Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

KPK Buat Pendidikan Antikorupsi yang Sasar Pejabat dan Pasangan

Dhika Kusuma Winata
03/6/2021 16:42
KPK Buat Pendidikan Antikorupsi yang Sasar Pejabat dan Pasangan
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menggunakan masker seusai memberikan keterangan pers.(Antara)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat program antikorupsi baru bertajuk Penguatan Antikorupsi Penyelenggara Negara Berintegritas atau PAKU Integritas. Program pendidikan antikorupsi menyasar para pejabat beserta pasangannya (istri/suami) di 10 kementerian.

"Program ini tujuannya meningkatkan integritas penyelenggara negara. Pada 2021, kita menargetkan 10 kementerian sesuai fokus area, yaitu ESDM, pangan, hukum dan birokrasi, serta politik," ujar Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam konferensi pers, Kamis (3/6).

Adapun 10 kementerian akan diberikan pendidikan antikorupsi secara bergilir. Misalnya, brief executive berupa ceramah dan dialog. Program itu juga ditargetkan memperkuat komitmen penyelenggara negara agar lebih berintegritas. 

Baca juga: ICW Laporkan Ketua KPK Terkait Gratifikasi Sewa Helikopter

Nantinya, juga dilakukan pendikan dan pelatihan (diklat) yang lebih intensif untuk pejabat eselon I dan II di 10 kementerian. "Pendekatan ini sesuai dengan strategi KPK dalam memberantas korupsi dengan tiga strategi," jelas Ghufron.

"Pertama, penindakan supaya takut. Kedua, mencegah agar sistem tidak dikorup karena ketat. Ketiga, dengan kedeputian baru, yaitu pendekatan pendidikan dan peran serta masyarakat, agar penyelenggara negara berintegritas," imbuhnya.

Peserta program PAKU Integritas ialah pimpinan kementerian dan pejabat struktural, beserta pasangannya (istri/suami). KPK turut melibatkan pasangan pejabat, karena memandang faktor keluarga penting untuk pencegahan korupsi. 

Baca juga: Pimpinan KPK Tolak Cabut SK Hasil Tes Wawasan Kebangsaan

Menurutnya, korupsi yang dilakukan penyelenggara negara juga dilatarbelakangi tuntutan dan faktor integritas di keluarga. "Dalam beberapa penelitian dan kasus yang ditangani, indikasi korupsi juga karena ada tuntutan keluarga. Di sisi lain, integritas bisa kuat karena integritas di keluarga kuat. Penunjang utamanya adalah keluarga atau pasangannya," pungkas Ghufron.

Menteri ESDM Arifin Tasrif yang hadir dalam kesempatan itu, menyambut program penguatan antikorupsi sebagai bagian pencegahan. Menurutnya, peningkatan sisi integritas individu juga penting dalam pencegahan korupsi. Selain itu, pendekatan perbaikan sistem juga harus dilakukan.

"Kami berusaha mencegah korupsi dengan sistem yang baik. Kami sudah kerja sama dengan Deputi Pencegahan KPK. Ada sembilan item yang saat ini sedang disiapkan, untuk dapat diselesaikan dan diimplementasikan," tutur Arifin.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya