Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menko Polhukam: Kebebasan Pers Harus Diperkuat

Emir Chairullah
17/4/2021 16:11
Menko Polhukam: Kebebasan Pers Harus Diperkuat
Menko Polhukam Mahfud MD, kebebasan pers dalam menjaga demokrasi tidak boleh dilanggar.(MI/Susanto)

PEMERINTAH sangat memerlukan kebebasan pers untuk kelangsungan demokrasi di Indonesia. Karena itu, tegas Menko Polhukam Mahfud MD, kebebasan pers dalam menjaga demokrasi tidak boleh dilanggar.

"Kita sudah memilih demokrasi, dan demokrasi memiliki empat pilar, diantara keempat pilar itu, Pers adalah pilar yang paling sehat, sedangkan pilar yang lain banyak masalahnya," tegas Mahfud dalam acara Dialog Kebebasan Pers dan Profesi Wartawan di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat petang (16/4) .

Acara tersebut diikuti pimpinan Kemenko Polhukam, Kemenkominfo, Polri, TNI, Kejaksaan Agung, Asosiasi Pers, dan para pemimpin redaksi media massa.

Mahfud mengakui walaupun mempunyai masalah, kondisi pers masih lebih baik dibanding pilar demokrasi lainnya seperti eksekutif, yudikatif, dan legislatif, pers masih tergolong yang paling sehat.

Pemerintah, ungkapnya, sangat memerlukan kebebasan pers. Karena dalam sejarah perjalanan bangsa, ketika terjadi kesewenang-wenangan pada pers, seperti sensor dan pengusiran wartawan, pembredelan, itu adalah awal dari kehancuran, seperti pada Orde Baru.

“Karena itu saya melihat bahwa Pers-lah yang menjadi pengawal kelangsungan demokrasi,” ujar Mahfud.

Ia mencontohkan saat orang takut kepada preman karena penegakan hukum sulit sekali, namun ketika pers memberitakan, orang menjadi berani bertindak, penegakan hukum pun berjalan. Karena cerminan masyarakat itu adalah pers.

"Dengan semangat itu, maka kalau ada kesalah pahaman dengan pemerintah, mari kita berdialog. Pers harus menjadi mitra Kerjasama dengan pemerintah, tapi tidak boleh diganggu kebebasannya,” katanya.

Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh menyampaikan bahwa proses kebebasan pers di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang diperoleh dengan mudah, melainkan harus diperjuangkan.

"Tidak bisa dibiarkan terus ujug-ujug (tiba-tiba) dapat kebebasan. Jika dibiarkan pasti melenceng, Saya setuju dengan Menko, bahwa kalau mau membangun NKRI ini, maka pilar pers harus diperkuat,” tegasnya. (OL-13)

Baca Juga; Mahfud MD : Banyak Orang Takut RUU Perampasan Aset Disahkan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya