Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan hasil pencegahan korupsi terkait program pemerintah di masa pandemi covid-19. Perbaikan data penerima bansos yang dilakukan Kementerian Sosial sejauh ini disebut mencegah potensi kerugian keuangan negara senilai Rp10,5 triliun.
"Kita estimasi sekitar Rp10,5 triliun itu selamat uang negara. Karena Ibu Menteri itu bilang datanya ada tapi saya tidak berikan karena datanya ganda, tidak ada NIK, dan enggak biasa diterangkan oleh daerah," kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan dalam konferensi pers penyampaian program pencegahan korupsi, Rabu (18/8).
Pahala mengatakan setelah terjadi kasus korupsi bansos covid-19 Jabodetabek KPK langsung memberi rekomendasi kepada Menteri Sosial. Rekomendasi tersebut salah satunya agar bansos tak lagi berbentuk barang karena pengadannya rawan korupsi.
Kemudian, KPK juga merekomendasikan perbaikan data penerima dengan untuk penggabungan tiga basis yang tersebar di tiga Ditjen Kemensos. Data itu ialah data keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH), data penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Baca juga : KPK Usut Kasus Gratifikasi Pemkab Lampung Utara
Hasilnya, ada 52,5 juta data penerima bantuan ditidurkan karena terindikasi ganda (penerima menerima lebih dari satu jenis bantuan), tidak adanya NIK atau penerima fiktif, serta data yang tidak dapat dijelaskan oleh pemda sebagai kontributor data penerima bantuan.
Saat ini, kata Pahala, Kemensos sudah tidak lagi menggunakan data 52,5 juta penerima bantuan yang bermasalah itu. Dari jumlah data yang ditidurkan itu, KPK menaksir penyelamatan keuangan negara Rp10,5 triliun.
"Kita apresiasi Kemensos untuk perbaikan data ini dan ke depan kita akan selalu dampingi Kemensos ini karena awal dari ketidaktepatan pemberian itu adalah data," ucapnya. (OL-7)
Tren tutup muka ini masih menunjukkan bahwa korupsi menjadi aib bagi para tersangka.
Sebanyak Rp33 juta berhasil dikumpulkan pegawai KPK melalui metode zakat. Sementara itu, ada Rp12 juta infak yang juga terkumpul untuk menambah beasiswa yang diberikan.
Pembahasan dengan para pakar itu juga dilakukan untuk meyakinkan KPK dalam bekerja ke depannya.
Informasi terkait aliran dana itu juga didalami dengan memeriksa eks Senior Vice President Investasi Pasar Modal dan Pasar Uang Taspen Labuan Nababan.
KPK menyita Rp231 juta dalam OTT di Sumut. Namun, uang itu cuma sisa atas pembagian dana yang sudah terjadi.
Agus menyampaikan, apa yang dilakukan oleh Menteri UMKM tersebut adalah contoh yang baik dan patut ditiru oleh pejabat lain maupun masyarakat luas.
PPATK mengungkap ada 571.410 NIK penerima bantuan sosial terindikasi terlibat judol.
Temuan PPATK dari penelusuran data 2024, mengungkap bahwa nilai transaksi judol oleh penerima bansos, mencapai Rp957 miliar.
Pemerintahakan mencabut pemberian bantuan sosial (bansos) bagi para penerima manfaat yang terbukti menggunakannya untuk bermain judi online (judol).
IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menanggapi kekhawatiran soal potensi penyalahgunaan Bantuan Subsidi Upah (BSU) termasuk untuk praktik judi online (judol),
PPATK mengungkap ada 571.410 nomor induk kependudukan (NIK) yang terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) ternyata tercatat sebagai pemain judi online
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved