Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemerintah Kembali Tegaskan Komitmen Berantas Mafia Tanah

Andhika Prasetyo
22/9/2021 17:15
Pemerintah Kembali Tegaskan Komitmen Berantas Mafia Tanah
Ilustrasi petugas kepolisian menunjukkan barang bukti kasus pemalsuan sertifikat tanah.(MI/Andri Widiyanto)

PRESIDEN Joko Widodo kembali menegaskan komitmen penuh pemerintah untuk menyelesaikan konflik agraria di Tanah Air. Penegasan itu disampaikan Kepala Negara saat menyerahkan sertifikat tanah kepada masyarakat di Istana Kepresidenan Bogor.

"Saya kembali mengingatkan bahwa pemerintah berkomitmen penuh dalam memberantas mafia tanah," ujar Jokowi, sapaan akrabnya, Rabu (22/9).

Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya telah menginstruksikan Polri untuk memperjuangkan hak masyarakat. Serta, menegakkan hukum secara tegas dalam penyelesaian konflik agraria.

Baca juga: Jokowi Serahkan 124 Ribu Sertifikat Tanah kepada Masyarakat

"Kepada jajaran Polri, saya minta jangan ragu-ragu mengusut mafia tanah. Jangan sampai juga ada aparat penegak hukum yang melindungi mafia tanah," imbuhnya.

Presiden mengingatkan komitmen pemerintah untuk memberikan kepastian hukum atas tanah, yang memberikan keadilan kepada seluruh pihak. Dirinya tidak ingin konflik agraria di sejumlah daerah terus-menerus berlangsung.

Baca juga: Program PTSL untuk Mencegah Mafia Tanah

"Saya tidak ingin rakyat kecil tidak mempunyai kepastian hukum terhadap lahan yang menjadi sandaran hidup mereka. Saya juga tidak ingin para pengusaha tidak mempunyai kepastian hukum atas lahan usahanya," pungkas Jokowi.

Meski konflik agraria dan sengketa tanah merupakan tantangan berat, Kepala Negara menekankan bahwa pemerintah terus berupaya mencari solusi terbaik. Selain itu, pemerintah bersikap terbuka untuk membantu masyarakat yang sedang memperjuangkan lahan mereka.

"Saya beberapa kali mengundang perwakilan organisasi masyarakat untuk berdiskusi mengenai opsi penyelesaian kasus tanah. Setiap tahun, saya menerima kelompok tani yang rela jauh-jauh datang. Bahkan, ada yang berjalan kaki ke Jakarta untuk memperjuangkan lahan yang terdampak konflik agraria," tandasnya.(OL-11)
 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya