Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Parpol Jangan Jadi Tunggangan

Dhika Kusuma Winata
21/12/2020 02:10
Parpol Jangan Jadi Tunggangan
Rangkaian kegiatan Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan yang dimulai Jumat (18/12/2020).(Dok. PPP)

KEBERADAAN partai-partai politik di Indonesia tidak lepas dari sejarah perjuangan rakyat Indonesia dan para ulama dalam mencapai kemerdekaan. Peran parpol saat ini juga diperlukan untuk mewujudkan pembangunan nasional dan menyelesaikan berbagai masalah bangsa dengan modal kaderisasi.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan jangan sampai partai politik (parpol), baik berbasis Islam maupun non-Islam, hanya menjadi kendaraan yang dimanfaatkan pribadi atau kelompok tertentu. Dalam konteks demokrasi, parpol harus berperan dalam menjaga keutuhan, persatuan, dan kesatuan Indonesia sebagai bangsa majemuk dengan berbagai perbedaan dan keberagaman masyarakat.

“Kita berharap agar partai politik tidak hanya dijadikan tunggangan atau kendaraan oleh kelompok tertentu untuk kepentingan pribadi masing-masing guna memperoleh manfaat dan maslahat yang sifatnya pribadi. Tetapi partai hendaknya digunakan sebesar-sebesarnya untuk kemaslahatan umat dan bangsa,” tegas Ma’ruf saat menutup Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP) secara daring dari Jakarta, kemarin.

Wapres menekankan pentingnya parpol untuk menjadi penyerap aspirasi rakyat. Pasalnya, parpol hingga kini masih menjadi harapan dan representasi rakyat untuk menyelesaikan berbagai masalah.

Parpol sejatinya harus menjadi media penyerap aspirasi sekaligus komunikator dua arah yang efektif bagi pemerintah ataupun rakyat.

“Kualitas dan efektivitas komunikasi tersebut akan sangat menentukan kualitas sekaligus akseptabilitas legislasi serta kebijakan pemerintah yang sejalan dengan aspirasi masyarakat,” kata Wapres.

Ma’ruf juga meminta parpol serius melakukan kaderisasi di internal organisasi. Hal itu sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia agar mampu memecahkan persoalan-persoalan bangsa.

Ia menandaskan perwujudan visi Indonesia Maju sangat ditentukan kualitas SDM di berbagai bidang, termasuk politik. Banyak generasi muda Indonesia saat ini terjun ke dunia politik sehingga perlu dilakukan persiapan matang dalam mencetak politikus berkualitas.

“Tidak dapat dimungkiri bahwa dalam sistem dan mekanisme demokrasi kita, putra dan putri terbaik bangsa yang mengisi berbagai posisi penting dalam pemerintahan merupakan kader dan representasi partai politik,” tutur Wapres.


Pulihkan PPP

Wapres mengucapkan selamat atas terpilihnya Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP periode 2021-2026 serta kepengurusan baru di kelembagaan partai berlambang kabah tersebut.

Suharso sebelumnya menjadi pelaksana tugas ketua umum menggantikan Romahurmuziy yang terjerat kasus korupsi. Ia juga menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas.

Dalam pidatonya setelah ditetapkan sebagai ketua umum, Sabtu (19/12) malam, Suharso menegaskan tekad mengembalikan kegemilangan PPP. Ia pun mengajak semua kader PPP untuk memperjuangkan eksistensi PPP dalam kancah politik nasional.

“Mari kita kumpulkan semua kelebihan yang ada di diri kita masing-masing. Kita satu padukan menjadi sebuah kekuatan untuk memenangi Pemilu 2024,” cetusnya di Makassar, Sulawesi Selatan.

Muktamar IX PPP dilaksanakan secara serentak di 10 daerah dengan Makassar sebagai pusatnya. (P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik