Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Guru Besar IPB Korban Mafia Tanah Kecewa Gagal Demo Jokowi

Muhamad Fauzi
23/9/2021 16:55
Guru Besar IPB Korban Mafia Tanah Kecewa Gagal Demo Jokowi
Guru Besar IPB University Prof Ing Mokoginta (kiri) korban mafia tanah kecewa gagal demo Jokowi saat ke kampusnya.(dok.pribadi)

Prof.Dr.Ing Mokoginta bukan main kecewanya ketika dia gagal mendemo Presiden Jokowi, Rabu (21/9) siang. Padahal demi untuk memperjuangkan tanahnya yang dirampas, Guru Besar IPB University ini, sengaja minta ditangkap dengan cara memblokir kunjungan Sang Presiden ke Kampusnya.

Dia ingin seperti Suroto, peternak ayam petelur asal Blitar. Berkat aksi nekadnya berdemo saat RI-1 keluar dari areal PIPP menuju Makam Bung Karno (MBK), Selasa (7/9).

“Pak Jokowi yang terhormat. Saya, Prof Ing Mokoginta sudah kirim surat terbuka 3 kali kepada Bapak selaku kepala negara. Saya juga sudah berkirim surat ke Kapolri agar pelaku perampasan tanah kami dan korban perampasan tanah lainnya segera ditangkap. Tapi karena salah mencegat, saya batal mendemo bapak,” ujar Prof Ing dengan raut wajah kecewa menceritakan kepada wartawan, Kamis (23/9)

“Saya sudah membawa spanduk. Saya berharap aksi saya mendemo bapak diliat banyak orang. Saya juga berharap ditangkap, seperti yang dialami Pak Suroto, peternak ayam petelur dari Blitar. Berkat keberaniannya mendemo Bapak beberapa waktu lalu, dia akhirnya dipanggil ke Istana dan menceritakan permasalahannya. Sayangnya aksi demo saya batal, sehingga saya tak ditangkap, dan tak dipanggil ke Istana,” lanjutnya masih dengan wajah memelas.

Baca Juga: Guru Besar IPB Layangkan Lagi Surat Terbuka untuk Jokowi dan ...

“Bapak Jokowi yang terhormat, kapan permasalahan tanah kami bisa diselesaikan? Kami hanya minta hak tanah kami yang dirampas dikembalikan dan mereka yang merampas tanah kami ditangkap. Pak presiden sudah berulang kali memerintahkan soal ini. Tapi nyatanya, kasus perampasan tanah kami masih dipermainkan oleh komplotan mafia,” harapnya.

Prof Ing Mokoginta menceritakan beragam usaha sudah dilakukannya. Dirinya juga sudah lapor Kompolnas, Kapolri dan pejabat lainnya yang kompeten. Namun, seperti bertepuk sebelah tangan.

"Saya berharap akan ada keadilan bagi kami dan orang-orang lain yang mengalami nasib sama, tanahnya dirampas oleh mafia tanah. Kemarin di IPB, Pak Jokowi memerintahkan agar para mafia tanah diberantas. Semoga perintah Pak Presiden kali ini bisa terlaksana dan keadilan buat korban bisa terwujud,” ujarnya penuh harap.

Tanah Prof Mokoginta seluas 1,7 hektare di Manado, dirampas mafia tanah sejak beberapa tahun lalu. Dia mengaku telah melaporkan persoalan tersebut ke Polda Sulut. Namun setelah berganti-ganti Kapolda, persoalan tanahnya belum juga menemui titik terang. (OL-13)

Baca Juga: Pemerintah Kembali Tegaskan Komitmen Berantas Mafia Tanah



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya