Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
POLRI telah melakukan penjagaan di objek-objek vital yang milik perusahaan asing untuk mengantisipasi rencana sweeping yang mungkin dilakukan kelompok-kelompok tertentu.
Polri juga terus melakukan penggalangan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang anti terhadap produk-produk Prancis akibat pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron.
“Kami akan melakukan penjagaan di objek-objek vital Perancis termasuk swalayan-swalayan, semua dipatroli. Untuk itu kami juga melakukan koordinasi dengan jajaran Polda,” ujar Kabid Humas Polri Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Agro Yuwono, Selasa (3/11).
Sambil tetap melakukan penjagaan, kata Agro, Polri juga memberikan edukasi lewat media sosial dalam bentuk meme atau video singkat ajakan untuk menyalurkan aspirasi masyarakat ke pemerintah.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi juga meminta masyarakat tidak terprovokasi dan tetap menjaga kedamaian di Tanah Air menyikapi ajakan memboikot produk Perancis. "Kepada masyarakat umat Islam dan bangsa Indonesia yang ingin menyampaikan aspirasi penolakan silakan, tapi dengan tertib, tidak boleh merusak dan harus mengikuti aturan main. Saya yakin umat Islam tak anarkis dalam melakukan aksi dan solidaritas. Biasanya ada penyusup bayaran yang merusak akai damai umat," kata Muhyiddin kepada wartawan, Kamis (29/10) lalu.
Sebelumnya diberitakan, ratusan anggota Ormas Islam Karawang berencana menggelar aksi bela Nabi Muhammad SAW pada Rabu (4/11). Massa juga bakal melakukan aksi sweeping produk Prancis yang ada di swalayan.
Aksi yang dimotori oleh Aliansi Pergerakan Islam Karawang (Aspika) ini sebagai bentuk kecaman atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai melecehkan agama Islam. “Kita akan aksi bela Islam, bela Rosulullah yang telah dinista oleh si Macron La’natullah Alaih,” ujar Ustadz Irwan Taufik, Koordinator Presidium Aspika, Senin (2/11) lalu.
Beberapa Organisasi Masyarakat (Ormas) Kota Malang yang tergabung dalam Aliansi Malang Kondusif juga melakukan aksi turun ke jalan. Hisa Al Ayyubi, salah satu Korlap Aliansi Malang Kondusif menuturkan, aksinya turun ke jalan tersebut dalam rangka mewujudkan kualitas keimanan, solidaritas keislaman dan rasa peduli terhadap hak asasi kemanusiaan.
Kapolresta Malang Kota, Kombespol Leonardus Simarmata, mengatakan pihaknya telah melakukan penjagaan terhadap pusat perbelanjaan yang menjual produk Prancis.
"Sudah diatur, di beberapa lokasi yang berkaitan tentang produk Prancis, ada hotel, mall, supermarket, kita lakukan pengamanan," tuturnya.
Pihaknya juga menyampaikan akan menindak tegas bilamana ditemukan pemaksaan atau pemboikotan yang bersifat penjarahan. "Itu tidak boleh. Kita sangat mengapresiasi penyampaian pendapat, tapi kami pesankan jalankan dengan kondusif dan jangan sampai ada pelanggaran hukum," pungkasnya. (RO/OL-09)
Prancis telah menghadapi tentangan dari para pemimpin beberapa bekas koloninya di Afrika di tengah memudarnya pengaruh Paris di kawasan itu.
Menlu AS Marco Rubio dan mitranya dari Prancis, Jerman, dan Inggris sepakat menetapkan akhir Agustus sebagai batas waktu de facto untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran.
Dengan CEPA, tarif ekspor Indonesia ke Uni Eropa menjadi 0%.
Macron mengatakan kenangan yang paling membekas ialah di saat dirinya mengunjungi Akademi Militer di Magelang.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia juga menyebut Prabowo sebagai sahabat.
Timnas renang Prancis berlatih di Jakarta dalam rangka persiapan menuju World Aquatic Championship 2025 di Singapura.
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved