Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Pintu NasDem Terbuka untuk Caleg Muda Generasi Z

Putra Ananda
15/4/2021 17:22
Pintu NasDem Terbuka untuk Caleg Muda Generasi Z
Kampanye politik tanpa mahar oleh Partai NasDem(MI/AGUNG WIBOWO )

PARTAI NasDem membuka pintu bagi para calon legislatif (caleg) muda atau generasi Z untuk mencalonkan diri melalui Partai NasDem. Menurut Ketui DPP Partai NasDem bidang Pemilih Pemula dan Milenial Lathifa Al Anshori generasi Z mempunyai peran penting di tahun 2024.

"Oleh karenanya, jangan merasa heran jika partai politik termasuk Partai Nasdem menghadirkan banyak calon anggota dewan yang berasal dari generasi Z," kata Lathifa di Jakarta, Kamis (15/4).

Menurut Lathifa, generasi Z memiliki kekuatan di bidang teknologi digital yang bisa bermanfaat di Pemilu 2024. Pandemi covid-19 telah mempercepat transformasi digital yang sebelumnya diprediksi baru terjadi di tahun 2027 kini sudah terjadi di 2020 dan 2021. Generasi Z dinilai mampu membawa perubahan dan hal-hal baru bagi seniornya di partai politik, khususnya digitalisasi.

"Hadirnya digitalisasi saat ini juga akan memberi gambaran dan arah terkait bagaimana kita akan menghadapi gelaran pemilu berikutnya di 2024, 2029 dan seterusnya. Arus digitalisasi tidak akan bisa dihentikan," papar dia.

Baca juga: Presiden Minta Kepala Daerah Buat Kebijakan Yang Terfokus

Ia juga menilai, persoalan fintech untuk anak muda dan sudut pandang partai politik perlu mendapat perhatian serius. Menurut Lathifa, hal tersebut akan erat kaitannya dengan regenerasi dalam perpolitikan di Indonesia. Kendati demikian, dia menyebut, ada ketakutan besar yang melanda anak muda ketika ingin masuk dan terjun ke partai politik.

"Mereka umumnya merasa khawatir, apabila nantinya saat bekerja, baik di swasta ataupun pemerintahan, dapat terkena masalah terkait pilihan partai politiknya tersebut," tutur dia.

Lathifa mengatakan, atas ketakutan itu, tak sedikit dari generasi milenial dan generasi Z yang sudah masuk partai politik kemudian memilih jalan sebagai pengusaha lantaran takut mendapat hambatan dalam mendapatkan modal usaha dari perbankan. Jika hal tersebut dibiarkan, kata dia, akan banyak anak muda yang kehilangan minat untuk masuk ke kancah perpolitikan Tanah Air.

"Anak muda yang aktif di partai politik mendapat sebuah pengkategorian khusus oleh dunia perbankan yakni political exposed person atau PEP. Hal tersebut menyulitkan anak muda yang aktif dalam partai politik untuk mengajukan kredit usaha di bank," ujar dia. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik