaga di depan Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo setelah baku tembak dua ajudannya di kompleks Polri Duren Tiga(ANTARA)

PRESIDEN Joko Widodo dua kali memberikan atensi terkait kasus Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J agar dapat diusut secara transparan oleh Polri. 

Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai atensi Presiden tersebut adalah demi menjaga nama baik institusi Polri, lantaran kasus ini telah memunculkan sentimen negatif dan menjadi perhatian publik.

Baca juga: Deputi Penindakan KPK Turun Langsung Pantau Praperadilan Mardani Maming

"Kasus ini perlu dibereskan jangan sampai perhatian publik yang bertendensi negatif ini kemudian mengarah pada buruknya citra polri yang membuat ketidakpercayaan publik terhadap polri dan penegakan hukum di Indonesia" ujarnya dalam instagram live Medcom Hari Ini bertajuk Perintah Terbaru Presiden Soal Kematian Brigadir J, Jumat (22/7).

Selain itu, menurutnya, Polri diharapkan tidak hanya sekedar mengusut kasus ini secara transparan, tetapi juga sekaligus dapat menyelesaikannya secara cepat dan akurat.

"Jangan sampai ada anggapan bahwa polisi melakukan penanganan atau pengungkapan perkara ini semata-mata karena adanya tekanan publik dan politik. Penting juga bagi Polri untuk secara berkala menyampaikan informasi lewat progres berdasarkan bukti-bukti" pungkasnya.

Adapun sebelumnya, Jokowi memberikan atensi khusus terhadap kasus kematian Brigadir J. Pertama kali Jokowi bicara tentang kasus Brigadir J ini saat di Subang, Jawa BArat, Selasa (12/7) lalu. Meski secara singkat, Jokowi meminta proses hukum dilakukan. 

Setelah itu, Jokowi kembali angkat bicara soal kasus itu saat melakukan kunjungan kerja di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jokowi meminta pengusutan kasus kematian Brigadir J diungkap secara terang benderang dan tidak ditutup-tutupi. (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya