Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

KPK Panggil Enam Saksi dalam Kasus Edhy Prabowo

Dhika Kusuma Winata
09/2/2021 13:54
KPK Panggil Enam Saksi dalam Kasus Edhy Prabowo
Tersangka Staf Ahli dari istri Edhy Prabowo yang Anggota DPR Fraksi Gerindra Iis Rosita Dewi, Ainul Faqih.(MI/M Irfan.)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan enam saksi dalam kasus dugaan suap ekspor benih lobster. Saksi-saksi yang dipanggil diperiksa untuk tersangka mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

"Yang bersangkutan dipanggil sebagai saksi untuk tersangka EP (Edhy Prabowo)," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri, Selasa (9/2). Saksi dari pihak swasta bernama Sugianto, Bachtiar Tamin, Bong Lannysia, Dian Nudin, dan Bary Elmirfak Hatmadja. Satu saksi lain seorang ASN bernama Habrin Yake.

Penyidik sebelumnya juga memeriksa sejumlah saksi pada Senin (8/2). Pada pemeriksaan terhadap Direktur Pemasaran PT Berdikari Alvin Nugraha, penyidik menelusuri dugaan kepemilikan aset Edhy yang diduga berasal dari hasil rasuah.

"Didalami pengetahuan saksi (Alvin) terkait dengan kepemilikan aset tanah dari tersangka EP (Edhy)," imbuh Ali Fikri. KPK menetapkan tujuh tersangka dalam kasus itu yakni Edhy Prabowo, dua Staf Khusus Menteri KKP yakni Safri dan Andreau Pribadi Misata, staf istri Menteri KKP Ainul Faqih, pengurus PT Aero Citra Kargo Siswadi, Direktur PT Dua Putra Perkasa Suharjito, dan sekretaris pribadi Edhy, Amiril Mukminin.

Edhy diduga menerima suap dari pengusaha berkaitan perizinan ekspor benih lobster dan membelanjakan uang tersebut membeli barang-barang mewah saat berada di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.

KPK menduga Edhy menerima Rp3,4 miliar dan US$100 ribu (setara US$1,4 miliar). Senilai US$100 ribu itu diduga dari Suharjito. Adapun duit Rp3,4 miliar diduga berasal dari Ahmad Bahtiar selaku pemilik PT Aero yang ditransfer ke rekening staf istri Edhy.

KPK juga menemukan rekening Ahmad Bahtiar dan seorang lagi pemilik PT Aero, Amri, yang diduga menampung dana Rp9,8 miliar dari perusahaan-perusahaan eksportir. Kedua pemegang PT Aero itu diduga sebagai nominee pihak Edhy dan seorang bernama Yudi Surya Atmaja. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya